3 Hal Penting Pernyataan Bos Apple Tim Cook setelah Bertemu Jokowi

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

Rabu, 17 April 2024 13:15 WIB

Chief Executive Officer (CEO) Apple Tim Cook (tengah) memberikan keterangan pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (17/4/2024). ANTARA/Mentari Dwi Gayati

TEMPO.CO, Jakarta - Bos Apple Tim Cook bertemu Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Rabu, 17 April 2024. Ada tiga hal penting yang disampaikan CEO perusahaan teknologi Amerika Serikat itu.

Pertama, Cook menyatakan Apple mempertimbangkan keinginan Presiden Jokowi agar perusahaan itu membangun pabrik di Indonesia.

"Kami berbicara tentang keinginan Presiden untuk melihat adanya manufaktur di negara ini, dan itu adalah sesuatu yang akan kami pertimbangkan," kata Tim Cook saat memberikan keterangan pers di Istana Kepresidenan Jakarta seusai bertemu dengan Presiden Joko Widodo

Kedua, Cook menyatakan Apple telah berinvestasi sebesar Rp1,6 triliun dalam bentuk pengembangan talenta digital di Indonesia lewat Apple Academy yang saat ini sudah dibuka di empat lokasi, yakni BSD, Surabaya dan Batam, serta yang baru dibuka berlokasi di Bali.

Menurut Cook, pihak Apple sangat antusias dengan perluasan talenta digital di Indonesia lewat Apple Academy yang tengah dilakukan saat ini.

"Kami tidak sabar melihat bagaimana tiga akademi sebelumnya telah berprestasi, lulus ribuan orang dan mampu membuat aplikasi untuk App Store yang menarik perhatian tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri. Jadi, kami sangat antusias," kata dia.

Ketiga, Cook menyatakan Indonesia merupakan tempat yang baik untuk berinvestasi.

"Saya pikir kemampuan investasi di Indonesia tidak terbatas. Saya pikir ada banyak tempat bagus untuk berinvestasi, dan kami berinvestasi, kami percaya pada negara ini," kata dia.

Tim Cook juga menyatakan bahwa pihaknya mempertimbangkan pembangunan pabrik produksi gawai dari Apple di Indonesia.

Ia menyatakan kekagumannya pada atmosfer Indonesia, budaya, semangat muda, keberagaman, dinamisme dan lingkungan lokal. Ia juga menyimpulkan bahwa Indonesia memiliki masa depan yang cerah, termasuk untuk berinvestasi.

"Saya melihat semua bahan kunci untuk sebuah negara yang sedang berjalan dengan baik saat ini dan akan berjalan bahkan lebih baik di masa depan. Saya pikir masa depannya sangat cerah," kata dia.

Berikutnya: Sebagai Pemasok Apple, Indonesia tertinggal dari Vietnam

<!--more-->
Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mengatakan CEO Apple Tim Cook memberikan sambutan dan respons positif atas permintaan Indonesia untuk membangun pabrik pembuatan produk Apple di Indonesia.

Hal itu disampaikannya sebagai hasil dari pertemuan CEO raksasa teknologi itu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta.

"Presiden dalam pertemuan tadi meminta Apple meningkatkan peran Indonesia dalam global supply chain dan Apple menyambut baik hal itu," kata Budi di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Rabu.

Budi mengatakan saat ini dalam hal produksi komponen untuk produk-produk Apple, hanya ada dua komponen yang diproduksi di Indonesia hal itu jauh dari yang telah dilakukan negara tetangga seperti Vietnam yang telah memproduksi hingga 72 komponen.

Sementara dari sisi konsumsi produk, bisa dibilang pengguna Apple di Indonesia cukup banyak. Berdasarkan data dari Kementerian Perindustrian pada 2023 saja Indonesia mengimpor senilai 2 miliar dolar AS (Rp32.4 triliun) produk Apple.

Berkaca dari hal itu, maka pemerintah Indonesia membuka diskusi agar Apple bisa memperhitungkan investasi dalam hal manufakturing yang produknya tidak hanya digunakan untuk masyarakat dalam negeri tapi juga sebagai pemasok untuk rantai pasok global.

"Pemerintah menyampaikan bahwa pasar (Indonesia) terbuka dan produk Apple banyak masuk di kita juga, jadi jangan impor begitu saja dong, harus ada nilai tambah di Indonesia," kata Budi.

Menindaklanjuti respons itu, Budi mengatakan pemerintah juga bakal menyiapkan pertemuan lebih lanjut antar kementerian dan lembaga untuk bisa mendorong manufacturing Apple di Indonesia.

Salah satu topik bahasan yang akan diangkat ialah terkait dengan kemungkinan pemberian insentif kepada Apple apabila resmi berinvestasi untuk membangun pabrik di Indonesia.

ANTARA

Advertising
Advertising

Pilihan Editor Fakta Unik tentang Apple: 10 Persen Sahamnya Dihargai 800 Dolar sampai Kenapa Logonya Buah Krowak

Berita terkait

Jokowi Terima Kunjungan Gubernur Jenderal Australia pada Pagi Ini

28 menit lalu

Jokowi Terima Kunjungan Gubernur Jenderal Australia pada Pagi Ini

Gubernur Jenderal Australia menjadikan pertemuan dengan Jokowi sebagai bagian rangkaian untuk merayakan 75 tahun hubungan diplomatik dengan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

13 jam lalu

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh BPJS Kesehatan mulai tahun depan menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS).

Baca Selengkapnya

PDIP Tak Undang Jokowi di Rakernas

14 jam lalu

PDIP Tak Undang Jokowi di Rakernas

PDIP tidak mengundang Presiden Jokowi dalam acara Rakernas IV. Djarot Saiful Hidayat mengungkap alasannya.

Baca Selengkapnya

Kriteria Peserta BPJS Kesehatan yang Tidak Bisa Naik Kelas Rawat Inap

16 jam lalu

Kriteria Peserta BPJS Kesehatan yang Tidak Bisa Naik Kelas Rawat Inap

BPJS Kesehatan diubah menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS). Ini daftar peserta BPJS Kesehatan yang tidak bisa naik kelas rawat inap.

Baca Selengkapnya

Pesan Jokowi saat Terima Pengurus GP Ansor di Istana

16 jam lalu

Pesan Jokowi saat Terima Pengurus GP Ansor di Istana

Sejumlah topik dibahas dalam pertemuan Jokowi dan GP Ansor.

Baca Selengkapnya

Pemerintahan Jokowi Targetkan Indonesia Masuk OECD dalam Tiga Tahun

18 jam lalu

Pemerintahan Jokowi Targetkan Indonesia Masuk OECD dalam Tiga Tahun

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, yang bertugas sebagai Ketua Pelaksana Percepatan Keanggotaan OECD, tengah merancang memorandum.

Baca Selengkapnya

Jokowi Hapus Pembagian Kelas BPJS Kesehatan, YLKI: Menguntungkan Asuransi Swasta

20 jam lalu

Jokowi Hapus Pembagian Kelas BPJS Kesehatan, YLKI: Menguntungkan Asuransi Swasta

YLKI menilai langkah Presiden Jokowi menghapus pembagian kelas BPJS Kesehatan hanya akan menguntungkan perusahaan asuransi swasta.

Baca Selengkapnya

Indonesia 'Ngotot' Masuk OECD, Apa Untungnya?

20 jam lalu

Indonesia 'Ngotot' Masuk OECD, Apa Untungnya?

Presiden Jokowi menggelar rapat terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis untuk membahas roadmap atau peta jalan menjadi anggota OECD.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Juri Ardiantoro yang Ditunjuk Jokowi Jadi Stafsus Presiden, Selain Grace Natalie

21 jam lalu

Rekam Jejak Juri Ardiantoro yang Ditunjuk Jokowi Jadi Stafsus Presiden, Selain Grace Natalie

Selain Grace Natalie, Jokowi juga menunjuk Juri Ardiantoro sebagai stafsus presiden. Berikut rekam jejak Juri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Menteri Membahas Keanggotaan Indonesia di OECD

22 jam lalu

Jokowi Kumpulkan Menteri Membahas Keanggotaan Indonesia di OECD

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengumpulkan sejumlah menteri untuk membahas proses keanggotaan Indonesia di OECD.

Baca Selengkapnya