Muhammadiyah Perkirakan Lebaran Berlangsung Bersamaan, Idul Fitri di Saudi 10 April

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

Selasa, 9 April 2024 01:02 WIB

Warga berjabat tangan usai melaksanakan Salat Idul Fitri di Desa Darmaraja, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Sabtu 22 April 2023. Tradisi bersalaman massal Lebaran antardusun tersebut dilaksanakan pada perayaan Idul Fitri 1444 H dengan tujuan untuk saling memaafkan dan menjaga tali silahturahim serta memperkokoh kerukunan antarumat beragama. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir memperkirakan 1 Syawal 1445 Hijriah atau Lebaran 2024 bakal berlangsung bersamaan antara pemerintah dan Muhammadiyah.

"Insya Allah Muhammadiyah akan ber-Idul Fitri pada 10 April 2024 dan tampaknya Idul Fitri 1445 H akan sama antara pemerintah dan Muhammadiyah," kata Haedar di Kantor PP Muhammadiyah, Yogyakarta, Sabtu, 6 April 2024, seperti dikutip Antara.

Sementara Aljazeera melaporkan bahwa Arab Saudi dan sejumlah negara di Timur Tengah akan merayakan Idul Fitri 1445 H pada Rabu, 10 April 2024.

"Menurut perhitungan astronomi, bulan Ramadhan diperkirakan akan berlangsung selama 30 hari pada tahun ini, sehingga hari pertama Idul Fitri di Arab Saudi dan banyak negara tetangga kemungkinan besar akan jatuh pada Rabu, 10 April," demikian dilaporkan media terbesar di Timur Tengah itu.

Haedar Nashir mengatakan, perayaan Lebaran di hari yang sama itu akan membuat masyarakat tidak bingung, mengingat awal Ramadhan Muhammadiyah dan pemerintah tahun ini berbeda.

"Ramadhan-nya beda tapi Idul Fitri-nya sama karena ada perbedaan cara penetapan," kata Haedar.

Terlepas sama maupun beda, Haedar meyakini seluruh lapisan masyarakat mampu menjaga toleransi.

"Sama maupun berbeda insya Allah kita sudah masuk pada fase saling memahami dan toleransi," ujar dia.

Tahun lalu, Muhamaddiyah merayakan Lebaran lebih cepat sehari dari pemerintah. Penetapan hari raya itu juga sempat memicu kontroversi. Baca di sini.

Untuk menyatukan dan mengakhiri masalah perbedaan itu, kata Haedar, Muhammadiyah terus mengampanyekan terwujudnya Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT).

Menurut dia, KHGT diharapkan tidak hanya berlaku untuk Indonesia saja, melainkan untuk umat Islam di seluruh dunia sehingga perbedaan itu tidak terus berulang.

"Sehingga nanti satu tanggal baru itu berlaku untuk di semua negara. Seperti kalender masehi yang tidak ada perbedaan," kata dia.

Apabila masih terus menggunakan kalender sesuai dengan negara masing-masing, Muhammadiyah memandang perbedaan dalam menentukan waktu-waktu penting umat Islam kemungkinan besar bakal terus terjadi.

Dalam kesempatan itu, Haedar berharap praktik ibadah selama Ramadhan mampu menumbuhkan sikap masyarakat dalam menghormati perbedaan.

Puasa Ramadhan, menurut dia, sejatinya bukan sekadar mengubah waktu makan, namun juga meningkatkan ketakwaan dan kesalehan umat Muslim.

"Kesalehan dalam pandangan Muhammadiyah tidak hanya berlaku pada pribadi atau individu, tetapi juga pada keluarga, sosial-masyarakat, bahkan sampai pada kesalehan bernegara dan antarbangsa," kata dia.

Idul Fitri 2024 Versi NU dan Pemerintah

Advertising
Advertising

Sementara itu, NU masih belum menetapkan jadwal lebaran 2024. Pasalnya untuk mengetahui kapan 1 Syawal 1445, NU menggunakan metode rukyatul hilal. Akan tetapi biasanya lebaran versi NU akan sama seperti tanggal yang ditetapkan oleh pemerintah.

Adapun berdasarkan Kalender Hijriah Indonesia 2024 yang diterbitkan oleh Kementerian Agama (Kemenag), Hari Raya Idul Fitri atau 1 Syawal 1445 H diperkirakan jatuh pada 10-11 April 2024.

Jadwal lebaran tersebut senada dengan jadwal hari libur nasional 2024 yang ditetapkan oleh tiga menteri, yakni Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB).

Melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri Nomor 855 Tahun 2023, Nomor 3 Tahun 2023, dan Nomor 4 Tahun 2023, pemerintah Indonesia telah mengatur Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2024, termasuk didalamnya jadwal lebaran atau Idul Fitri 1445 H.

Namun, jadwal Hari Raya Idul Fitri masih bersifat perkiraan dan belum pasti karena dapat berubah sesuai pemantauan hilal dan sidang isbat oleh Kemenag. Proses pemantauan tersebut direncanakan akan dilakukan pada Selasa, 9 April 2024.

Meskipun demikian, kemungkinan penetapan tanggal 1 Syawal oleh pemerintah dan Muhammadiyah tahun ini bisa sama karena pemerintah mengacu pada kriteria visibilitas hilal yang ditetapkan oleh Menteri Agama Malaysia, Brunei Darussalam, Indonesia, dan Singapura (MABIMS).

RIZKI DEWI AYU | ANTARA | ALJAZEERA

Pilihan Editor Kronologi Kecelakaan Maut di Contraflow KM 58 yang Tewaskan Sedikitnya 12 Orang

Berita terkait

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

2 jam lalu

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut ini adalah negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel

Baca Selengkapnya

Surati Jokowi Soal Pansel KPK, Muhammadiyah Sebut Istana Belum Respons

6 jam lalu

Surati Jokowi Soal Pansel KPK, Muhammadiyah Sebut Istana Belum Respons

PP Muhammadiyah belum mendapatkan balasan surat dari Jomowi soal usulan mereka mengenai pembentukan Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Apresiasi Penambahan Kuota Haji 2024 dari Saudi

21 jam lalu

Bamsoet Apresiasi Penambahan Kuota Haji 2024 dari Saudi

Bamsoet mengapresiasi penambahan kuota haji sebesar 20 ribu orang pada tahun 2024, sehingga total kuota Jemaah Haji Indonesia menjadi 241.000 orang.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Kritik Rencana Bahlil Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas

1 hari lalu

Greenpeace Kritik Rencana Bahlil Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas

Greenpeace Indonesia mengkritik rencana Menteri Bahlil Lahadilia bagi-bagi izin tambang ke Ormas keagamaan.

Baca Selengkapnya

Bahlil akan Bagi Izin Tambang untuk Ormas, Bagaimana Sikap Muhammadiyah?

1 hari lalu

Bahlil akan Bagi Izin Tambang untuk Ormas, Bagaimana Sikap Muhammadiyah?

Menteri Bahlil berencana akan bagi-bagi izin usaha pertambangan (IUP) untuk Ormas. Bagaimana sikap Muhammadiyah?

Baca Selengkapnya

4 Permintaan Muhammadiyah ke Jokowi soal Pembentukan Pansel KPK

1 hari lalu

4 Permintaan Muhammadiyah ke Jokowi soal Pembentukan Pansel KPK

PP Muhammadiyah mengirimkan surat kepada Presiden Jokowi mengenai pembentukan Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Izin Usaha pertambangan untuk Ormas, Tanggapan Walhi hingga Rentan Kerusakan Lingkungan

3 hari lalu

Izin Usaha pertambangan untuk Ormas, Tanggapan Walhi hingga Rentan Kerusakan Lingkungan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemberian izin usaha pertambangan untuk ormas keagamaan tidak akan menjadi masalah

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

3 hari lalu

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

Terpopuler: Jokowi memberlakukan kelas standar untuk rawat inap pasien BPJS Kesehatan, Muhammadiyah tanggapi bagi-bagi izin tambang untuk Orman.

Baca Selengkapnya

Bahlil Berencana Bagi Izin Tambang untuk Ormas, Ini Tanggapan Muhammadiyah

3 hari lalu

Bahlil Berencana Bagi Izin Tambang untuk Ormas, Ini Tanggapan Muhammadiyah

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti menanggapi rencana Menteri Bahlil Lahadalia membagikan izin usaha pertambangan (IUP) untuk Ormas.

Baca Selengkapnya

114.186 Calon Haji di Tiga Embarkasi Nikmati Makkah Road, Dirjen Imigrasi Ingin Layanan Diperluas

4 hari lalu

114.186 Calon Haji di Tiga Embarkasi Nikmati Makkah Road, Dirjen Imigrasi Ingin Layanan Diperluas

Jemaah calon haji yang mendapatkan layanan Makkah Route tak perlu mengantre untuk proses keimigrasian di bandara kedatangan.

Baca Selengkapnya