Dugaan Permainan Izin Tambang, Anggota DPR Usul Pembentukan Panja Investasi

Reporter

Riri Rahayu

Editor

Agung Sedayu

Selasa, 2 April 2024 10:30 WIB

Aktivis Koalisi Masyarakat Sipil Anti Korupsi (KOMPAK), seusai membuat laporan ke Direktoran Pelayanan laporan dan Pengaduan Masyarakat KPK, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Senin, 25 Maret 2024. Dalam laporan KOMPAK mendesak KPK segera memeriksa Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia terkait dugaan tindak pidana korupsi kasus suap Ijin Usaha Pertambangan (IUP). TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi VI Harris Turino mengusulkan pembentukan panitia kerja atau Panja Investasi. Hal ini seiring munculnya permasalahan investasi, terutama di sektor pertambangan.

"Saya usulkan dibentuk Panja agar semua masalah ini dibuat terang," kata Harris saat rapat kerja Komisi VI DPR dengan Menteri Investasi, Senin, 1 April 2024.

Selain mengusulkan pembentukan Panja Investasi, Harris mencecar Bahlil ihwal dugaan permainan izin usaha pertambangan (IUP) yang menyeret nama Bahlil. Harris juga meminta Bahlil mengklarifikasi IUP PT Meta Mineral Pradana saham mayoritasnya dimiliki PT Papua Bersama Unggul, perusahaan milik Bahlil. IUP PT Meta Mineral Pradana, lanjut Harris, tidak dicabut meski disinyalir tidak ada aktivitas sama sekali di dua IUP perusahaan tersebut.

"Citra satelit yang didapatkan Greenpeace mengonfirmasi hal ini," kata Harris.

Lebih lanjut, Harris mempertanyakan dampak hilirisasi terutama hilirisasi nikel. "Siapa yang sebenarnya menikmati hilirisasi nikel? Apa pemerintah Indonesia atau investor asing?" tanya Harris.

Advertising
Advertising

Kemudian, tanya Harris, berapa banyak kontribusi pajak, dividen atau apapun yang diterima pemerintah Indonesia? Lalu, berapa banyak lapangan kerja yang diberikan untuk rakyat Indonesia?

"Dalam debat capres-cawapres, banyak pertanyaan, apapun jawabannya hilirisasi," ujar politikus PDIP ini.

Terakhir, Harris menanyakan investasi asing yang masuk ke Ibu Kota Nusantara (IKN). Ia mengatakan, progres investasi di proyek ibu kota baru itu harus dibuka ke publik. "Jangan nanti pada akhirnya semua dibebankan pada APBN. APBN tidak akan kuat, harus ada pelibatan swasta," kata dia.

Bahlil mengkonfirmasi kepemilikan PT Papua Bersama Unggul, perusahaannya, dalam PT Meta Mineral Pradana. Namun, Bahlil berdalih IUP perusahaan tersebut tidak dicabut karena sudah mengajukan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) dan izin tersebut keluar pada 2022.

Sementara itu, pertanyaan dan permintaan klarifikasi Harris yang lain belum terjawab oleh Bahlil lantaran keterbatasan waktu rapat. Namun, Komisi VI telah meminta jawaban tertulis dari Bahlil untuk pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab dalam forum tersebut.

Pilihan Editor: Jasa Marga Beri Diskon Tol dari Jakarta hingga Semarang, Berapa yang Bisa Dihemat?



Berita terkait

Wahiddudin Adams Minta Hakim Konstitusi Tak Takut Jika Revisi UU MK Benar Disahkan

7 jam lalu

Wahiddudin Adams Minta Hakim Konstitusi Tak Takut Jika Revisi UU MK Benar Disahkan

Wahiduddin Adams meminta hakim MK tak takut jika perubahan keempat UU Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi, benar-benar disahkan DPR.

Baca Selengkapnya

Draf RUU Penyiaran, Pelarangan Siaran Ekslusif Jurnalisme Investigasi Hambat Pemberantasan Korupsi

8 jam lalu

Draf RUU Penyiaran, Pelarangan Siaran Ekslusif Jurnalisme Investigasi Hambat Pemberantasan Korupsi

Koalisi Masyarakat Sipil menyoroti draft revisi RUU Penyiaran yang bakal mengekang kebebasan pers karena melarang penayangan jurnalisme investigasi.

Baca Selengkapnya

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

9 jam lalu

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menjajaki kerja sama dengan ExxonMobil Indonesia melalui pengembangan Asri Basin Project CCS Hub.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Mengadu soal Kenaikan UKT, Komisi X DPR Bakal Panggil Kemendikbud

9 jam lalu

Mahasiswa Mengadu soal Kenaikan UKT, Komisi X DPR Bakal Panggil Kemendikbud

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf mengatakan akan memanggil Kemendikbudristek secepatnya untuk membahas polemik UKT.

Baca Selengkapnya

Komisi X DPR Akan Bentuk Panja untuk Investigasi Mahalnya UKT Kampus

11 jam lalu

Komisi X DPR Akan Bentuk Panja untuk Investigasi Mahalnya UKT Kampus

Komisi X DPR RI sepakat untuk membentuk Panja Pembiayaan Pendidikan untuk mengetahui penyebab kenaikan UKT.

Baca Selengkapnya

Beda Sikap Soal Perubahan Keempat UU MK

11 jam lalu

Beda Sikap Soal Perubahan Keempat UU MK

Revisi UU MK menjadi ancaman sangat serius bagi Indonesia sebagai negara hukum.

Baca Selengkapnya

Golkar Klaim Putusan MK Jadi Pertimbangan Setujui Revisi UU Kementerian Negara

11 jam lalu

Golkar Klaim Putusan MK Jadi Pertimbangan Setujui Revisi UU Kementerian Negara

Anggota Fraksi Golkar, Bambang Hermanto, mengatakan revisi terhadap Undang-Undang Kementerian Negara mesti dilakukan.

Baca Selengkapnya

Pemegang Saham Saratoga Sepakati Pembagian Dividen Rp 298,43 Miliar

12 jam lalu

Pemegang Saham Saratoga Sepakati Pembagian Dividen Rp 298,43 Miliar

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. atau Saratoga (SRTG) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 298,43 miliar atau sekitar Rp 22 per lembar saham.

Baca Selengkapnya

Seperti PDIP, PKS Setujui Revisi UU Kementerian Negara dengan Catatan

12 jam lalu

Seperti PDIP, PKS Setujui Revisi UU Kementerian Negara dengan Catatan

Hari ini, Rapat pleno Baleg DPR menyepakati pengambilan keputusan atas hasil penyusunan revisi UU Kementerian Negara menjadi usul inisiatif DPR.

Baca Selengkapnya

PDIP Setujui Revisi UU Kementerian Negara Jadi Usul Inisiatif DPR, Beri 5 Catatan

13 jam lalu

PDIP Setujui Revisi UU Kementerian Negara Jadi Usul Inisiatif DPR, Beri 5 Catatan

Meski menyetujui revisi UU Kementerian Negara dibahas pada tingkat selanjutnya, namun PDIP mesti memberikan catatan.

Baca Selengkapnya