Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

Kamis, 11 April 2024 11:28 WIB

Sejumlah personel Satgas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) RI-Malaysia dari Yonif Raider 641/Beruang Hitam berpatroli di Perbatasan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Kamis, 9 Januari 2020. Pada patroli yang dilakukan di sayap kiri dan kanan kawasan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong tersebut Satgas Pamtas menemukan banyak pagar pembatas antara wilayah Indonesia dan Malaysia dalam kondisi rusak serta lima jalan tikus baru yang diduga menjadi jalur penyelundupan barang dari negeri jiran secara ilegal. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Tim patroli gabungan optimalisasi fungsi Perkarantinaan di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong menemukan ratusan kilogram beras dan minyak goreng di perlintasan tidak resmi atau jalur tikus perbatasan Indonesia-Malaysia pada 3 April 2024 lalu. Komoditas itu ditemukan pada dua lokasi berbeda di sisi kanan PLBN Entikong.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Karantina Indonesia, Sahat M Panggabean. Ia mengatakan, mulanya tim gabungan melakukan penelusuran di jalur tikus sisi kanan PLBN Entikong. Saat melintasi persimpangan jalan ditemukan beberapa tumpukan plastik, tas dan bekas alas kaki yang masih baru ditinggalkan.

Setelah diperiksa, isi tas dan kantong plastik tersebut adalah beras dari Malaysia. “Pada saat melewati jalur pulang, tim kembali menemukan dua kardus yang dibungkus plastik hitam dalam semak-semak,” kata Sahat melalui keterangan tertulisnya yang dikutip pada, Rabu,10 April 2024.

Sahat mengatakan setelah dibuka, kardus tersebut berisi minyak goreng yang bertuliskan "Minyak Masak", dan diketahui berasal dari wilayah Malaysia. Dari dua temuan tersebut, diduga komoditas sengaja ditinggalkan sebelum tim patroli gabungan melintas.

"Aktivitas-aktivitas ini yang kami hindari, ini bisa jadi pintu masuk bioterorisme, sehingga itulah ku pentingnya kami bersinergi," ujarnya.

Advertising
Advertising

Dia mengatakan informasi dari Deputi Bidang Pengelolaan Batas Wilayah Negara BNPP RI, di wilayah Kalimantan Barat terdapat 54 jalur tikus atau perlintasan tidak resm yang terbagi di Kabupaten Sambas, Bengkayang, dan Sanggau.

Untuk mengoptimalkan kinerja di perbatasan, terutama soal pengawasan karantina, menurut dia, perlu dilakukan sinergi antar-instansi. Menurut Sahat, tujuan dari kegiatan patroli bersama tersebut adalah untuk mempererat hubungan dan komunikasi.

Dengan demikian, kata Sahat, kolaborasi bisa makin diperkuat. "Karantina itu bukan tentang nilai, sedikit dan banyak barang itu, punya risiko yang sama, sehingga kita harus sama-sama mengetahui hal tersebut," ujarnya.

Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Kalimantan Barat, Amdali Adhitama membenarkan bahwa jalur tikus di perbatasan darat Indonesia Malaysia menjadi permasalahan tersendiri. Menurutnya, potensi masuk dan tersebarnya hama penyakit melalui komoditas selundupan tersebut sangat potensial.

Dengan begitu, pelayanan karantina di PLBN Entikong dapat terus dilakukan dengan menggandeng semua unsur agar mengerti dan memahami tugas karantina serta turut mendukungnya. "Komoditas tersebut nanti akan diproses sesuai Undang-Undang Karantina dan tentunya kita terus bersinergi agar hal-hal seperti ini dapat diantisipasi dihari mendatang," katanya.

Amdali mengatakan temuan media pembawa dalam patroli gabungan tersebut terdiri dari beras 100 kilogram (terbagi dalam 10 kantong) dan minyak goreng 75 liter. Apel dan Patroli gabungan tersebut diikuti oleh 18 instansi di perbatasan yaitu CIQS, Satgas Pamtas RI-MLY Yonarmed 16/Tk, BNPP Entikong dan instansi lainnya.

Pilihan Editor: Kepala Badan Karantina Lepas Ekspor Asal Sumsel Rp153 Miliar, Ada Kodok Tujuan Perancis

Berita terkait

Pemerintah Belum Bahas Kelanjutan Program Bansos Beras 10 Kg, Airlangga: Harga Beras Mulai Turun

17 jam lalu

Pemerintah Belum Bahas Kelanjutan Program Bansos Beras 10 Kg, Airlangga: Harga Beras Mulai Turun

Jokowi memberi sinyal bahwa bansos beras akan dilanjutkan hingga akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Sebanyak 24 Ekor Satwa Endemik dan Dilindungi Dilepasliarkan di Taman Nasional Wasur Merauke

6 hari lalu

Sebanyak 24 Ekor Satwa Endemik dan Dilindungi Dilepasliarkan di Taman Nasional Wasur Merauke

Satwa endemik tersebut merupakan sitaan dari upaya penyelundupan satwa dilindungi via Bandar Udara Mopah yang digagalkan Karantina Papua Selatan.

Baca Selengkapnya

Urutan Perjalanan Ibadah Haji Mulai Karantina di Asrama Haji hingga Kembali ke Tanah Air

7 hari lalu

Urutan Perjalanan Ibadah Haji Mulai Karantina di Asrama Haji hingga Kembali ke Tanah Air

Berikut urut-urutan menunaikan ibadah haji sejak pendaftaran haji hingga kembali lagi ke Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

7 hari lalu

Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

7 hari lalu

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

9 hari lalu

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

Pengadilan baru saja mencabut izin penanaman komersial padi Beras Emas atau Golden Rice hasil rekayasa genetika di Filipina.

Baca Selengkapnya

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

10 hari lalu

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

Pemerintah melalui Perum Bulog menaikkan harga eceran tertinggi atau HET untuk beras SPHP, dari Rp10.900 menjadi Rp12.500 per kilogram sejak 1 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

11 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

12 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Promo Super Indo Awal Mei, Minyak Goreng Super Hemat

15 hari lalu

Promo Super Indo Awal Mei, Minyak Goreng Super Hemat

Peritel produk makanan Super Indo Supermarket menghadirkan beragam promo potongan harga atau diskon di akhir April hingga menjelang Mei 2024.

Baca Selengkapnya