Nalar Institute: Penurunan Stunting di Era Jokowi belum Penuhi Target WHO

Sabtu, 27 Januari 2024 16:06 WIB

Bayi ditimbang oleh kader Posyandu saat pelaksanaan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di Rawa Buaya, Jakarta, 27 Oktober 2023. Kementerian Kesehatan terus berupaya meningkatkan pelayanan posyandu dengan memberikan imunisasi lengkap sebagai deteksi dini stunting. TEMPO/Fajar Januarta

TEMPO.CO, Jakarta - Nalar Institute melakukan kajian ihwal kebijakan perlindungan sosial di era Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Peneliti Nalar Institute Ani Nur Mujahidah Rasunnah mengungkapkan besarnya alokasi anggaran kesehatan belum berbanding lurus dengan dampaknya di masyarakat. Khususnya ihwal program penurunan angka stunting.

Ani mengatakan alokasi alokasi anggaran program kesehatan yang paling besar adalah di program penurunan stunting. Dari 2019 sampai 2022, jumlah dana yang digelontorkan mencapai Rp 188,95 triliun. Sedangkan realisasi anggaran tersebut sebesar Rp 186,09 triliun.

"Indonesia menggelontorkan anggaran stunting itu besar banget tapi apa yang terjadi, Indonesia belum sampai target sesuai standar WHO (World Health Organization)" ujar Ani dalam diskusi Outlook Perlindungan Sosial 2024 yang diselenggarakan Tempo di Jakarta pada Sabtu, 27 Januari 2024.

Ia menjelaskan prevalensi stunting paling rendah berdasarkan standar WHO adalah 20 persen. Sementara itu, angka stunting di Indonesia pada 2022 belum memenuhi standar, yakni masih di angka 21,60 persen.

Pemerintah menargetkan penurunan prevalensi stunting menjadi 14 persen pada tahun ini. Namun Ani mengatakan belum bisa memprediksi apakah target itu dapat tercapai.

Advertising
Advertising

Kendati demikian, angka harapan hidup di Indonesia sedikit meningkat pada 2022. Nalar Institute mencatat angka harapan hidup di Indonesia pada 2021 adalah 71,61 dan meningkat pada 2022 menjadi 71,85.

Tetapi, indeks keamanan kesehatan global Indonesia masih di bawah rata-rata negara G20. Berdasarkan data 2021, Indonesia berada di urutan 13. Peringkat Indonesia berada di bawah Brazil dan di atas Turki dengan angka 50,4.

Lebih lanjut, Ani menilai ketimpangan akses kesehatan juga masih menjadi permasalahan di Tanah Air. Terlebih di daerah tertinggal, terdepan, terluar (3T). Menurutnya, insentif kesehatan juga masih minim untuk tenaga kesehatan. Jumlah dokter spesialis yang masih rendah juga menjadi masalah di sektor kesehatan Indonesia.

Dia mengatakan anggaran perlindungan sosial, salah satunya di bidang kesehatan, selalu menjadi prioritas pemerintah dengan jumlah yang amat besar. Namun, ia menilai anggaran yang digelontorkan sebanyak itu masih belum memberikan hasil yang memuaskan bagi masyarakat.

Menanggapi hal itu, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Abraham Wirotomo memiliki pendapat yang berbeda. Menurutnya, program perlindungan sosial adalah salah satu program yang paling berhasil di era kepemimpinan Jokowi.

Dia juga menilai program perlindungan sosial memiliki dampak yang paling membantu masyarakat, seperti bantuan sosial atau bansos. Namun, ia tak menampik manfaat yang dirasakan oleh masyarakat akan berbeda di sektor kesehatan. Sebab, menurutnya, program di sektor kesehatan dan pendidikan baru akan terasa dalam jangka waktu yang lebih panjang.

Pilihan Editor: Respons Gibran soal Beras Bulog Ditempeli Stiker Prabowo-Gibran: Nanti Saya Cari

Berita terkait

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

1 jam lalu

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

Berita terkini bisnis: Presiden Jokowi dan Sri Mulyani rapat membahas pembatasan impor, sertifikat tanah di Kabupaten Bekasi beralih ke elektronik.

Baca Selengkapnya

Antara Surplus 48 Bulan Berturut-turut, Ekspor Turun dan Pembatasan Impor Jokowi

2 jam lalu

Antara Surplus 48 Bulan Berturut-turut, Ekspor Turun dan Pembatasan Impor Jokowi

Indonesia kembali mencatat surplus perdagangan 48 bulan berturut-turut pada April 2024

Baca Selengkapnya

Pengurus GP Ansor Bertemu Jokowi di Istana Negara, Berikut Profil Gerakan Pemuda Ansor

2 jam lalu

Pengurus GP Ansor Bertemu Jokowi di Istana Negara, Berikut Profil Gerakan Pemuda Ansor

Jajaran pengurus GP Ansor menemui Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis, 16 Mei 2024. Berikut profil Gerakan Pemuda Ansor.

Baca Selengkapnya

Istana soal PDIP Tak Undang Jokowi di Rakernas: Presiden Ucapkan Terima Kasih

2 jam lalu

Istana soal PDIP Tak Undang Jokowi di Rakernas: Presiden Ucapkan Terima Kasih

Istana Kepresidenan juga menyatakan Jokowi selalu menghormati PDIP.

Baca Selengkapnya

Pemprov Kaltim Siapkan 16 Sapi Kurban Bantuan Presiden Jokowi

3 jam lalu

Pemprov Kaltim Siapkan 16 Sapi Kurban Bantuan Presiden Jokowi

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menyiapkan 16 sapi kurban bantuan Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Tak Undang Jokowi, PDIP Bakal Tentukan Sikap Politiknya di Rakernas V

3 jam lalu

Tak Undang Jokowi, PDIP Bakal Tentukan Sikap Politiknya di Rakernas V

PDIP tidak mengundang Jokowi dalam acara Rakernas V di Jakarta. Djarot Saiful Hidayat mengungkapkan PDIP juga bakal menentukan sikap politiknya.

Baca Selengkapnya

Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor

3 jam lalu

Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar rapat dengan Sri Mulyani, Airlangga Hartarto, dan Agus Gumiwang tentang pembatasan impor.

Baca Selengkapnya

3 Poin Kesaksian Jusuf Kalla Saat Jadi Saksi Meringankan Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

3 jam lalu

3 Poin Kesaksian Jusuf Kalla Saat Jadi Saksi Meringankan Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

Jusuf Kalla atau JK menjadi saksi meringankan dalam sidang eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan. Ini tiga poin pembelaannya.

Baca Selengkapnya

Rakernas PDIP Digelar 24-26 Mei 2024, Utut Adianto: Fokus Tentukan Sikap Politik ke Depan

3 jam lalu

Rakernas PDIP Digelar 24-26 Mei 2024, Utut Adianto: Fokus Tentukan Sikap Politik ke Depan

PDIP akan lakukan Rakernas V di kawasan Ancol, Jakarta pada 24-26 Mei 2024. Apa persiapan dan yang akan dibahas dalam Rakernas PDIP itu?

Baca Selengkapnya

Respons DPR soal Proses Pansel KPK: Tak Ikut Campur, Biarkan Ranah Eksekutif

4 jam lalu

Respons DPR soal Proses Pansel KPK: Tak Ikut Campur, Biarkan Ranah Eksekutif

Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengatakan DPR tidak mau ikut campur soal pemilihan anggota Pansel KPK karena itu ranah eksekutif.

Baca Selengkapnya