Jumlah Petani Semakin Berkurang, Ini Strategi Anies, Prabowo, dan Ganjar

Sabtu, 13 Januari 2024 19:10 WIB

Suasana lokasi Dialog Capres Bersama Kadin di Jakarta Theater yang tertutup untuk media, Menteng, Jakarta, Kamis, 11 Januari 2024. Menurut keterangan dari panitia, acara yang akan dihadiri oleh semua calon presiden itu tertutup untuk diliput media lain kecuali TV One dan panitia hanya memberikan layanan siaran live streaming di YouTube. TEMPO/ Febri Angga Palguna

TEMPO.CO, Jakarta - Ketiga calon presiden Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo menjawab soal ketahanan pangan, termasuk bagaimana mengatasi jumlah petani yang semakin berkurang.

Hal ini diungkapkan Anies, Prabowo dan Ganjar saat menghadiri Dialog Capres Bersama Kadin pada Kamis-Jumat, 11-12 Januari 2024 di Djakarta Teather, Jakarta. Anies dan Ganjar hadir pada Kamis, sedangkan Prabowo menyusul pada Jumat.

Meski tidak hadir bersamaan, ketiganya mendapatkan pertanyaan yang sama. Adapun pertanyaan soal ketahanan pangan salah satunya menyoroti kurangnya jumlah petani.

"Dalam 10 tahun terakhir jumlah penduduk Indonesia bertambah 25,5 juta jiwa, tapi jumlah petani kurang 1,7 juta jiwa. Jumlah petani akan terus berkurang karena 32 persen petani berusia di atas 60 tahun, sedangkan anak muda kurang berminat untuk menjadi petani baru," ujar panelis dalam dialog tersebut.

1. Anies Baswedan

Advertising
Advertising

Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, mengatakan anak muda di Indonesia lebih tertarik untuk mengelola restoran atau cafe daripada mengelola pertanian. Padahal, yang dibutuhkan saat ini adalah lebih banyak tenaga di sektor hulu karena produktivitas pertanian Indonesia masih rendah.

"Produktivitas pertanian kita ini rendah, ditambah lagi tadi usia petani kita rata-rata sudah berusia senior. Kalau kita lihat di sektor pangan dari hulu ke hilir anak-anak muda jarang mau masuk ke hulunya. Maunya masuk ke hilir (seperti) restoran atau kafe. Itu banyak sekali anak-anak muda," ujar Anies dalam Dialog Capres pada Kamis.

Menurut Anies, hal tersebut karena prospek usaha di sektor hulu dianggap tidak terlalu menarik dan tidak menguntungkan anak muda. "Ini adalah result behaviour. Selama di situ tidak menguntungkan, tidak memberikan kesempatan tumbuh, tidak ada anak muda yang akan mau masuk ke sektor ini," ujarnya.

Untuk memperbaiki sektor pertanian, Anies berjanji akan meningkatkan produktivitas pertanian. Salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas pertanian yaitu dengan penyediaan benih dan pupuk yang berkualitas.

"Penyediaan pupuk, penyediaan benih berkualitas yang mudah dan murah. Ini kami temukan di mana-mana Pak. Petani itu selalu bilang, Pak, masalah kami tiga. Mereka mengatakan ada satu pupuk, dua pupuk, tiga pupuk," kata Anies Baswedan.

Selanjutnya: Prabowo Subianto bilang anak muda enggan jadi petani<!--more-->

2. Prabowo Subianto

Prabowo Subianto setuju bahwa anak muda enggan menjadi petani. "Karena anak-anak muda melihat bapaknya tidak untung, hidupnya susah, nilai tukarnya tidak cocok," ujar Prabowo pada Jumat.

Di sisi lain, menurutnya, neoliberal membuat anak-anak petani sulit mendapatkan the basic service karena semua dianggap pasar bebas alias free market. Contohnya, anak petani sulit mendapatkan sekolah yang bagus. "Free market bener, tapi basic hak dasar rakyat itu tidak boleh diperdagangkan," ucap Prabowo.

Sementara di negara-negara lain, anak petani mau meneruskan usaha orang tuanya menjadi petani. Misalnya, di Jerman. "Saya pernah ke Jerman, ke desanya. Bau tai sapi, tapi mobilnya golf, rumahnya bagus, sore-sore dia langsung ganti baju, malam-malam dia dansa di disco," beber Prabowo.

Salah satu solusi yang ia ungkap adalah soal pupuk. Menurutnya, pengelolaan pupuk harus berpihak ke petani. "Jangan pupuk banyak perantaranya dan jangan biarkan diperdagangkan. Itu pupuk subsidi untuk rakyat, benih, dan sebagainya," ujarnya.

Selain itu, strategi lainnya adalah dengan food estate atau lumbung pangan. Dengan begitu, Indonesia bisa memenuhi kebutuhan pangan tanpa impor dari negara lain.

Selanjutnya: Ganjar Pranowo sebut anak muda enggak mau ke sawah karena bau, kotor<!--more-->

3. Ganjar Pranowo

"Anak muda saya tanya kenapa enggak mau ke sawah, beternak? Karena bau, kotor," kata calon presiden nomor urut tiga, Ganjar Pranowo, pada Kamis. “Siapa di antara Bapak Ibu sekalian yang ingin anaknya jadi petani? Nyaris tidak ada.”

Ganjar mengungkapkan modernisasi pertanian bakal menjadi strateginya dalam meningkatkan produksi pertanian dalam negeri. Menurutnya, pemanfaatan teknologi dalam praktik pertanian penting untuk dilakukan.

“Kami kasih pelatihan dan teknologi, mudahkan bibit, ada dari lembaga riset BRIN dan perusahaan,” kata Ganjar.

Calon presiden yang diusung PDIP tersebut kemudian merinci mekanisme modernisasi pertanian. "Dimulai dari satu pengolahan tanah dan traktor, teknologi menanamnya tidak lagi mundur, tapi maju seperti transplanter.”

AMELIA RAHIMA | YOHANES MAHARSO | ADINDA JASMINE

Pilihan Editor: Timnas Amin Bilang soal Jasa Prabowo ke Anies Itu Kaset Lama Diputar-putar

Berita terkait

Maruarar Sirait Dipanggil Prabowo ke Bali Hari ini, Bahas Menteri?

1 jam lalu

Maruarar Sirait Dipanggil Prabowo ke Bali Hari ini, Bahas Menteri?

Maruarar Sirait mengklaim biasa berdiskusi membahas apapun bersama Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

2 jam lalu

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

Bamsoet menilai pertemuan presiden dan mantan presiden penting dilakukan untuk menunjukkan keharmonisan antara pemimpin-pemimpin Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bamsoet dan Maruarar Gagas Rekonsiliasi Nasional, Akan Pertemukan Anies, Prabowo dan Ganjar

3 jam lalu

Bamsoet dan Maruarar Gagas Rekonsiliasi Nasional, Akan Pertemukan Anies, Prabowo dan Ganjar

Ketua MPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet menyebut akan membuat acara rekonsiliasi nasional untuk mempertemukan para calon presiden pada pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

TKD Prabowo-Gibran Aceh Syukuran Kemenangan: Tidak Terlalu KO Kita

5 jam lalu

TKD Prabowo-Gibran Aceh Syukuran Kemenangan: Tidak Terlalu KO Kita

Pasangan Prabowo-Gibran mendapatkan 27 persen suara di Aceh, pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

19 jam lalu

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

Wantim Golkar mengakui popularitas Ahmed Zaki Iskandar tak setinggi kandidat lain seperti Ridwan Kamil.

Baca Selengkapnya

Mentan Sambut Baik Kelompok Tani Mahasiswa

22 jam lalu

Mentan Sambut Baik Kelompok Tani Mahasiswa

Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI), membentuk kelompok tani mahasiswa sebagai ujung tombak masa depan bangsa yang harus memiliki konsen terhadap sektor pertanian.

Baca Selengkapnya

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

23 jam lalu

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

Yusril meyakini Kabinet 100 Menteri di era Presiden Soekarno tak akan berulang dalam pemerintahan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

23 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

23 jam lalu

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

Dalam waktu berdekatan tiga RUU DPR mendapat sorotan publik yaitu RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

23 jam lalu

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

Co-Founder Paramadina Public Policy Institute, Wijayanto Samirin, menyebut Anies Baswedan menyetujui ide soal koalisi gagasan.

Baca Selengkapnya