Indonesia Peringkat Ketiga dalam Daftar Negara Asia Paling Kompetitif

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

Senin, 15 April 2024 07:46 WIB

Pekerja menggunakan alat berat menyelesaikan proyek pembangunan tol Rangkasbitung-Panimbang seksi II di Lebak, Banten, Minggu, 26 Februari 2023. Proyek pembangunan jalan tol Serang-Panimbang sepanjang 83,7 kilometer dengan nilai investasi Rp8,58 triliun ditargetkan dapat beroperasi tahun 2024 guna mendukung akses cepat menuju lokasi wisata Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia berada di peringkat ketiga dari 20 negara paling kompetitif dalam menarik investor di Asia berdasarkan riset yang dilakukan situs keuangan dan investasi Insider Monkey 2024, demikian dikutip dari Yahoonews, Jumat, 12 April 2024.

Lembaga ini menempatkan 20 negara paling kompetitif di Asia berdasarkan peringkat daya saing dunia yang dikeluarkan IMD atau Lembaga Pengembangan Manajemen Internasional Swiss. Ada empat hal yang ditinjau dalam pemeringkatan ini yaitu: kinerja ekonomi, efisiensi pemerintah, efisiensi bisnis, dan infrastruktur.

Dari daftar IMD, kemudian diurutkan berdasarkan tingkat pertumbuhan PDB (2024) sebagai metrik utama dan tingkat pertumbuhan PDB per kapita (2024) sebagai metrik sekunder. PDB dan Tingkat pertumbuhan PDB bersumber dari IMF.

Di antara yang membuat Indonesia berada di posisi ketiga adalah PDB 5% dengan Laju Pertumbuhan PDB Per Kapita (2024) 7,83%, sehingga skor daya saing menjadi 70,75.

Posisi Indonesia berada di bawah Filipina dengan PDB tumbuh sebesar 5,9%, sedangkan tingkat pertumbuhan PDB per kapita sebesar 8,03%. Skor Daya Saing: 54,14

Advertising
Advertising

Urutan pertama ditempati India dengan tingkat pertumbuhan PDB sebesar 6,3% dan tingkat pertumbuhan PDB per kapita sebesar 9,0%, dengan Skor Daya Saing : 64,63.

Raksasa ekonomi dunia, Cina, berada di urutan ketujuh dengan tingkat pertumbuhan PDB sebesar 4,2% dan tingkat pertumbuhan PDB per kapita sebesar 4,9%. Skor Daya Saing: 82,1

Cina masih berada di bawah Malaysia. PDB negara ini tumbuh sebesar 4,3%, sedangkan tingkat pertumbuhan PDB per kapita sebesar 6,75%. Malaysia juga mempunyai kinerja yang baik dalam peringkat daya saing dunia, dengan skor 75,75 dari 100.

Kazakhstan, negara Asia Tengah, menempati peringkat ke-6 dalam daftar. PDB Kazakhstan tumbuh sebesar 4,2%, sedangkan tingkat pertumbuhan PDB per kapita sebesar 11,01% dengan Skor Daya Saing: 66,1.

Daftar 20 Negara Asia Paling Kompetitif

Negara PDB (%)Pertumbuhan PDB / Kapita (%)Skor Daya Saing
1India6,39,064,63
2Filipina5,98,0354,14
3Indonesia57,8370,75
4Mongolia4,52,6535,56
5Malaysia4,36,7582,1
6Kazakhstan4,211,0166,1
7Cina4,24,982,1
8Uni Emirat Arab43,5790,52
9
Arab Saudi
4
1,71
88,06
10Kuwait
3,6
2,5465,59
11Bahrain3,62,1772,82
12Thailand3,25,9474,54
13Turki314,8355,64
14Taiwan35,2893,11
15Israel31,6278,84
16Hong Kong2,95,6992,05
17Yordania2,75,1852,82
18Korea Selatan2,24,5475,71
19Qatar2,23,5889,72
20Singapura2,14,3797,44

Pilihan Editor Riwayat Saham Freeport Indonesia: Dijual ke Bakrie dan Dibeli Lagi, Kini 61 Persennya Diincar RI

Berita terkait

Indonesia Kutuk Blokade Bantuan Kemanusiaan Gaza oleh Warga Israel

16 jam lalu

Indonesia Kutuk Blokade Bantuan Kemanusiaan Gaza oleh Warga Israel

Indonesia mengecam perintangan pengantaran bantuan kemanusiaan dari masyarakat internasional untuk masyarakat Palestina di Gaza oleh warga Israel

Baca Selengkapnya

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

2 hari lalu

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

Perlambatan perekonomian di Cina memberi dampak ke Indonesia. Sebab sasaran pasar terbesar untuk kegiatan ekspor komoditas alam berada di Cina

Baca Selengkapnya

Indonesia-Kazakhstan Segera Rampungkan Perjanjian Kerja Sama Promosi dan Perlindungan Investasi

3 hari lalu

Indonesia-Kazakhstan Segera Rampungkan Perjanjian Kerja Sama Promosi dan Perlindungan Investasi

Pemerintah Indonesia dan Kazakhstan merencanakan kelanjutan proses negoisasi terkait promosi dan investasi pada Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Mengapa Aurora Tidak Terlihat di Wilayah Indonesia?

4 hari lalu

Mengapa Aurora Tidak Terlihat di Wilayah Indonesia?

Kemungkinan terjadinya aurora di langit Indonesia sangat rendah karena berada di sekitar khatulistiwa,

Baca Selengkapnya

Ibu Kota Nusantara, Wajah Baru Indonesia Menyongsong Era Global

4 hari lalu

Ibu Kota Nusantara, Wajah Baru Indonesia Menyongsong Era Global

Pembangunan tahap pertama IKN Nusantara mencapai 80,82 persen. Klaster pendidikan untuk mendukung kebutuhan pertumbuhan dan inovasi dalam klaster ekonomi di masa depan.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

4 hari lalu

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 11 Mei 2024 diawali oleh tanggapan Dubes Palestina Zuhair Al-Shun soal perdagangan antara Indonesia-Israel

Baca Selengkapnya

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa bagi Palestina di PBB

5 hari lalu

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa bagi Palestina di PBB

Indonesia mendorong pemberian hak-hak istimewa bagi Palestina dalam Sidang Darurat Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Baca Selengkapnya

Mayoritas Anggota PBB Dukung Upaya Palestina untuk Jadi Anggota: Siapa Saja yang Menentang?

5 hari lalu

Mayoritas Anggota PBB Dukung Upaya Palestina untuk Jadi Anggota: Siapa Saja yang Menentang?

Berikut rincian berdasarkan negara dalam pemungutan suara Majelis Umum PBB mengenai resolusi bagi Palestina untuk menjadi anggota penuh.

Baca Selengkapnya

Austria - Indonesia Gelar Konser Orkestra di 3 Negara, Rayakan 70 Tahun Persahabatan

8 hari lalu

Austria - Indonesia Gelar Konser Orkestra di 3 Negara, Rayakan 70 Tahun Persahabatan

Austria dan Indonesia merayakan 70 tahun hubungan diplomatik dengan menggelar serangkaian konser orkestra di tiga negara.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

8 hari lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya