Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD
Reporter
Annisa Febiola
Editor
Khairul anam
Senin, 29 April 2024 19:40 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat kembali melemah dalam penutupan perdagangan hari ini Senin, 29 April 2024. Kurs rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD. Pada perdagangan Jumat pekan lalu, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.210 per dolar AS.
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan nilai tukar rupiah dalam perdagangan besok masih akan ditutup melemah pada level Rp 16.230 sampai Rp 16.290 per USD. Dia mengatakan, greenback mempertahankan kenaikan yang kuat untuk bulan April setelah sebagian besar pedagang mengabaikan mayoritas ekspektasi penurunan suku bunga lebih awal oleh The Fed. Pertaruhan ini muncul pada hari Jumat, setelah data indeks harga PCE ukuran inflasi pilihan The Fed lebih tinggi dari perkiraan untuk bulan Maret.
Fokus pekan ini tertuju pada The Fed yang diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap stabil dan berpotensi menawarkan pandangan hawkish. Mengingat masih kakunya inflasi AS baru-baru ini.
"Prospek suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama, menjadi pertanda buruk bagi pasar Asia. Sebuah gagasan yang membuat sebagian besar mata uang regional berada pada kisaran yang ketat pada hari Senin," kata Ibrahim.
Sebelumnya, produk domestik bruto AS dilaporkan tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 1,6 persen pada periode Januari-Maret. Capaian ini jauh lebih lambat dari perkiraan sebesar 2,4 persen.
"Meskipun demikian, laporan tersebut juga menunjukkan bahwa inflasi yang diukur dengan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi inti naik 3,7 persen pada kuartal pertama, mengalahkan perkiraan kenaikan 3,4 persen," ujar Ibrahim.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) telah menaikkan suku bunga acuan atau BI rate menjadi 6,25 persen. Kebijakan ini diambil demi memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Meski demikian, BI tetap memperkirakan pertumbuhan ekonomi RI 2024 akan masih berada dalam kisaran 4,7 sampai 5,5 persen. Sedangkan, pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal I dan II 2024 diperkirakan lebih tinggi dibandingkan kuartal IV 2023 lalu.
"Stance BI tidak hanya dilihat dari kebijakan soal moneternya saja, kenapa suku bunga kita optimis? Karena nilai tukar untuk memperkuat stabilitas, policy rate untuk stabilkan nilai tukar," kata Ibrahim.
Pilihan Editor: MNC Bolehkan Nobar Semifinal Piala Asia U-23 2024 Timnas Indonesia VS Uzbekistan Asal Tak Komersil, Apa itu Hak Siar?