Bos Kadin Ingatkan Pemerintah untuk Patuhi Disiplin Fiskal: Kalau Tidak, Bahaya..

Jumat, 12 April 2024 14:37 WIB

M. Arsjad Rasjid P.M , President Director dari Indika Energy. TEMPO/Jacky Rachmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Arsjad Rasjid menyatakan penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau RAPBN harus dilakukan secara bijaksana.

Dia pun mengingatkan pemerintah wajib mematuhi disiplin fiskal. "Disiplin fiskal itu penting, ini jadi kunci buat ke depan. Harus disiplin. Kalau gak disiplin, bahaya," kata Arsjad, saat ditemui usai acara halal bihalal di rumah dinas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Jakarta Selatan pada Kamis malam, 11 April 2024.

Pernyataan tersebut disampaikan Arsjad karena Indonesia masih bakal menghadapi banyak tantangan, sehingga penyusunan anggaran harus dilakukan secara bijaksana. "Penting sekali APBN ke depan, tantangan kita besar sekali ke depan."

Lebih jauh, Arsjad menyatakan, setiap pos-pos anggaran APBN sangat penting, khususnya untuk menggairahkan perekonomian Tanah Air. Dia berujar, banyak negara maju dan negara-negara Asia yang berkapasitas besar mengalami penurunan ekonomi. "Jadi mau enggak mau mereka melempar (produk) ke mana? Indonesia," kata dia.

Sebab, menurut dia, Indonesia itu pasar yang sangat besar. Karena itu, dia menilai Indonesia tidak boleh berdiam saja menghadapi kondisi ini.

Advertising
Advertising

Pemerintah di masa mendatang juga harus menjaga agar jangan sampai produk-produk luar masuk ke Indonesia dan membanjiri pasar Tanah Air. Hingga kondisi itu berdampak terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Apalagi, kata dia, tantangan di tingkat global sangat berat. Sehingga, ia menilai hal ini menjadi suatu tantangan bagi pemerintah ke depan untuk memastikan insentif apa yang harus dibuat supaya ekonomi Indonesia menjadi lebih baik.

Adapun pemerintah telah menyepakati untuk menjaga defisit APBN 2025 berada di bawah 3 persen. Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, fokus dari kebijakan fiskal 2025 adalah untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan, dan kemajuan antar daerah.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menyatakan saat ini pemerintah masih terus menajamkan berbagai desain maupun postur APBN 2025. Ia pun memastikan penyusunan anggaran tetap dilakukan dengan menjaga proses politik secara baik.

Pilihan Editor: Pemerintah Sepakat Jaga Defisit Anggaran 2025 3 Persen, Apindo: Penyusunan RAPBN Mesti Displin

Berita terkait

TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci

1 jam lalu

TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci

Pakar menilai komunikasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai kepada publik belum optimal, kerap memicu opini negatif masyarakat

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Prediksi Dua Pos Anggaran yang Bakal Dialihkan untuk Program Makan Siang Gratis

4 jam lalu

Faisal Basri Prediksi Dua Pos Anggaran yang Bakal Dialihkan untuk Program Makan Siang Gratis

Ekonom senior Faisal Basri memprediksi dua sumber anggaran yang kemungkinan dapat dialihkan untuk mendanai makan siang gratis

Baca Selengkapnya

82 Tahun Jusuf Kalla, Salah Satu Ikon Pengusaha Menjadi Politisi

15 jam lalu

82 Tahun Jusuf Kalla, Salah Satu Ikon Pengusaha Menjadi Politisi

Jusuf Kalla dikenal sebagai pengusaha keturunan Bugis yang memiliki bendera usaha Kalla Group, sebelum menjadi politisi, dua kali sebagai wapres.

Baca Selengkapnya

Staf Sri Mulyani Beberkan Rencana Perbaikan Bea Cukai, Apa Saja?

1 hari lalu

Staf Sri Mulyani Beberkan Rencana Perbaikan Bea Cukai, Apa Saja?

Yustinus Prastowo mengatakan Kementerian sudah menyiapkan beberapa rencana untuk menangani masalah di Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

1 hari lalu

Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

Sri Mulyani menyampaikan informasi ihwal perkembangan perekonomian global terkini kepada Jokowi di Istana.

Baca Selengkapnya

Jokowi Akan 'Cawe-cawe' Beresi Bea Cukai, Ini Deretan Masalah yang Disorot Masyarakat

1 hari lalu

Jokowi Akan 'Cawe-cawe' Beresi Bea Cukai, Ini Deretan Masalah yang Disorot Masyarakat

Menteri Keuangan Sri Mulyani melaporkan kepada Presiden Jokowi terkait sorotan publik terhadap Direktorat Jenderal Bea dan Cukai belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Lapor Perkara Bea Cukai ke Jokowi di Istana, Janji Lakukan Perbaikan

1 hari lalu

Sri Mulyani Lapor Perkara Bea Cukai ke Jokowi di Istana, Janji Lakukan Perbaikan

Sri Mulyani juga menyampaikan tantangan Bea Cukai di era pesatnya perkembangan teknologi.

Baca Selengkapnya

16 PSN Baru akan Diteruskan Prabowo, Sektor Apa yang Mendominasi?

2 hari lalu

16 PSN Baru akan Diteruskan Prabowo, Sektor Apa yang Mendominasi?

Pemerintah menetapkan 16 PSN baru pada 2024 yang akan diteruskan pemerintahan Prabowo-Gibran. Sektor apa yang akan mendominasi?

Baca Selengkapnya

Chatib Basri Sebut Dampak Konflik Timur Tengah Bisa Timbulkan Defisit APBN Tembus Rp 300 Triliun

2 hari lalu

Chatib Basri Sebut Dampak Konflik Timur Tengah Bisa Timbulkan Defisit APBN Tembus Rp 300 Triliun

Chatib Basri menilai konflik yang terus-menerus di Timur Tengah berpotensi membuat defisit APBN hingga Rp 300 triliun.

Baca Selengkapnya

Tidak Cukup Sri Mulyani, Jokowi akan Turun Tangan Selesaikan Persoalan Bea Cukai

2 hari lalu

Tidak Cukup Sri Mulyani, Jokowi akan Turun Tangan Selesaikan Persoalan Bea Cukai

Bea Cukai terus menuai kecaman publik karena dianggap berkinerja buruk. Sri Mulyani belum berhasil menangani. Kini Jokowi turun tangan.

Baca Selengkapnya