Respons KCI Soal Tuduhan Impor KRL karena Diancam China Bakal Setop Pinjaman Kereta Cepat

Selasa, 6 Februari 2024 18:17 WIB

Sejumlah penumpang menggunakan kereta rel listrik (KRL) di Stasiun Bekasi, Senin, 23 Mei 2022. KAI Commuter mengumumkan rencana pelaksanaan Switch Over (SO)-5 Stasiun Manggarai mulai 28 Mei 2022. VP Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba, menjelaskan perubahan juga dilakukan untuk naik-turun dan transit pengguna KRL di Stasiun Manggarai. Dalam SO-5, perjalanan KRL Lintas Bogor hanya melayani relasi Bogor/Depok/Nambo - Jakarta Kota PP via Stasiun Manggarai. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) menanggapi soal keputusan impor Kereta Rel Listrik (KRL) yang disebut mendapat ancaman dari China untuk menyetop pemberian pinjaman proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB).

Vice President Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba, membantah informasi yang beredar tersebut. Menurutnya, impor tiga rangkaian kereta atau trainset dari China itu tidak ada hubungannya dengan pemberian utang Kereta Cepat.

“Tidak ada hubungannya, pure enggak ada hubungannya. Prosesnya, benar-benar pengadaan. Tidak ada pengaruh dari siapapun,” ujar Anne dalam konferensi pers di Kantor Pusat KAI Commuter, Stasiun Juanda, Jakarta, pada Selasa, 6 Februari 2024.

Ia menjelaskan proses pengadaan tiga rangkaian KRL baru itu melibatkan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) hingga Lembaga Kebijakan Pengadaan Pemerintah (LKPP). “Makanya selalu ada BPKP, LKPP. Jadi memang proses pengadaan harus ada pembanding, tidak ada rekomendasi dari siapa pun,” tuturnya.

Diketahui, PT KCI telah menandatangani kontrak kerja sama pengadaan tiga rangkaian KRL impor bersama CRRC Sifang Co., Ltd pada 31 Januari 2024 di Beijing, China. Pengadaan tiga rangkaian KRL baru impor dari Cina itu memiliki total investasi sekitar Rp 783 miliar.

Advertising
Advertising

Setelah penandatanganan kerja sama tersebut, keputusan KCI mengimpor KRL dari China ternyata menuai polemik. Salah satunya, datang dari warganet yang menyebut impor itu berkaitan dengan pinjaman proyek KCJB.

“Menarik, ternyata keputusan Indonesia impor KRL baru dari China, bukan Jepang, gegara pihak China ancam menahan gelontoran pinjaman untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) jika Indonesia ngotot mengimpor KRL bekas dari Jepang, kata sumber CNN,” kata akun X @kabarpenumpang pada 1 Februari 2024 lalu. Cuitan tersebut mendapat 461 ribu tayangan dan disukai hampir 5 ribu orang.

Pilihan Editor: Alasan KCI Impor KRL Cina, Lebih Murah dan Pakai Stainless Steel

Berita terkait

Publik Ramai Kritik Bea Cukai, Ekonom: Itu untuk Kebaikan

5 jam lalu

Publik Ramai Kritik Bea Cukai, Ekonom: Itu untuk Kebaikan

Bea Cukai sedang kebanjiran kritik dari publik. Ekonom menilai kritik itu baik untuk perbaikan di tubuh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Askolani Paparkan Peran Bea Cukai bagi Perekonomian di Tengah Kisruh Barang Impor

18 jam lalu

Askolani Paparkan Peran Bea Cukai bagi Perekonomian di Tengah Kisruh Barang Impor

Askolani memaparkan bagaimana capaian pengawasan dan penindakan dilakukan oleh lembaganya selama ini.

Baca Selengkapnya

Profil dan Kekayaan Pejabat Bea Cukai yang Sedang Disorot Imbas Penindakan Barang Impor

19 jam lalu

Profil dan Kekayaan Pejabat Bea Cukai yang Sedang Disorot Imbas Penindakan Barang Impor

Askolani dilantik menjadi Dirjen Bea Cukai oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada Maret 2021.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Lapor Perkara Bea Cukai ke Jokowi di Istana, Janji Lakukan Perbaikan

22 jam lalu

Sri Mulyani Lapor Perkara Bea Cukai ke Jokowi di Istana, Janji Lakukan Perbaikan

Sri Mulyani juga menyampaikan tantangan Bea Cukai di era pesatnya perkembangan teknologi.

Baca Selengkapnya

Mengenang Banjir Yangtze 1931, Banjir Bandang di China yang Menewaskan 3,6 Juta Jiwa

23 jam lalu

Mengenang Banjir Yangtze 1931, Banjir Bandang di China yang Menewaskan 3,6 Juta Jiwa

Banjir bandang di Sungai Yangtze pada 1931 merupakan salah satu bencana alam terburuk dalam sejarah China, bahkan di dunia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

1 hari lalu

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut bantuan beras merupakan langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.

Baca Selengkapnya

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

1 hari lalu

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang bertemu untuk membahas penguatan kerja sama

Baca Selengkapnya

Proyek MRT Jakarta Jalur Tomang-Medan Satria Dapat Kucuran Pinjaman Jepang Rp 14,5 Trilun

1 hari lalu

Proyek MRT Jakarta Jalur Tomang-Medan Satria Dapat Kucuran Pinjaman Jepang Rp 14,5 Trilun

Jepang berikan pinjaman 140,699 miliar Yen atau sekitar Rp 14,5 triliun untuk pembanguan MRT di Jakarta. Rencana pembangunan mulai Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Tidak Cukup Sri Mulyani, Jokowi akan Turun Tangan Selesaikan Persoalan Bea Cukai

1 hari lalu

Tidak Cukup Sri Mulyani, Jokowi akan Turun Tangan Selesaikan Persoalan Bea Cukai

Bea Cukai terus menuai kecaman publik karena dianggap berkinerja buruk. Sri Mulyani belum berhasil menangani. Kini Jokowi turun tangan.

Baca Selengkapnya

72 Calon Masinis Mulai Berlatih Operasikan Kemudi Kereta Cepat Whoosh

1 hari lalu

72 Calon Masinis Mulai Berlatih Operasikan Kemudi Kereta Cepat Whoosh

Sebanyak 72 calon masinis kereta cepat Whoosh asal Indonesia mulai melakukan pelatihan di dalam kabin masinis Whoosh yang beroperasi setiap hari.

Baca Selengkapnya