Terungkap, Ini Alasan Inggris dan AS Bombardir Houthi di Yaman

Minggu, 14 Januari 2024 09:00 WIB

Pendukung Houthi berunjuk rasa mengecam serangan udara yang dilancarkan AS dan Inggris terhadap Houthi, di Sanaa, Yaman 12 Januari 2024. REUTERS/Khaled Abdullah

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat dan Inggris melancarkan serangan militer kepada kelompok pemberontak Houthi di Yaman pada Jumat pagi, 12 Januari 2024. Militer kedua negara tersebut menggunakan kapal permukaan, pesawat tempur, dan kapal selam untuk melancarkan serangan udara terhadap posisi Houthi di sejumlah kota di Yaman.

Serangan AS dan Inggris itu merupakan balasan atas serangan Houthi terhadap pelayaran di Laut Merah. Serangan ini juga menjadi yang pertama kalinya dilakukan AS terhadap Houthi sejak serangan terhadap kapal komersial di Laut Merah dimulai pada November 2023.

Presiden AS Joe Biden mengatakan pada hari Kamis, 11 Januari 2024 bahwa serangan tersebut merupakan tindak lanjut dari serangan Houthi terhadap kapal komersial di Laut Merah. Biden memperingatkan dia “tidak akan ragu” untuk mengambil tindakan lebih lanjut jika diperlukan.

Alasan AS dan Inggris Menyerang Houthi Yaman

Sejak 19 November 2023, setidaknya telah terjadi 27 serangan terhadap kapal komersial di Laut Merah, menurut Komando Pusat AS (CENTCOM) dalam sebuah pernyataan. Kelompok Houthi juga tidak mengizinkan kapal-kapal terkait melewati perairan Laut Merah dan Selat Bab el-Mandeb, sebagai balasan atas genosida Palestina oleh negara Zionis.

Advertising
Advertising

Akibatnya, beberapa perusahaan pelayaran raksasa menghindari Terusan Suez dan malah transit di seluruh Afrika. Untuk mengurangi dampaknya terhadap perdagangan internasional, AS bersama beberapa negara lain meluncurkan satuan tugas maritim "Operasi Penjaga Kemakmuran" untuk berpatroli di Laut Merah.

Teranyar, Houthi melancarkan salah satu serangan terbesar di Laut Merah pada Selasa, 9 Januari 2023. Tiga kapal perusak AS bersama F-18 AS dan sebuah kapal perang Inggris pun menembak jatuh 18 drone dan beberapa rudal yang diluncurkan dari wilayah Yaman yang dikuasai Houthi.

Joe Biden mengatakan bahwa AS dan Inggris telah bekerja sama dengan sejumlah negara lain seperti dengan Australia, Bahrain, Kanada, dan Belanda untuk menyerang Houthi. AS dan beberapa negara lain memperingatkan bahwa Houthi akan menghadapi “konsekuensi” jika serangan terus berlanjut.

“Houthi akan memikul tanggung jawab atas konsekuensinya jika mereka terus mengancam kehidupan, perekonomian global, dan arus bebas perdagangan di jalur perairan penting di kawasan ini,” demikian bunyi pernyataan bersama yang dikeluarkan Gedung Putih pada Rabu, 10 Januari 2023 lalu

Tanggapan Houthi Atas Serangan AS dan Inggris Ke Yaman

Kelompok Houthi pada Jumat, 12 Januari 2024 menyebut serangan AS dan Inggris terhadap Yaman “biadab”. Menurut laporan Al Jazeera, Houthi akan merespons dengan tegas serangan tersebut dan akan terus menargetkan kapal-kapal yang menuju Israel.

Kelompok itu mengatakan setidaknya lima lokasi, termasuk lapangan terbang telah diserang, menurut Al Masirah, saluran berita satelit yang dikelola Houthi.

Dilaporkan bahwa serangan tersebut menghantam pangkalan udara al-Dailami di utara ibu kota, Sanaa, bandara di kota pelabuhan strategis Hodeidah, sebuah kamp di timur Saada, bandara di kota Taiz dan bandara dekat Hajjah.

Wakil Sekretaris Informasi Ansar Allah, yang juga dikenal sebagai Houthi, Nasreddin Amer mengatakan kepada Newsweek bahwa serangan dua negara itu tidak dibenarkan.

“Setiap serangan terhadap kami tidak memiliki pembenaran,” ujar Amer, “karena itu hanyalah dukungan bagi Israel untuk terus membunuh rakyat Palestina yang tertindas.”

RIZKI DEWI AYU | AL JAZEERA | REUTERS | CBS NEWS

Pilihan Editor: Tantangan Ekonomi 2024 Disebut Sedikit Berkurang, Pemerintah Diingatkan Tetap Waspadai Konflik Geopolitik

Berita terkait

Kemenhub: Jakarta Masuk Daftar 50 Kota Maritim Terkemuka di Dunia

8 menit lalu

Kemenhub: Jakarta Masuk Daftar 50 Kota Maritim Terkemuka di Dunia

Jakarta masuk dalam daftar 50 kota maritim terkemuka di dunia, peringkat satu sebagai kota dengan kantor pusat perusahaan pelayaran terbanyak di dunia

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Sebut Serangan Militer di Sugapa Intan Jaya Hari Ini, Ada Helikopter dan Rentetan Tembakan

4 hari lalu

TPNPB-OPM Sebut Serangan Militer di Sugapa Intan Jaya Hari Ini, Ada Helikopter dan Rentetan Tembakan

Juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom mengklaim helikopter dalam video itu menghujani Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua Tengah, dengan peluru.

Baca Selengkapnya

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

11 hari lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

11 hari lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

21 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

5 Milisi Pendukung Iran, Ada Houthi Hingga Organisasi Badr

26 hari lalu

5 Milisi Pendukung Iran, Ada Houthi Hingga Organisasi Badr

Sejak revolusi 1979, Iran telah membangun jaringan proksi di seluruh Timur Tengah. Pengawal Revolusi Iran dan Pasukan elit Quds memberikan senjata, pelatihan dan dukungan keuangan kepada gerakan milisi tersebut.

Baca Selengkapnya

Iran dan Israel Dulu Pernah Bersahabat Dekat, Ini Awal Permusuhan Keduanya

26 hari lalu

Iran dan Israel Dulu Pernah Bersahabat Dekat, Ini Awal Permusuhan Keduanya

Iran-Israel tidak bermusuhan dalam sejarah perpolitikan mereka, sejak kapan hubungan keduanya memburuk?

Baca Selengkapnya

Khotbah Idul Fitri, Pemimpin Tertinggi Iran Kutuk Israel atas Serangan Berdarah di Gaza

34 hari lalu

Khotbah Idul Fitri, Pemimpin Tertinggi Iran Kutuk Israel atas Serangan Berdarah di Gaza

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengutuk Israel dan Barat atas kejahatan di Gaza selama Ramadan dan enam bulan terakhir

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat, Jepang dan Filipina Latihan Militer Bersama

38 hari lalu

Amerika Serikat, Jepang dan Filipina Latihan Militer Bersama

Amerika Serikat, Jepang dan Filipina akan melakukan latihan militer bersama untuk mendukung kawasan Indo-pasifik yang bebas dan terbuka.

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Semua Awak Kapal Tanker Minyak asal Filipina yang Disita di Teluk Oman

48 hari lalu

Iran Bebaskan Semua Awak Kapal Tanker Minyak asal Filipina yang Disita di Teluk Oman

Filipina mengatakan pada Rabu 27 Maret 2024 bahwa Iran telah membebaskan 18 awak kapal tanker minyak warga Filipina yang disita di Teluk Oman

Baca Selengkapnya