Luhut, Bahlil, Muhammad Luthfi Serang Tom Lembong Usai Debat Cawapres, Ada Apa?

Jumat, 26 Januari 2024 17:10 WIB

Bahlil Lahadalia dan Tom Lembong. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Investasi sekaligus Kepala BKPM Bahlil Lahadalia turut menanggapi pernyataan Co-captain Tim Nasional Anis Baswedan – Muhaimin Iskandar (AMIN) Thomas Trikasih Lembong alias Tom Lembong yang melayangkan kritik soal hilirisasi nikel yang diembuskan pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Lantas, mengapa Luhut dan Bahlil serang Tom Lembong?

Awal mula polemik Tom Lembong

Polemik ini bermula dari getolnya Tom Lembong mengkritik program hilirisasi nikel yang dilakukan Jokowi. Tom menyebut pemerintah terlalu terobsesi pada nikel. Hilirisasi nikel, kata dia, tidak berorientasi pada pasar. Pasalnya, produsen kendaraan listrik mulai beralih menggunakan baterai Lithium Ferro Phospate (LFP). Bahkan, kata Tom, mobil Tesla yang diproduksi di Cina telah menggunakan LFP.

“Sesuai prinsip dasar ekonomi, harga tinggi menyebabkan substitusi,” kata Tom dalam acara Diskusi Publik Pandangan Capres/Cawapres 2024-2019 tentang Kebijakan Industri, Hilirisasi dan Perubahan iklim di Gedung CSIS Jakarta, Rabu, 6 Desember 2023.

Advertising
Advertising

Pernyataan serupa juga disampaikan Tom Lembong dalam podcast Total Politik. Dalam Podcast tersebut, dia mengatakan bahwa seluruh mobil listrik Tesla saat ini sudah tidak lagi menggunakan nikel sebagai bahan baku baterainya. Bahkan persentasenya mencapai seratus persen alias sama sekali tak menggunakan nikel dan cobalt.

“Jadi 100 persen dari semua mobil Tesla yang dibuat di Tiongkok menggunakan baterai yang mengandung 0 persen nikel dan 0 persen cobalt, jadi namanya LFP, Lithium Ferro Phospate, pakai besi, pakai fosfat, masih tetap pakai lithium tapi sudah tidak lagi pakai nikel pakai kobalt. Itu 100 persen dari mobil Tesla menggunakan baterai seperti itu. Jadi Tesla pun mulai bergerak,” kata Tom.

Selain itu, Tom juga membicarakan soal masa depan cadangan nikel di Indonesia. Dalam pernyataannya, dia mengatakan bahwa harga nikel global telah mengalami penurunan sekitar 30 persen dalam waktu setahun terakhir. Kata dia, diprediksi tahun depan akan terjadi surplus stok nikel di dunia yang terbesar sepanjang sejarah.

“Jadi, dengan begitu gencarnya dibangun smelter di Indonesia, kita membanjiri dunia dengan nikel, akhirnya harga jatuh, terjadi kondisi over supply,” ujarnya.

Gibran singgung pernyataan Tom Lembong di Debat Cawapres

Pernyataan Tom Lembong menuai polemik setelah cawapres nomor urut 02 Gibran Rakabuming Raka menyinggung tentang LFP dalam Debat Cawapres pada Ahad malam, 21 Januari 2024. Gibran mempertanyakan soal baterai LFP kepada Cawapres nomor urut 01, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Dalam pertanyaan itu, dia menyebut nama Tom Lembong yang mengatakan bahwa baterai Tesla tak lagi menggunakan nikel.

“Saya jelaskan juga enggak apa-apa. LFP, lithium ferro phosphate, tadi sudah saya bilang, itu sering digaungkan Pak Tom Lembong,” kata Gibran dalam debat tersebut.

Gibran keberatan dengan pernyataan bahwa Tesla sudah tidak menggunakan nikel sebagai bahan baku baterai mobil listrik. Menurut putra sulung Presiden Joko Widodo atau Jokowi itu, saat ini Tesla masih menggunakan nikel untuk pembuatan baterai mobil listrik.

“Sering bicara LFP, Tesla enggak pakai nikel, ini kan kebohongan publik, mohon maaf. Tesla itu pakai nikel, pak, dan kita sekarang, kita itu Indonesia adalah negara yang punya cadangan nikel terbesar di dunia, ini kekuatan kita, ini bergaining kita, jangan malah membahas LFP, itu sama saja mempromosikan produknya Cina, pak,” kata Gibran kepada Cak Imin.

Selanjutnya: Tanggapan Luhut dan Bahlil

<!--more-->

Menanggapi klaim Tom Lembong soal tesla tak gunakan nikel, Luhut Binsar Pandjaitan pun akhirnya ikutan angkat bicara. Luhut membantah klaim Tom Lembong soal penggunaan LFP untuk mobil Tesla yang diproduksi di Cina. Hal itu luhut sampaikan melalui postingannya di akun Instagram resmi @luhut.pandjaitan, Rabu, 24 Januari 2024.

“Tidak benar yang disebutkan kalau pabrik Tesla di Shanghai menggunakan 100 persen LFP untuk mobil listriknya,” kata Luhut “Mereka masih menggunakan baterai berbahan dasar nikel yang disuplai LG.”

Menko Marves juga membalas kritik Tom Lembong soal harga nikel anjlok gara-gara hilirisasi. “Anda perlu melihat data panjang sepuluh tahun terakhir. Anda kan pebisnis juga,” kata Luhut melalui postingannya di Instagram resmi @luhut.pandjaitan, Rabu, 24 Januari 2024. “Siklus komoditi itu naik turun. Apakah itu batu bara, nikel, timah, emas, apa saja.”

Luhut juga mengklaim harga nikel saat ini lebih baik ketimbang sebelum pemerintah menjalankan hilirisasi. Ia menyebut selama 10 tahun terakhir, sejak 2014, rata-rata harga nikel dunia adalah US$ 15 ribu. Harga nikel saat itu, kata Luhut, lebih rendah ketimbang harga sekarang atau setelah melakukan kebijakan hilirisasi. Bahkan, pada awal periode hilirisasi, rata-rata harga nikel dunia hanya sekitar US$ 12 ribu.

“Jadi, saya nggak ngerti bagaimana Tom Lembong ber-statement seperti ini. Bagaimana anda memberikan advice bohong kepada calon pemimpin yang Anda dukung,” ujar Luhut. “Saya sedih melihat Anda.”

Sementara itu, Menteri Investasi sekaligus Kepala BKPM Bahlil Lahadalia juga membantah anggapan Tom Lembong, soal nikel Indonesia yang tidak lagi diminati pasar. Menurut Bahlil, nikel masih digunakan produsen untuk membuat baterai kendaraan listrik. “Apa benar nikel akan ditinggalkan? Ini kebohongan publik,” kata Bahlil di Kantor Kementerian Investasi, Rabu, 24 Januarri 2024.

Menurut Bahlil, nikel masih menjadi bahan baku utama baterai kendaraan listrik karena kualitasnya lebih baik ketimbang baterai LFP. Bahlil sekaligus membantah klaim bahwa mobil Tesla milik Elon Musk sudah beralih sepenuhnya ke LFP. Menurutnya, baterai LPF hanya digunakan pada mobil tesla yang jenis standar. Pasalnya, kata Bahlil, kualitas jarak tempuh masih lebih bagus dengan baterai nikel atau NMC.

“Jadi, jangan omon-omon saja. Bahaya ini negara kalau dibuat begini,” ujar Bahlil.

Mantan Mendag Muhammad Lutfi ikut buka suara

Mantan Menteri Perdagangan Muhammad atau Mendag Lutfi juga ikut buka suara soal baterai LFP dan nikel yang menjadi bahan baku baterai mobil listrik. Melalui video yang diunggah di akun Instagram pribadinya, Lutfi mengklaim masih banyak produsen mobil listrik yang menggunakan baterai berbahan nikel.

“Nikel masih menjadi baterai pilihan produsen mobil listrik. Kenapa? Karena nikel itu lebih energy dense,” ujar Lutfi dalam postingan di akun Instagram @m.lutfi dikutip Kamis, 25 Januari 2024.

Pihaknya menjelaskan beberapa alasan produsen mobil listrik masih menggunakan nikel sebagai bahan baku baterainya. Salah satu alasannya adalah karena baterai nikel bisa memuat lebih banyak energi. “(Nikel) bisa muat lebih banyak energi, lebih kecil dan lebih ringan juga. Jadi mobil teslanya bisa pergi lebih jauh sekali charge,” ujarnya.

Ia juga mengungkapkan sejumlah fakta-fakta tersembunyi dari baterai LFP. Salah satunya terkait kinerja baterai LFP yang bisa menurun di suhu tertentu. Kendati begitu, dia menilai pasar LFP di Indonesia masih bisa diperhitungkan. “Kinerja Baterai LFP bisa menurun hingga 60 persen di cuaca dingin, baterai LFP bisa mati di bahwa suhu -10 derajat, tapi Indonesia bukan negara yang bersalju berarti pasar LFP masih bisa diperhitungkan,” katanya.

Beberapa kali, Tom Lembong menanggapi serangan Luhut, Bahlil dan Muhammad Luthfi itu. "Coba cek lagi, saya tidak menyatakan seluruh Tesla tidak lagi memakai nikel, saya menyebutnya Tesla yang diproduksi di Tiongkok sekarang menggunakan LFP bukan nikel, bukan semua Tesla," kata dia di berbagai platform.

HENDRIK KHOIRUL MUHID | DICKY KURNIAWAN | RIRI RAHAYU | ADINDA JASMINE PRASETYO

Pilihan Editor: Tom Lembong Tantang Pemerintah Buka Satu per Satu Investasi IKN, Bahlil: Nggak Boleh Saya Bongkar

Berita terkait

Zulkifli Hasan Klaim Neraca Perdagangan Surplus tapi Ekspor Turun

5 jam lalu

Zulkifli Hasan Klaim Neraca Perdagangan Surplus tapi Ekspor Turun

Mendag Zulkifli Hasan klaim neraca perdagangan surplus tapi ekspor turun.

Baca Selengkapnya

Blak-blakan Masalah Budidaya Udang, Luhut Minta Kasus Karimunjawa Tak Terulang

11 jam lalu

Blak-blakan Masalah Budidaya Udang, Luhut Minta Kasus Karimunjawa Tak Terulang

Luhut mengatakan permasalahan industri budidaya udang di Indonesia disebabkan banyaknya aturan yang tumpang tindih dan tidak terintegrasi.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Kritik Rencana Bahlil Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas

1 hari lalu

Greenpeace Kritik Rencana Bahlil Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas

Greenpeace Indonesia mengkritik rencana Menteri Bahlil Lahadilia bagi-bagi izin tambang ke Ormas keagamaan.

Baca Selengkapnya

Menteri ESDM: Revisi PP Minerba Sudah Siap, Tinggal dari Istana

1 hari lalu

Menteri ESDM: Revisi PP Minerba Sudah Siap, Tinggal dari Istana

Revisi PP Minerba No. 96 Tahun 2021 ini memungkinkan Pemerintah Indonesia bisa menjadi pemilik saham terbesar perusahaan tambang PT Freeport Indonesia yakni sebesar 61 persen. Pemerintah juga merancang pembagian izin usaha pertambangan (IUP) bagi ormas keagamaan melalui ini.

Baca Selengkapnya

GP Ansor Nilai Rencana Bahlil Beri IUP untuk Ormas Ide yang Bagus

1 hari lalu

GP Ansor Nilai Rencana Bahlil Beri IUP untuk Ormas Ide yang Bagus

GP ANsor menilai pemberian IUP ini ide yang bagus terhadap kontribusi dan peran ormas sebagai salah satu komponen bangsa

Baca Selengkapnya

Bahlil akan Bagi Izin Tambang untuk Ormas, Bagaimana Sikap Muhammadiyah?

1 hari lalu

Bahlil akan Bagi Izin Tambang untuk Ormas, Bagaimana Sikap Muhammadiyah?

Menteri Bahlil berencana akan bagi-bagi izin usaha pertambangan (IUP) untuk Ormas. Bagaimana sikap Muhammadiyah?

Baca Selengkapnya

GP Ansor Puji Ide Menteri Bahlil Bagi-bagi Izin Tambang untuk Ormas

1 hari lalu

GP Ansor Puji Ide Menteri Bahlil Bagi-bagi Izin Tambang untuk Ormas

Bahlil mengatakan pemberian IUP untuk ormas keagamaan tidak akan menjadi masalah selama dilakukan dengan baik.

Baca Selengkapnya

Setelah Sebut Orang Toxic, Luhut Kini Sarankan Prabowo Pilih Menteri dengan Rekam Jejak Bagus

1 hari lalu

Setelah Sebut Orang Toxic, Luhut Kini Sarankan Prabowo Pilih Menteri dengan Rekam Jejak Bagus

Setelah minta Prabowo tidak membawa orang 'toxic' atau bermasalah ke dalam kabinetnya, Luhut menyinggung soal track record calon anggota kabinet.

Baca Selengkapnya

Luhut Takjub Melihat Kapal OceanX: Berharap Indonesia juga Punya

1 hari lalu

Luhut Takjub Melihat Kapal OceanX: Berharap Indonesia juga Punya

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan takjub melihat kapal OceanX.

Baca Selengkapnya

BPS Catat Nilai Ekspor Nikel Naik 45,85 Persen pada April 2024

2 hari lalu

BPS Catat Nilai Ekspor Nikel Naik 45,85 Persen pada April 2024

BPS menyebut nilai ekspor komoditas nikel dan barang daripadanya mengalami kenaikan sebesar US$ 210,6 juta atau 45,85 persen pada April 2024.

Baca Selengkapnya