Komisi VI Puji PLN ihwal Kenaikan Laba Empat Tahun Terakhir
Reporter
Savero Aristia Wienanto
Editor
Grace gandhi
Kamis, 4 April 2024 15:50 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Komisi VI DPR memuji kinerja keuangan PT PLN (Persero). Pujian itu disampaikan saat Rapat Dengar Pendapat antara Komisi VI DPR RI dengan PLN kemarin.
"Komisi VI DPR RI memberikan apresiasi atas upaya yang dilakukan oleh PT PLN (Persero) dan juga atas capaian bisnis perseroan sepanjang 2023," kata Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Aria Bima, Rabu, 3 April 2024.
Aria menyampaikan, PLN harus memastikan ketersediaan dan ketahanan energi listrik, termasuk meningkatkan layanan kepada pelanggan, melalui inovasi dan transformasi bisnis yang berkelanjutan.
Menurut anggota Komisi VI DPR, Evita Nursanty, PLN telah mampu memperbaiki kinerjanya sebagai badan usaha milik negara (BUMN). PLN, sambung Evita, berhasil menghasilkan laba yang terus meningkat dari tahun ke tahun.
"PLN saat ini bisa meraih laba, bahkan berlipat dari apa yang dicapai sebelumnya. Saya juga baca PLN mampu meraih berbagai penghargaan baik tingkat nasional maupun internasional,” ujar Evita.
Selanjutnya: Evita meminta PLN tidak berpuas diri dan terus meningkatkan....
<!--more-->
Evita meminta PLN tidak berpuas diri dan terus meningkatkan kinerja, khususnya dalam menghadirkan listrik di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
“Saya ingin PLN juga fokus untuk meningkatkan rasio elektrifikasi demi mewujudkan sila kelima yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” tuturnya.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan peningkatan laba yang diraih merupakan bagian dari hasil transformasi yang dialami oleh perusahaannya.
“Di tengah volatilitas kurs dan keadaan makro ekonomi yang tidak kondusif, PLN berhasil meningkatkan penjualan, meningkatkan EBITDA, menjaga arus operasi kas, bahkan mampu meningkatkan Return of Invested Capital,” ucapnya.
Darmawan mengatakan PLN berhasil mencetak rekor laba tertinggi sepanjang sejarah, yakni dari Rp 5,99 triliun pada 2020, menjadi Rp 13,17 triliun pada 2021, dan meningkat kembali menjadi Rp 14,41 triliun pada 2022.
“Untuk laba tahun 2023, saat ini masih proses audit. Kami optimistis bisa kembali mencatat laba tertinggi sepanjang sejarah kembali,” katanya.
Pilihan Editor: Dugaan Penyebab Tol Bocimi Longsor: Pakar BRIN Soroti Sistem Drainase, TJT Sebut Force Majeure Alam