Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

Reporter

Riri Rahayu

Editor

Agung Sedayu

Rabu, 10 April 2024 14:04 WIB

Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Bambang Susantono saat mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi II DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 18 Maret 2024. Rapat tersebut beragendakan perkenalan Kepala Otorita IKN beserta jajarannya dan pemaparan progres pembangunan IKN. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono merayakan Idul Fitri 1445 H atau Lebaran 2024 di Kawasan IKN, Kalimantan Timur pada Rabu, 10 April 2024. Ia melaksanakan salat Ied di Masjid Darussalam, Desa Tengin Baru, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara.

“Saya sangat gembira, saya senang bersama warga melaksanakan salat Idul Fitri di sini dan saya kira semangat untuk meningkatkan iman dan ketaqwaan kita, saya sangat melihat dari masyarakat di sini, tokoh agama di sini," kata Bambang melalui keterangan tertulis, Rabu, 10 April 2024.

Dalam kesempatan itu, Bambang menyampaikan harapannya kepada masyarakat untuk bekerja sama membangun IKN. Menurut Bambang, pembangunan ibu kota baru akan mendatangkan manfaat bagi semua pihak.

"Insyaallah anak cucu kita juga nanti akan mendapatkan manfaat, dan kita semua selalu dilindungi Allah SWT,” tutur Bambang.

Pembangunan IKN menuai kritik sejak awal proyek. Salah satu yang dipersoalkan adalah minimnya partisipasi publik dalam pembahasan mengenai rencana pembangunan IKN.

Advertising
Advertising

Pun dalam pelaksanaannya, IKN mendapat sorotan publik karena banyak masalah. Bahkan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyoal kasus dugaan pelanggaran HAM terhadap sembilan petani di Kabupaten Penajam Paser Utara yang menolak pembangunan Bandara Naratetama di kawasan IKN. Para petani tersebut ditangkap paksa dan sempat digunduli oleh polisi.

Bahkan pembangunan IKN juga sempat mendapat sorotan dari Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau NASA. NASA menangkap gambaran perubahan kawasan hutan di Kalimantan setelah pembangunan IKN. Berdasarkan hasil potret pada Februari 2024 itu, tampak kawasan hutan yang dulunya hijau pada April 2022 kian terkikis.

Juru Kampanye Greenpeace Indonesia Rio Rompas mengatakan, kerusakan hutan lebih luas dari yang dirilis NASA. Menurut Rio, sebenarnya hutan hijau yang dirilis satelit NASA itu merupakan hutan produksi tanaman eukaliptus. Hutan alam yang di kawasan inti IKN memang sudah hilang sebelumnya, karena digantikan dengan hutan tanaman industri. Kawasan hutan yang terbuka itulah yang kemudian, kata Rio, terlihat dari foto satelit NASA.

"Tapi kami melihat bahwa ancaman deforestasi hutan itu bukan hanya di kawasan inti IKN saja, juga ada di wilayah perluasan IKN. Kami menemukan masih ada sekitar 31 ribu atau setengah dari luas Jakarta yang akan berpotensi hilang karena pembukaan IKN," tuturnya kepada Tempo yang dikutip Senin, 4 Maret 2024.

Artinya, selain ancaman terhadap hutan alam yang 31 ribu hektare di wilayah IKN dan perluasannya tersebut, ancaman lain juga membayang-bayangi sekitar 23 jenis spesies terancam kritis atau critical endangered species. Spesies tersebut memang sudah dikategorikan sebagai habitat dan satwa-satwa yang terancam punah.

Pilihan Editor: Sidang Sengketa Pilpres: Apa Kata 4 Menteri tentang Bansos Jokowi?

Berita terkait

Kementerian PUPR Manfatkan AI untuk Bangun Infrastruktur Jalan di IKN

5 jam lalu

Kementerian PUPR Manfatkan AI untuk Bangun Infrastruktur Jalan di IKN

Menurut Kementerian PUPR pemanfaatan AI digunakan untuk membangun dan mempermudah proses konstruksi infrastruktur jalan di IKN

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Prediksi Dua Pos Anggaran yang Bakal Dialihkan untuk Program Makan Siang Gratis

7 jam lalu

Faisal Basri Prediksi Dua Pos Anggaran yang Bakal Dialihkan untuk Program Makan Siang Gratis

Ekonom senior Faisal Basri memprediksi dua sumber anggaran yang kemungkinan dapat dialihkan untuk mendanai makan siang gratis

Baca Selengkapnya

Greenpeace Kritik Rencana Bahlil Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas

10 jam lalu

Greenpeace Kritik Rencana Bahlil Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas

Greenpeace Indonesia mengkritik rencana Menteri Bahlil Lahadilia bagi-bagi izin tambang ke Ormas keagamaan.

Baca Selengkapnya

Aktivitas Tambang Emas Ganggu Wisata Pulau Merah Banyuwangi di Top 3 Tekno

16 jam lalu

Aktivitas Tambang Emas Ganggu Wisata Pulau Merah Banyuwangi di Top 3 Tekno

Top 3 Tekno Kamis pagi ini, 16 Mei 2024, dipuncaki artikel dari perusakan lingkungan oleh aktivitas tambang emas di Tumpang Pitu, Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Modal Utama Membangun IKN dari Dalam Negeri, Beda Strategi dengan Jokowi?

16 jam lalu

Prabowo Sebut Modal Utama Membangun IKN dari Dalam Negeri, Beda Strategi dengan Jokowi?

Presiden terpilih Prabowo menilai modal utama untuk memindahkan dan membangun IKN harus dari sumber daya yang ada di dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Nahdlatul Wathan Dukung Prabowo-Gibran, Pernah Gelar Deklarasi dengan 100 Ribu Santri

1 hari lalu

Kilas Balik Nahdlatul Wathan Dukung Prabowo-Gibran, Pernah Gelar Deklarasi dengan 100 Ribu Santri

Nahdlatul Wathan (NW) baru-baru ini menyatakan komitmennya untuk membangun ekosistem Islam di IKN, diketahui organisasi tersebut memang sudah gamblang mendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Risiko Bencana di Lembah Anai, Studi HAM Soal IKN, dan Korban Banjir Sumbar

1 hari lalu

Top 3 Tekno: Risiko Bencana di Lembah Anai, Studi HAM Soal IKN, dan Korban Banjir Sumbar

Walhi yang sempat mewanti-wanti pemerintah mengenai risiko bencana area Taman Wisata Alam di Lembah Anai menjadi artikel terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

1 hari lalu

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 14 Mei 2024 diawali oleh alasan 9 negara menolak Palestina menjadi anggota penuh PBB.

Baca Selengkapnya

Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

2 hari lalu

Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

Tim peneliti di Pusat Studi HAM Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin mengkaji proses Ibu Kota Negara (IKN): sama saja dengan PSN lainnya.

Baca Selengkapnya

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

2 hari lalu

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

Dubes Jerman Ina Lepel mengatakan ada minat dari negaranya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya