TEMPO Interaktif, Jakarta: Transaksi ekspor PT Bank Mandiri Tbk hingga Maret 2009 mengalami penurunan 20-30 persen seiring merosotnya ekspor Indonesia. Pada 2008 ekspor nonmigas yang menggunakan letter of credit (L/C) secara total tercatat US$ 12,5 miliar dan porsi Bank Mandiri sebesar US$ 3,18 miliar.
"Pada Maret 2009, transaksi ekspor Bank Mandiri menurun menjadi US$ 500 juta," kata Direktur Komersial Bank Mandiri Zulkifli Zaini di Plaza Mandiri Jakarta, Rabu (17/6). Ia mengimbuhkan, transaksi ekspor tersebut menyumbang fee base income Bank Mandiri sebesar Rp 160,8 miliar per April 2009. Tahun lalu, fee base income dari transaksi eskpor sebesar Rp 463 miliar.
Saat ini, eksportir lebih banyak tidak menggunakan L/C dalam transaksinya, karena lebih murah. Tercatat pada 2004 transaksi ekspor nonmigas sebesar US$ 54 miliar yang menggunakan L/C sebesar 18,5 persen dan tanpa L/C 81,5 persen. Pada 2008, transaksi ekspor sebesar US$ 106,8 miliar tercatat yang menggunakan L/C 11,7 persen dan non L/C naik menjadi 88,2 persen.
EKO NOPIANSYAH
"Pada Maret 2009, transaksi ekspor Bank Mandiri menurun menjadi US$ 500 juta," kata Direktur Komersial Bank Mandiri Zulkifli Zaini di Plaza Mandiri Jakarta, Rabu (17/6). Ia mengimbuhkan, transaksi ekspor tersebut menyumbang fee base income Bank Mandiri sebesar Rp 160,8 miliar per April 2009. Tahun lalu, fee base income dari transaksi eskpor sebesar Rp 463 miliar.
Saat ini, eksportir lebih banyak tidak menggunakan L/C dalam transaksinya, karena lebih murah. Tercatat pada 2004 transaksi ekspor nonmigas sebesar US$ 54 miliar yang menggunakan L/C sebesar 18,5 persen dan tanpa L/C 81,5 persen. Pada 2008, transaksi ekspor sebesar US$ 106,8 miliar tercatat yang menggunakan L/C 11,7 persen dan non L/C naik menjadi 88,2 persen.
EKO NOPIANSYAH
