Terkini Bisnis: Ekonom UGM Minta Jokowi Tak Usah Ikut Bagi Bansos, Prabowo Sebut Banyak Tokoh Tak Paham Food Estate
Reporter
Tempo.co
Editor
Khairul anam
Kamis, 1 Februari 2024 12:19 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Berita-berita terkini ekonomi dan bisnis hingga Kamis siang, 1 Februari 2024 dimulai dari pernyataan ekonom UGM, Anggito Abimanyu, yang meminta presiden tak perlu ikut menyalurkan bantuan sosial untuk menghindari politisasi bansos di tahun politik.
Berikutnya ada berita tentang perbedaan program Bantuan Langsung Tunai (BLT) Pangan dengna Bantuan Sosial (Bansos) Beras yang bibagikan Jokowi jelang pemilu 2024 kali ini.
Selanjutnya ada berita tentang calon presiden nomor urut 02 sekaligus Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang menuding orang-orang yang mempertanyakan food estate itu tidak paham dan tidak mau paham.
Terakhir, ada berita tentang Prabowo Subianto juga, yang kali ini menyebut penolak hilirisasi pertambangan sebagai orang yang tidak berfikir logis.
1. Hindari Politisasi, Ekonom UGM: Jokowi Jangan Ikut Salurkan Bansos
Ekonom Universitas Gadjah Mada (UGM) Anggito Abimanyu mengatakan bantuan sosial atau bansos mestinya tidak disalurkan satu-dua pihak tertentu, termasuk presiden. Hal ini untuk menghindari adanya politisasi.
"Cukup yang menyampaikan adalah kementerian yang bertanggung jawab, sehingga ada akuntabilitasnya," kata Anggito di Jakarta, Rabu, 31 Januari 2024.
Bansos menurut Anggito mestinya disalurkan menteri sosial sebagai kuasa pengguna anggaran. Anggito juga mengatakan bansos yang disalurkan mestinya tidak dilabeli logo instansi tertentu. Namun, dilabeli anggaran pendapatan belanja negara (APBN) karena Bansos merupakan hak masyarakat yang dibelanjakan menggunakan uang negara.
"Sehingga tidak memicu interpretasi adanya politisasi bantuan untuk rakyat," kata Anggito.
Baca selengkapnya di sini.
Berikutnya beda BLT Pangan dengan Bansos Beras...
<!--more-->
2. Beda BLT Pangan dan Bansos Beras yang Dibagikan Jokowi saat Kampanye Pemilu
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyalurkan bantuan sosial atau bansos terbaru, yakni BLT Mitigasi Risiko Pangan atau BLT Pangan. BLT sebesar Rp 200 ribu per bulan untuk 18,8 juta keluarga penerima manfaat (KPM) itu akan menggantikan BLT El Nino yang sebelumnya dibagikan pada akhir 2023.
Tak hanya itu, Jokowi juga memutuskan perpanjangan bansos beras 10 kilogram hingga Juni 2024. Semula program yang menyasar 22 juta KPM itu hanya akan didistribusikan hingga November 2023.
Dua jenis bansos itu diluncurkan di tengah masa kampanye Pemilu 2024. Lantas, apa perbedaan BLT pangan dan bansos beras?
Baca selengkapnya di sini.
3. Food Estate Dipertanyakan, Prabowo Subianto: Tidak Paham dan Tidak Mau Paham
Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, mengatakan Indonesia tetap harus membangun food estate baru di luar Jawa. Menurut Menteri Pertahanan tersebut, perlu ada ektensifikasi lahan pertanian di luar Jawa, salah satunya dalam bentuk food estate untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.
Prabowo mempertanyakan jika masih ada tokoh-tokoh nasional yang mempertanyakan pentingnya food estate. Bagi Prabowo, tokoh-tokoh tersebut tidak paham atau tidak mau paham.
"Food estate adalah keharusan. Kalau ada tokoh-tokoh nasional yang mempertanyakan food estate, menurut saya hanya dua kemungkinan, dia tidak paham atau dia tidak mau paham. Dua-duanya tidak baik," kata Prabowo saat menjadi pembicara kunci pada "Trimegah Political and Economic Outlook 2024" yang diselenggarakan oleh Trimegah, perusahaan sekuritas milik Garibaldi "Boy" Thohir, di Jakarta pada Rabu, 31 Januari 2024.
Baca selengkapnya di sini.
4. Prabowo Sebut Penolak Hilirisasi Tidak Berfikir Logis
Prabowo Subianto menyebut bahwa hilirisasi mempunyai peran vital bagi pembangunan bangsa Indonesia. Ia mencontohkan perihal hilirisasi nikel, sebagaimana yang kerap disampaikan oleh calon presiden nomor urut 02 tersebut. "Nikel merupakan elemen yang dibutuhkan oleh industri dan kita punya nikel. Salah satu yang terbesar di dunia," ujar Prabowo di acara Trimegah Political and Economic Outlook 2024 di Ritz Carlton Jakarta pada Rabu, 31 Januari 2024.
Prabowo maju sebagai calon presiden berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka, anak sulung Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Mereka berhadapan dengan pasangan presiden-wakil presiden nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md.
Baca selengkapnya di sini.