Ratusan Sapi Impor dari Australian Mati di Perjalanan, Bapanas Klaim Stok Daging Aman

Reporter

Desty Luthfiani

Editor

Agung Sedayu

Senin, 1 April 2024 19:07 WIB

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, ketika ditemui dalam acara CNBC Economic Outlook 2024, di The Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta, Kamis, 29 Februari 2024. TEMPO/Defara Dhanya

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa kematian ratusan sapi impor dari Australia tidak akan berdampak pada pasokan daging di Indonesia. "Enggak usah khawatir ketersediaan sapi hidup hari ini masih aman, Kepala Badan Pangan sudah mengecek," kata Arief di Gudang Bulog, Jakarta Utara pada Senin, 1 April 2024.

Sebelumnya, ratusan sapi yang diimpor dari Australia mati di kapal Brahman Express. Ratusan sapi yang mati dalam perjalanan itu diduga karena terserang wabah penyakit.

Arief mengatakan sudah melakukan komunikasi dengan importir. "Bahwa dari fessel yang kemarin sebenarnya yang mati sampai Lampung ada 6-8 kemudian lanjut ke Sumatera Utara mati 151," tuturnya.

Saat ini sudah dilakukan penghentian pengiriman sapi hidup dari Australia. "Seperti awal, tapi kami masih menunggu penyelidikan apakah itu dari pakan atau ternaknya, karena yang lain masih oke," ucapnya.

Saat ini sudah ada sapi yang masuk 36.000, untuk sapi-sapi yang hidup dilakukan karantina.

Advertising
Advertising

Direktur Utama Id Food, Frans Marganda Tambunan membantah sapi-sapi yang mati bukan pengiriman perusahaannya. Tapi milik swasta.

"Tapi itu bukan kapal kami ya yang mati itu. Dan itu bisa jadi karena kelelahan, kelamaan itu belum tentu wabah," kata Frans di Gudang Bulog.

Sapi yang tidak mati dilakukan karantina, jika terindikasi wabah maka menurutnya sapi itu akan diisolasi. "Itu punya orang yang impor sapi hidup bukan hanya kami," ujarnya.

Dia mengatakan isi sapi di kapal tersebut sekitar 16.000. Frans tidak menjelaskan secara detail sapi mati itu milik siapa, namun menurutnya akan dicek. Soal ketersediaan daging sapi, Frans memastikan tidak akan terjadi perubahan.

Pilihan Editor: Jasa Marga Beri Diskon Tol dari Jakarta hingga Semarang, Berapa yang Bisa Dihemat?



Berita terkait

Publik Ramai Kritik Bea Cukai, Ekonom: Itu untuk Kebaikan

3 jam lalu

Publik Ramai Kritik Bea Cukai, Ekonom: Itu untuk Kebaikan

Bea Cukai sedang kebanjiran kritik dari publik. Ekonom menilai kritik itu baik untuk perbaikan di tubuh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Askolani Paparkan Peran Bea Cukai bagi Perekonomian di Tengah Kisruh Barang Impor

16 jam lalu

Askolani Paparkan Peran Bea Cukai bagi Perekonomian di Tengah Kisruh Barang Impor

Askolani memaparkan bagaimana capaian pengawasan dan penindakan dilakukan oleh lembaganya selama ini.

Baca Selengkapnya

Profil dan Kekayaan Pejabat Bea Cukai yang Sedang Disorot Imbas Penindakan Barang Impor

17 jam lalu

Profil dan Kekayaan Pejabat Bea Cukai yang Sedang Disorot Imbas Penindakan Barang Impor

Askolani dilantik menjadi Dirjen Bea Cukai oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada Maret 2021.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Lapor Perkara Bea Cukai ke Jokowi di Istana, Janji Lakukan Perbaikan

20 jam lalu

Sri Mulyani Lapor Perkara Bea Cukai ke Jokowi di Istana, Janji Lakukan Perbaikan

Sri Mulyani juga menyampaikan tantangan Bea Cukai di era pesatnya perkembangan teknologi.

Baca Selengkapnya

Telin dan BW Digital Jalin Kolaborasi Percepat Konektivitas Indonesia dan Australia

1 hari lalu

Telin dan BW Digital Jalin Kolaborasi Percepat Konektivitas Indonesia dan Australia

Anak perusahaan Telkom Indonesia, PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin) dan BW Digital, menandatangani nota kesepahaman (MoU) pengembangan dan pembangunan bersama Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Hawaiki Nui 1.

Baca Selengkapnya

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

1 hari lalu

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

Pengadilan Australia menjatuhkan hukuman hampir enam tahun penjara kepada eks pengacara militer yang ungkap tuduhan kejahatan perang di Afghanistan

Baca Selengkapnya

Bedakan Aurora Borealis dan Aurora Australis, Berikut Proses Terciptanya

1 hari lalu

Bedakan Aurora Borealis dan Aurora Australis, Berikut Proses Terciptanya

Aurora adalah tampilan cahaya alami yang berkilauan di langit. Bedakan Aurora Borealis dan Aurora Australis.

Baca Selengkapnya

Tidak Cukup Sri Mulyani, Jokowi akan Turun Tangan Selesaikan Persoalan Bea Cukai

1 hari lalu

Tidak Cukup Sri Mulyani, Jokowi akan Turun Tangan Selesaikan Persoalan Bea Cukai

Bea Cukai terus menuai kecaman publik karena dianggap berkinerja buruk. Sri Mulyani belum berhasil menangani. Kini Jokowi turun tangan.

Baca Selengkapnya

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

1 hari lalu

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

Perlambatan perekonomian di Cina memberi dampak ke Indonesia. Sebab sasaran pasar terbesar untuk kegiatan ekspor komoditas alam berada di Cina

Baca Selengkapnya

Jokowi akan Gelar Rapat Khusus Bereskan Segudang Masalah Bea Cukai

2 hari lalu

Jokowi akan Gelar Rapat Khusus Bereskan Segudang Masalah Bea Cukai

Bea Cukai saat ini tengah ramai disorot imbas beragam masalah penindakan barang impor.

Baca Selengkapnya