TEMPO.CO, Jakarta - PT PLN (Persero) mendukung penyelenggaraan Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2024 dalam memperkuat kolaborasi dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik. PLN terlibat ketiga kalinya dalam pameran kendaraan listrik yang akan digelar mulai 30 April hingga 5 Mei 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta.

"Ketersediaan Infrastruktur EV ini sudah sangat mencukupi, di mana bisa kita lihat pemudik EV tahun ini yang meningkat 5 kali lipat dari tahun sebelumnya," kata Direktur Retail dan Niaga PLN Edi Srimulyanti dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 23 April 2024.

Edi menjelaskan, PLN telah mengoperasikan setidaknya lebih dari 1.299 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), 9.800 Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) dan 1.900 Stasiun Penukaran Baterai Listrik Umum (SPBKLU). PLN juga membuka kemitraan dalam mengembangkan SPKLU dan SPBKLU

"InsyaAllah tahun ini kami akan menambah lagi 2.000 SPKLU yang akan kami pasang di tiang listrik, baik itu ditanam pada tiang besi dan untuk yang ditempel pada tiang beton," ujarnya.

Lebih lanjut, Edi mengungkap bahwa PLN terus mensosialisasikan kelebihan kendaraan listrik dibanding kendaraan berbahan bakar minyak (BBM) kepada masyarakat. PLN, sambung Edi, menggandeng juga Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) dalam mewujudkan tujuan itu.

Ketua Umum Periklindo Moeldoko, berharap penyelenggaraan PEVS 2024 semakin memperluas pemahaman masyarakat tentang kendaraan listrik. Dia menyebut acara itu akan memperkenalkan 82 brand kendaraan listrik.

"PEVS kali ini tingkat edukasi kepada publik semakin meningkat dengan baik," tutur Moeldoko.

Lebih lanjut, Direktur Dyandra Promosindo, Daswar Marpaung, memprediksi PEVS tahun ini dapat memelopori akselerasi kendaraan listrik di Indonesia.

"Kami berharap pameran ini dapat dimanfaatkan oleh semua peserta sebagai ajang promosi, edukasi, dan pertemuan bisnis bagi pelaku industri kendaraan listrik," ucapnya.

Pilihan Editor: Syarat IPK 3,5 Rekrutmen KAI untuk Manajemen Trainee, Gaji 25-35 Juta kalau Sudah Manajer