Cuti Lebaran Disebut Melemahkan Nilai Rupiah, Apa Alasannya?

Minggu, 14 April 2024 16:11 WIB

Karyawan tengah menghitung uang pecahan 100 ribu rupiah di penukaran valuta asing di Jakarta, Rabu, 28 Februari 2024. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ditutup melemah ke level Rp15.692 pada perdagangan hari ini. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi menyatakan penguatan index dolar menjadi salah satu penyebab rupiah melemah. Namun, masa cuti Lebaran yang berlangsung beberapa hari di Indonesia ikut menjadi faktor melemahnya rupiah terhadap dolar.

"Pada masa cuti yang begitu lama, hampir 8 hari ini membuat index dolar terus mengalami penguatan yang cukup signifikan, sehingga rupiah di perdagangan internasional terus mengalami pelemahan," kata dia melalui pesan suara pada Minggu, 14 April 2024.

Menurut Ibrahim, Bank Indonesia secara internal pun tidak bisa melakukan intervensi. Begitupun dengan data ekonomi Indonesia yang tidak bisa dirilis karena bersamaan dengan libur Lebaran atau hari raya Idul Fitri.

"Wajar kalau seandainya rupiah terus mengalami pelemahan di atas Rp 16 ribu," kata dia.

Kondisi rupiah yang melemah diperkirakan terjadi hingga Selasa nanti. Faktor lain, karena dampak dari tensi politik yang tinggi di Timur Tengah. Kondisi itu juga mengakibatkan harga emas dan minyak naik.

Advertising
Advertising

Meski dalam perdagangan hari Jumat kemarin harga emas dan minyak dunia mengalami penurunan yang cukup signifikan. "Salah satunya karena data Amerika yang cukup bagus sehingga dolar mengalami penguatan," kata Ibrahim.

Ia berujar pengamat perlu melihat apakah infrastruktur Israel cukup mengalami kerugian besar atau tidak, sehingga mengakibatkan kenaikan harga minyak dan emas. Jika dilihat pada situasi saat ini , banyak sekali serangan senjata diluncurkan oleh Iran tapi ditangkis oleh drone dan senjata Israel.

Dampak dari tensi politik yang tinggi di Timur Tengah mengakibatkan harga emas meluncur tinggi. "Kemungkinan besar untuk harga emas sendiri masih akan terus mengalami kenaikan," ucapnya.

Selain itu, minyak mentah dunia kemungkinan besar mendidih lebih tajam lagi. "Ini akan membuat kilang-kilang minyak di Timur Tengah sedikit berkurang dalam produksinya," kata Ibrahim.

Pilihan Editor: Sidang Sengketa Pilpres: Apa Kata 4 Menteri tentang Bansos Jokowi?

Berita terkait

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

15 jam lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

Kurs rupiah hari ini ditutup menguat 104 poin ke level Rp 15.923 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

1 hari lalu

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

Rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup menguat setelah rilis data inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat menguat.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Fluktuatif, Citroen Terapkan Strategi Khusus Jual Produk Anyar

2 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Fluktuatif, Citroen Terapkan Strategi Khusus Jual Produk Anyar

Masih sangat berfluktuasinya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS membuat sejumlah produsen mobil menerapkan strategi khusus dalam menjual produknya.

Baca Selengkapnya

Hari Ini Rupiah Makin Terpuruk ke Rp 16.100 per Dolar AS, Pedagang Tunggu Rilis Data Inflasi Terbaru

2 hari lalu

Hari Ini Rupiah Makin Terpuruk ke Rp 16.100 per Dolar AS, Pedagang Tunggu Rilis Data Inflasi Terbaru

Kurs rupiah ditutup melemah 20 poin ke level Rp 16.100 per dolar AS. Pada perdagangan kemarin, kurs rupiah per dolar AS ditutup pada level Rp 16.080

Baca Selengkapnya

BI Prediksi Penjualan Eceran April 2024 Tumbuh, Ditopang Belanja Idul Fitri

2 hari lalu

BI Prediksi Penjualan Eceran April 2024 Tumbuh, Ditopang Belanja Idul Fitri

BI memperkirakan kinerja penjualan eceran bulan April 2024 tetap tumbuh, didorong oleh momen Idul Fitri.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

2 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

Wamenkeu Suahasil Nazara memperkirakan suku bunga The Fed belum akan turun dalam waktu dekat, sehingga indeks dolar meningkat dan menekan nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

3 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Kembali Melemah

3 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Kembali Melemah

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah dalam penutupan perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diperkirakan Menguat hingga Rp 15.990 Terhadap Dolar AS

3 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diperkirakan Menguat hingga Rp 15.990 Terhadap Dolar AS

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 15.990 sampai Rp 16.070

Baca Selengkapnya

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

4 hari lalu

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

Gubernur BI dan Gubernur Bank Sentral UEA menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Baca Selengkapnya