Pro-Kontra Bansos Beras: Jokowi Berniat Setop di Bulan Juni, Ombudsman Minta Dilanjutkan

Reporter

Annisa Febiola

Editor

Yudono Yanuar

Sabtu, 16 Maret 2024 15:00 WIB

Warga membawa beras dan bantuan presiden pada acara Penyaluran Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah di Gudang Bulog, Telukan, Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis 1 Februari 2024. Presiden memastikan pemerintah akan menyalurkan bantuan 10 kilogram beras yang akan dibagikan hingga bulan Juni kepada 22 juta masyarakat Penerima Bantuan Pangan (PBP) di seluruh Indonesia. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Jokowi mengatakan bantuan sosial cadangan pangan atau bansos beras pemerintah yang telah berjalan sejak Januari hanya akan berlanjut hingga Juni 2024. "Jadi Bapak Ibu sekalian, beras ini diberikan kepada Bapak Ibu karena harga beras sekarang naik," katanya saat menyerahkan bansos beras di Gudang Bulog Huta Lombang, Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara, pada Jumat, 15 Maret 2024.

Keberlanjutan bantuan tersebut bergantung pada tingginya harga beras dan ketersediaan anggaran negara (APBN).

"Nanti kalau APBN-nya memungkinkan setelah Juni akan dilanjutkan. Tapi saya nggak janji. Janjinya hanya sampai yang Juni. Nanti saya lihat lagi, jika APBN kira-kira cukup, diteruskan," kata Jokowi dikutip dari keterangan Biro Pers Sekretariat Presiden.

Bantuan beras 10 kg yang diberikan 4 kali ini, dibagikan kepada 22 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Saat ini, harga beras masih cukup tinggi yakni antara Rp14 ribu sampai Rp17 ribu per kg. Bulog menggelontorkan beras program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) dengan harga Rp10.800 per kilo.

BLT Mitigasi Risiko Pangan Ini menjadi program pengganti BLT El Nino akhir tahun lalu. Pada Januari 2024, pemerintah pusat menggelontorkan dana bantuan sosial senilai Rp 78,06 triliun.

Advertising
Advertising

Pembagian bansos pemerintah di tahun politik sempat mendapat kritik sebab ditengarai menaikkan suara calon presiden Prabowo Subianto dan calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka, yang merupakan anak sulung Jokowi.

Istana dan Jokowi dalam beberapa kesempatan menyangkal soal pembagian bansos ini bermotif politik. Teranyar, Presiden Jokowi mengatakan bahwa bantuan tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah dalam menghadapi kenaikan harga beras.

Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika menyayangkan berhentinya bansos beras tersebut, karena masih banyak warga masyarakat yang miskin.

"Maka sepanjang Republik ini berdiri, sepanjang masih ada warga miskin, setiap bulan pemerintah harus menyalurkan bantuan pangan buat warga miskin," ujarnya di Gudang Bulog, Kelapa Gading, Jakarta pada Jumat, 15 Maret 2024.

Dia juga menyoroti inkonsistensi pemerintah dalam program ini. "Misalnya, program Raskin (Beras untuk Keluarga Miskin) diganti dengan Rastra (Beras Sejahtera). Rastra diganti dengan program BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai)," ucap Yeka.

Saat ini, kata dia, program BNPT tidak jelas statusnya. Entah diganti atau ditiadakan. "Tapi ada program bantuan pangan. Ketidakjelasan inilah yang membuat salah satu pasar bisa mudah mengintervensi harga."

Menurut dia, berhentinya bansos beras pada Juni 2024 harus segera diantisipasi. "Artinya, di Bulan Juli akan ada 22 juta rumah tangga masuk ke pasar. Kalau rata-rata 10 kg, berarti 22 juta dikali 10 kg. Nah, berarti sekitar 220 ribu ton beras masuk ke pasar."

Di sisi lain, menurut dia, stok beras Indonesia pada Juli akan mulai menipis. Hal ini harus segera diwaspadai oleh pemerintah. "Harus diwaspadai harga di bulan Juli. Sinyal ini harus dipastikan," tuturnya.

Pilihan Editor Dituduh Bikin Sepatu Bergambar Bendera Israel, Ini Kata Nike

Berita terkait

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

8 jam lalu

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh BPJS Kesehatan mulai tahun depan menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS).

Baca Selengkapnya

PDIP Tak Undang Jokowi di Rakernas

9 jam lalu

PDIP Tak Undang Jokowi di Rakernas

PDIP tidak mengundang Presiden Jokowi dalam acara Rakernas IV. Djarot Saiful Hidayat mengungkap alasannya.

Baca Selengkapnya

Kriteria Peserta BPJS Kesehatan yang Tidak Bisa Naik Kelas Rawat Inap

12 jam lalu

Kriteria Peserta BPJS Kesehatan yang Tidak Bisa Naik Kelas Rawat Inap

BPJS Kesehatan diubah menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS). Ini daftar peserta BPJS Kesehatan yang tidak bisa naik kelas rawat inap.

Baca Selengkapnya

Pesan Jokowi saat Terima Pengurus GP Ansor di Istana

12 jam lalu

Pesan Jokowi saat Terima Pengurus GP Ansor di Istana

Sejumlah topik dibahas dalam pertemuan Jokowi dan GP Ansor.

Baca Selengkapnya

Pemerintahan Jokowi Targetkan Indonesia Masuk OECD dalam Tiga Tahun

14 jam lalu

Pemerintahan Jokowi Targetkan Indonesia Masuk OECD dalam Tiga Tahun

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, yang bertugas sebagai Ketua Pelaksana Percepatan Keanggotaan OECD, tengah merancang memorandum.

Baca Selengkapnya

Jokowi Hapus Pembagian Kelas BPJS Kesehatan, YLKI: Menguntungkan Asuransi Swasta

15 jam lalu

Jokowi Hapus Pembagian Kelas BPJS Kesehatan, YLKI: Menguntungkan Asuransi Swasta

YLKI menilai langkah Presiden Jokowi menghapus pembagian kelas BPJS Kesehatan hanya akan menguntungkan perusahaan asuransi swasta.

Baca Selengkapnya

Indonesia 'Ngotot' Masuk OECD, Apa Untungnya?

16 jam lalu

Indonesia 'Ngotot' Masuk OECD, Apa Untungnya?

Presiden Jokowi menggelar rapat terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis untuk membahas roadmap atau peta jalan menjadi anggota OECD.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Juri Ardiantoro yang Ditunjuk Jokowi Jadi Stafsus Presiden, Selain Grace Natalie

17 jam lalu

Rekam Jejak Juri Ardiantoro yang Ditunjuk Jokowi Jadi Stafsus Presiden, Selain Grace Natalie

Selain Grace Natalie, Jokowi juga menunjuk Juri Ardiantoro sebagai stafsus presiden. Berikut rekam jejak Juri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Menteri Membahas Keanggotaan Indonesia di OECD

17 jam lalu

Jokowi Kumpulkan Menteri Membahas Keanggotaan Indonesia di OECD

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengumpulkan sejumlah menteri untuk membahas proses keanggotaan Indonesia di OECD.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Audiensi Pimpinan Pusat GP Ansor di Istana

18 jam lalu

Jokowi Terima Audiensi Pimpinan Pusat GP Ansor di Istana

Presiden Jokowi menerima audiensi pengurus pusat Gerakan Pemuda atau GP Ansor di Istana Negara.

Baca Selengkapnya