Soal Penyebab Ketimpangan Ekonomi yang Diucapkan Anies dalam Debat, Pengamat Singgung UU Cipta Kerja

Senin, 5 Februari 2024 21:08 WIB

Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira saat ditemui usai media talkshow Potensi Tahun Politik dan Tantangan Ekonomi Global di Jakarta Selatan pada Rabu, 29 November 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom sekaligus Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menyebut ketimpangan ekonomi di Indonesia terjadi lantaran kebijakan pemerintah. Menurut Bhima, dalam konteks agraria, rasio gini lahan mencapai 0,58 alias menunjukkan kepemilikan lahan dikuasai segelintir orang atau korporasi besar.

Sedangkan dalam kepemilikan harta, Bhima mengatakan bahwa berdasarkan Data Credit Suisse, 10 persen orang terkaya di Indonesia menguasai 75,3 persen total kekayaan secara nasional.

Bhima pun menilai hal tersebut disebabkan pemerintah yang cenderung memberikan konsensi kepada pengusaha yang punya kuasa. "Contoh paling gamblang adalah tax amnesty dan Undang-Undang (UU) Cipta Kerja," kata Bhima kepada Tempo, Senin, 5 Februari 2024.

Bhima berujar, kebijakan tax amnesty memberi karpet merah bagi orang kaya yang tidak taat pajak dengan mengampuni kesalahannya. Padahal, ia berujar, pajak orang kaya mestinya dikejar. "Ditambah dengan wealth tax, tapi selama ini pemerintah justru memberi insentif besar besaran."

Sementara itu, UU Cipta Kerja turut mereduksi regulasi yang melindungi pekerja rentan. Walhasil, daya beli pekerja rentan ini makin tertekan. "Sedangkan pengusaha justru diberi royalti 0 persen di bidang batu bara. Ya jelas, yang kaya makin kaya," ujar Bhima.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, isu ketimpangan menjadi sorotan calon presiden atau Capres nomor urut 1 Anies Baswedan dalam Debat Capres 2024 pada Ahad malam, 4 Februari 2024. Anies bahkan menyebut ketimpangan menjadi fenomena berbahaya bagi Republik Indonesia.

Ia lantas menyinggung ketimpangan antara Jakarta dengan luar Jakarta, Jawa dengan luar Jawa, desa dengan kota, kaya dengan miskin, pendidikan umum dengan pendidikan agama, hingga pendidikan kejuruhan dengan pendidikan teknis. Selain itu, Anies berujar ketimpangan terjadi di sisi ekonomi.

Pasalnya, menurut Anies, perekonomian Indonesia dikuasai segelintir orang saja. Padahal, kata dia, para pendiri Republik Indonesia mendirikan negara untuk semuanya, bukan untuk kepentingan diri, golongan, atau keluarga. "Kekuasaan yang dibangun untuk beri kesempatan semua. Sekarang kita jauh dari cita-cita republik ini," kata Anies.

Ia lantas menyampaikan keinginannya untuk mewujudkan persatuan yang ditopang dengan keadilan. Ia mengatakan akan memastikan masyarakat bisa hidup sehat dan mendapat pertolongan cepat jika sakit. Kemudian, tumbuh cerdas dengan biaya terjangkau dan keluarga menjadi sejahtera dengan upah layak. "Persatuan tidak terjadi dalam ketimpangan. Persatuan butuh keadilan," kata Anies.

Pilihan Editor: Anies Soroti Kemajuan Pembangunan Tak Setara: Tidak Bisa dengan Effort Biasa

Berita terkait

Sandiaga Sebut Duet Ahok-Anies Sebagai Dream Team, tapi Terganjal UU

3 hari lalu

Sandiaga Sebut Duet Ahok-Anies Sebagai Dream Team, tapi Terganjal UU

Ahok-Anies santer disebut bakal disandingkan dalam Pilgub DKI. Namun, duet keduanya bakal melanggar UU Pilkada.

Baca Selengkapnya

Ahok-Anies Mustahil Bersama di Pilgub Jakarta 2024, Ini Aturannya

3 hari lalu

Ahok-Anies Mustahil Bersama di Pilgub Jakarta 2024, Ini Aturannya

Ini aturan yang menghambat duet Ahok-Anies di Pilgub Jakarta

Baca Selengkapnya

Respons Internal PDIP Soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilkada Jakarta 2024

4 hari lalu

Respons Internal PDIP Soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilkada Jakarta 2024

Politikus PDIP menyebut Ahok dan Anies berasal dari akar rumput yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Kenapa Tak Bisa Duet Anies Baswedan -Ahok di Pilkada Jakarta? KPU Sebutkan Bunyi Pasal Larangannya

5 hari lalu

Kenapa Tak Bisa Duet Anies Baswedan -Ahok di Pilkada Jakarta? KPU Sebutkan Bunyi Pasal Larangannya

Kadivi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU DKI Jakarta, Dody Wijaya sebut duet Anies Baswedan-Ahok pada Pilkada Jakarta 2024 tak akan terwujud.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina: Anies dan Ahok Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada Jakarta

6 hari lalu

Rektor Paramadina: Anies dan Ahok Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada Jakarta

Dalam pemilihan presiden 2024, Anies tampil dengan citra nasionalis religius biasa. Sedangkan, Ahok selama ini dianggap sebagai seorang nasionalis.

Baca Selengkapnya

KPU DKI Pastikan Duet Anies-Ahok Tak Bisa Terwujud: Melanggar Undang-undang

6 hari lalu

KPU DKI Pastikan Duet Anies-Ahok Tak Bisa Terwujud: Melanggar Undang-undang

KPU Provinsi DKI Jakarta memastikan duet Anies Baswedan dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada DKI Jakarta 2024 tidak akan terwujud.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertekad Tak Akan Tinggalkan Masyarakat Aceh dan Sumbar, Kenapa?

6 hari lalu

Prabowo Bertekad Tak Akan Tinggalkan Masyarakat Aceh dan Sumbar, Kenapa?

Prabowo bertekad untuk menyejahterakan seluruh rakyat Indonesia, termasuk masyarakat di Aceh dan Sumbar.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Daftar Orang Terkaya di Singapura dan Korsel, Cina Diminta Bantu Negara Miskin

8 hari lalu

Top 3 Dunia: Daftar Orang Terkaya di Singapura dan Korsel, Cina Diminta Bantu Negara Miskin

Top 3 dunia kemarin adalah daftar konglomerat Singapura dan Korsel yang masuk daftar Forbes hingga Cina diminta membantu negara miskin dari utang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Nama Baru di Daftar Orang Terkaya di RI, Bujet Program Makan Siang Gratis Prabowo

8 hari lalu

Terkini: Nama Baru di Daftar Orang Terkaya di RI, Bujet Program Makan Siang Gratis Prabowo

Berita terkini bisnis pada Rabu siang, 8 Mei 2024, dimulai dari nama baru yang muncul dalam daftar orang terkaya di Indonesia pada bulan kelima ini.

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Kemungkinan Duet Anies-Ahok di Pilgub Jakarta

8 hari lalu

Kata Pengamat soal Kemungkinan Duet Anies-Ahok di Pilgub Jakarta

Nama Anies dan Ahok belakangan ramai disandingkan untuk berduet dalam laga pilkada 27 November mendatang. Apakah memungkinkan terjadi?

Baca Selengkapnya