Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Reporter

Annisa Febiola

Editor

Agung Sedayu

Rabu, 10 April 2024 18:37 WIB

Warga melihat kondisi bangunan yang terseret banjir lahar dingin di Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Sabtu, 6 April 2024. Data Nagari Bukik Batabuah menyebutkan banjir lahar dingin yang terjadi pada Jumat (5/4) itu menerjang 17 unit mobil dan sejumlah motor dan 40 rumah, tiga di antaranya rusak berat, serta areal pesawahan dan memutus sementara jalan alternatif mudik Pekanbaru - Padang. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

TEMPO.CO, Jakarta - Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut. Erupsi Marapi telah terjadi sejak awal Desember 2023 dan masih berulang hingga sekarang. Pada 5 April lalu, erupsi diikuti dengan banjir lahar dingin yang merusak lahan masyarakat.

Melansir laman resmi Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, luas lahan pertanian yang terdampak erupsi mencapai 3.144,13 hektare dengan rincian. Adapun rinciannya 2.100 hektare di Kabupaten Tanah Datar, 988,21 hektare di Kabupaten Agam dan 55,92 hektare di Kota Padang Panjang.

Sedangkan untuk lahan yang terdampak banjir lahar dingin seluas 89,5 hektare. Adapun rinciannya 4 hektare lahan padi di Kabupaten Tanah Datar dan 1 hektare lahan padi di Kota Padang Panjang.

Selain itu, lahar dingin Marapi juga merusak seluas 84,5 hektare lahan di Kabupaten Agam. Luasan ini terdiri atas 7,5 hektare lahan hortikultura dan 77 hektare lahan padi.

Pada Senin, 8 April 2024, Kementerian Pertanian (Kementan) mengutus Direktur Perlindungan Hortikultura, Direktorat Jenderal Hortikultura dan Kepala Pusat Standardisasi Instrumen Hortikultura Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) ke wilayah terdampak.

Advertising
Advertising

Kedatangan tersebut merupakan jawaban atas surat Gubernur Sumatera Barat perihal permohonan bantuan fasilitasi sarana produksi pertanian. Seluruh pihak terkait rapat di Dinas Pangan dan Pertanian Kota Padang Panjang guna menggodok kebijakan penanganan dampaknya agar tak makin meluas.

Berdasarkan hasil kunjungan lapangan, ada tiga kondisi yang ditemukan. Pertama yakni di Kota Padang Panjang, debu erupsi di Kelurahan Sigando, Kecamatan Padang Panjang Timur merusak tanaman cabai. Kemudian di daerah Gantiang, banjir lahar dingin merusak tanaman padi.

Kedua, erupsi Marapi di Aia Angek, Kabupaten Tanah Datar merusak tanaman cabai dan tomat. Akibatnya, daun menjadi keriting dan buahnya kerdil. Buah masih bertahan dan kelihatan normal, namun akan menghitam jika dipanen.

Ketiga, material lahar dingin di Nagari Bukik Batabuah, Kabupaten Agam merusak hamparan tanaman kol dan sawah dengan cukup parah.

Saat ini, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat bersama pihak terkait masih mengumpulkan data dan mengidentifikasi kerusakan akibat erupsi dan banjir lahar dingin Marapi. Berdasarkan data tersebut, barulah pemerintah menentukan kebijakan untuk mengatasinya.

Pilihan Editor: Sidang Sengketa Pilpres: Apa Kata 4 Menteri tentang Bansos Jokowi?

Berita terkait

Cegah Banjir Lahar Lebih Besar, BMKG Modifikasi Cuaca Sumbar per Hari Ini

7 jam lalu

Cegah Banjir Lahar Lebih Besar, BMKG Modifikasi Cuaca Sumbar per Hari Ini

BMKG akan menyemai awan hujan sebelum memasuki wilayah bencana banjir lahar Marapi. Volume endapan erupsi di puncak Marapi masih 1,3 juta meter kubik

Baca Selengkapnya

Ada Sirkulasi Siklonik, BMKG: Sumbar Masih Harus Waspada Hujan Lebat Hari Ini

15 jam lalu

Ada Sirkulasi Siklonik, BMKG: Sumbar Masih Harus Waspada Hujan Lebat Hari Ini

Di antara wilayah yang mendapat peringatan dini cuaca BMKG hari ini adalah Sumatera Barat yang baru dilanda bencana banjir lahar dan banjir lahar.

Baca Selengkapnya

Gunung Ruang Turun Level, Sebanyak 9.343 Warga Masih Mengungsi

1 hari lalu

Gunung Ruang Turun Level, Sebanyak 9.343 Warga Masih Mengungsi

Terjadi penurunan tingkat aktivitas Gunung Ruang dari Level IV (Awas) menjadi Level III (Siaga).

Baca Selengkapnya

Gunung Ibu Meletus Lagi, Semburan Abu Kelabu Menyundul Ketinggian 5.000 Meter

1 hari lalu

Gunung Ibu Meletus Lagi, Semburan Abu Kelabu Menyundul Ketinggian 5.000 Meter

Gunung Ibu di Maluku Utara kembali erupsi siang ini, pukul 13.54 WIT dengan muntahan kolom abu teramati setinggi 5.000 meter di atas puncak kawah.

Baca Selengkapnya

Mitigasi Dampak El Nino, Mentan Lepas Brigade Alsintan Ke Merauke

2 hari lalu

Mitigasi Dampak El Nino, Mentan Lepas Brigade Alsintan Ke Merauke

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman melepas satuan brigade alat dan mesin pertanian (brigade alsintan) menuju Kabupaten Merauke.

Baca Selengkapnya

Walhi Sudah Peringatkan Bencana di Lembah Anai, Tuntut BKSDA Bertanggung Jawab

2 hari lalu

Walhi Sudah Peringatkan Bencana di Lembah Anai, Tuntut BKSDA Bertanggung Jawab

Bencana berulang di Lembah Anai, Sumatera Barat, sudah diprediksi sebelumnya. Bagaimana Walhi bisa melakukan itu?

Baca Selengkapnya

Alasan Korban Bencana Alam Tidak Ditanggung oleh BPJS. Bagaimana Aturannya?

2 hari lalu

Alasan Korban Bencana Alam Tidak Ditanggung oleh BPJS. Bagaimana Aturannya?

BPJS Kesehatan memang memiliki aturan tertentu terkait penanganan korban bencana alam. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

Zona Siaga Erupsi Gunung Ile Lewotolok Diperluas ke Sektor Barat, Imbas Aliran Lava

2 hari lalu

Zona Siaga Erupsi Gunung Ile Lewotolok Diperluas ke Sektor Barat, Imbas Aliran Lava

Badan Geologi memperluas cakupan wilayah terdampak erupsi Gunung api Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur.

Baca Selengkapnya

Status Gunung Ruang Turun ke Siaga, Begini Rekomendasi Badan Geologi

3 hari lalu

Status Gunung Ruang Turun ke Siaga, Begini Rekomendasi Badan Geologi

Pada umumnya kegempaan vulkanik di Gunung Ruang cenderung rendah, lebih didominasi oleh gempa tektonik.

Baca Selengkapnya

Sulawesi Barat Siap Suplai Pangan Penduduk IKN

3 hari lalu

Sulawesi Barat Siap Suplai Pangan Penduduk IKN

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, memberikan bantuan untuk meningkatkan produksi sektor pertanian dan perkebunan di Sulawesi Barat (Sulbar).

Baca Selengkapnya