Cegah Korupsi, Pemerintah Diminta Ubah Aturan RIPH dan SPI Menjadi Tarif Impor

Senin, 25 Maret 2024 16:22 WIB

Ilustrasi Ekspor Import. Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Ombudsman RI mengungkap ada beberapa masalah maladministrasi dalam proses pemberian rekomendasi impor produk hortikultura penerbitan Rekomendasi impor Produk Hortikultura (RIPH) bawang putih oleh Kementerian Pertanian (Kementan).

Ombudsman menyebut penerbitan RIPH dari Direktorat Jenderal Hortikultura Kementan bermasalah, sehingga banyak importir bawang putih yang masih kesulitan mendapat persetujuan impor.

Pengamat pertanian Syaiful Bahari mengatakan persoalan impor bawang putih di Indonesia sudah terjadi sejak lama. "Jual beli kuota impor sudah menjadi pengetahuan umum, dan sudah lama dipersoalkan," kata dia saat dihubungi Tempo pada Senin, 25 Maret 2024.

Impor bawang putih itu diatur melalui Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) di Kementerian pertanian dan Satuan Pengawas Intern (SPI) di Kementerian Perdagangan. Aturan itu pertama kali dibuat di era Susilo Bambang Yudhoyono.

Menurut dia, pengaturan kuota impor bawang putih bukan untuk kepentingan perlindungan petani bawang putih di dalam negeri, tapi untuk kepentingan kartel dan mafia kuota impor melalui pungutan illegal RIPH dan SPI.

Advertising
Advertising

Syaiful berujar bahwa jumlah petani bawang putih tidak banyak. Para petani itu tercipta melalui peraturan wajib tanam bagi importir yang ingin mendapatkan RIPH. "Tapi dalam prakteknya program ini bubar karena tidak ada produksi bawang putih yang berhasil," ucapnya. Sedangkan, konsumen dalam negeri tetap memilih bawang putih impor di pasar.

Syaiful mengimbau agar pemerintah mau mengganti kebijakan RIPH dan SPI dengan kebijakan tarif impor. Besaran tarif impor itu disesuaikan dengan perkembangan harga bawang putih di negara asalnya.

"Jika tarif impor ini diberlakukan, maka akan mengikis uang gelap perdagangan kuota impor, dan uang masuk ke kas negara, tidak dimakan oleh mafia dan kartel," ucap dia. Sehingga hasilnya bisa menjadi sumber pendapatan baru bagi pemerintah.

Tarif impor dapat menyeleksi siapa pelaku usaha yang nyata dan tidak. Artinya, bukan pelaku usaha yang hanya menjual kertas kuota impor. Syaiful menilai, semakin banyak pelaku usaha terlibat maka persaingan semakin lebih sehat. "Karena supply barang melimpah dan persaingan harga lebih efisien," kata dia.

Menurut dia, pemerintah seharusnya fokus kepada pengembangan produksi bawang merah yang unggul di dalam negeri. Pembiayaannya bisa menggunakan dana tarif impor. Ia mengingatkan bahwa tidak semua komoditi pertanian bisa ditanam dan unggul di Indonesia. "Jadi di sini kebijakan yang lebih cerdas harus dibuat," kata dia.

Pilihan Editor: Jokowi Terbitkan Aturan Pencairan THR dan Gaji Ke-13 untuk PNS, Berikut Regulasi dan Besaran Tiap Golongan



Berita terkait

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK, Bermula dari Bisnis Ekspor Impor

10 jam lalu

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK, Bermula dari Bisnis Ekspor Impor

Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean dilaporkan ke KPK oleh pengacara bernama Andreas atas tuduhan tak lapor LHKPN secara benar.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

1 hari lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

1 hari lalu

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

Presiden Jokowi juga menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang Indonesia pakai masih didominasi barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

1 hari lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Kemenperin Jamin Pengetatan Impor Tidak Bebani Industri Manufaktur

1 hari lalu

Kemenperin Jamin Pengetatan Impor Tidak Bebani Industri Manufaktur

Aturan pengetatan impor dijamin tidak bebani industri manufaktur. Pelaku industri alas kaki menganggap aturan memperumit birokrasi dalam memperoleh bahan baku dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulhas Tegaskan Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan soal Barang Bawaan Impor

2 hari lalu

Mendag Zulhas Tegaskan Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan soal Barang Bawaan Impor

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas mengatakan bakal menegakkan aturan soal pelaku usaha jasa titip atau jastip yang berbelanja barang titipan orang lain dari luar negeri. Ia meminta agar Bea Cukai menertibkan pelaku usaha jastip yang masih bandel terhadap aturan.

Baca Selengkapnya

Revisi Permendag 7/2024, Menteri Zulhas Pastikan Impor Tepung Terigu dan Pelumas Tidak Lagi Dibatasi

2 hari lalu

Revisi Permendag 7/2024, Menteri Zulhas Pastikan Impor Tepung Terigu dan Pelumas Tidak Lagi Dibatasi

Untuk beberapa komoditas bahan baku industri, aturan dikembalikan lagi ke Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulhas Jamin Permendag Pengaturan Impor untuk Selesaikan Barang Kiriman PMI yang Masih Tertahan

2 hari lalu

Mendag Zulhas Jamin Permendag Pengaturan Impor untuk Selesaikan Barang Kiriman PMI yang Masih Tertahan

Menteri Perdagangan Zulkfili Hasan alias Zulhas memastikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 yang mulai berlaku hari ini, bisa dipakai untuk penyelesaian kasus-kasus penyitaan barang kiriman dari pekerja migran Indonesia atau PMI yang masih tertahan.

Baca Selengkapnya

Revisi Permendag Soal Impor Berlaku Hari Ini, Mendag Zulhas Klaim Tidak Ada Masalah Lagi

2 hari lalu

Revisi Permendag Soal Impor Berlaku Hari Ini, Mendag Zulhas Klaim Tidak Ada Masalah Lagi

Permendag 36/2023 tentang Pengaturan Izin Impor pernah mendapat protes dari berbagai kalangan.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

3 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya