Prabowo Sebut Food Estate Solusi Ketahanan Pangan, Pakar: Gagal karena Lemah Perencanaan

Reporter

Riri Rahayu

Editor

Agung Sedayu

Sabtu, 13 Januari 2024 13:37 WIB

Foto kebun singkong di food estate Gunung Mas Kalteng, yang ditanami jagung di atas polybag. X.com@GreenpeaceID

TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto mengklaim bahwa food estate sebagai strategi utama dan satu-satunya jalan menuju ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani. Pernyataan tersebut Prabowo sampaikan di acara Dialog Capres Bersama Kadin di Jakarta pada Jumat, 12 Januari 2024.

Namun pernyataan diragukan sejumlah pihak karena sejarah proyek lumbung pangan tersebut diwarnai dengan banyak kegagalan.

Pengamat Pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori mengatakan lumbung pangan adalah program lama sejak era Presiden Soeharto. Saat itu, proyek ini terbukti gagal. Selanjutnya di era Presiden Joko Widodo, proyek tersebut kembali dilakukan dengan nama yang berbeda, food estate. Proyek food estate yang dijalankan di era Jokowi juga tidak berhasil, kembali mengulang kegagalan di masa lalu.

"Kalau kita baca hasil audit BPK, food estate yang dikembangkan sejak pertengahan 2020 sudah salah sejak perencanaan," kata Khudori ketika dihubungi Tempo pada Sabtu, 13 Januari 2023. Walhasil, perencanaan yang salah itu berbuntut pada pelaksanaan yang salah pula. "Jadi, sepertinya memang tidak didahului evaluasi."

Menurut Khudori, pemerintah terlalu buru-buru menggarap proyek food estate. Padahal, mestinya proyek ini perlu diawali kajian mendalam. Dengan begitu, hasilnya bisa lebih optimal dan tidak hanya membuang waktu maupun anggaran.

Advertising
Advertising

Berkaca dari lahan food estate di Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, misalnya. Khudori mengatakan pemilihan area tersebut patut dipertanyakan sejak awal. "Lahan itu pasir kuarsa yang sangat miskin, tidak subur. Kok, dibuka di situ? Kan, aneh," ujarnya.

Lahan di luar Jawa, kata Khudori, memang cenderung lebih dari subur. Namun, bukan berarti bisa memaksakan menggunakan lahan pasir kuarsa untuk food estate.

"Kalau Kementerian Pertahanan beralasan itu yang dialokasikan Kementerian Lingkungan Hidup, mengapa diterima kalau tidak cocok?" ujar Khudori. "Sekarang lahan sudah dibuka, hutan dibuka, tapi tidak ada hasilnya."

Sebenarnya, menurut Khudori, food estate bagus secara konsep karena proyek ini akan mendistribusikan basis produksi pangan yang selama ini terkonsentrasi di Jawa. Namun, ia mengatakan pelaksanaan food estate tidak bisa dilakukan serampangan. Proyek ini tidak bisa sukses jika pemerintah hanya mengejar kecepatan. Apalagi lahan-lahan yang digunakan untuk food estate umumnya lahan baru hasil pembukaan hutan dan termasuk kelas 2, 3, hingga 4, secara kesuburan. Padahal untuk membangun lahan sawah yang stabil saja, kata Khudori, butuh waktu 3 hingga 4 tahun.

"Kalau nanti presiden terpilih melanjutkan proyek ini, belum tentu hasilnya bisa dinikmati 5 tahun atau ketika masih menjabat," kata Khudori. "Hasilnya pun belum tentu seproduktif di lahan Jawa yang subur."

RIRI RAHAYU | RIANI SANUSI PUTRI

Pilihan Editor: Usai Mendapat Skor 11 dari Anies, Prabowo Bertanya ke Pengusaha: Berapa Nilai Saya?






Berita terkait

Revisi UU Kementerian Negara, DPR Berencana Hapus Pasal tentang Jumlah Kementerian

40 menit lalu

Revisi UU Kementerian Negara, DPR Berencana Hapus Pasal tentang Jumlah Kementerian

Baleg DPR RI berencana menghapus Pasal 15 UU Kementerian Negara mengatur bahwa jumlah kementerian yang ada adalah 34.

Baca Selengkapnya

Revisi UU Kementerian Negara, Ketua Baleg Sebut Tak Mungkin Presiden Minta Pendapat DPR Membentuk Kabinet

1 jam lalu

Revisi UU Kementerian Negara, Ketua Baleg Sebut Tak Mungkin Presiden Minta Pendapat DPR Membentuk Kabinet

Ketua Baleg Supratman Andi Agtas mengatakan tak mungkin presiden membentuk kabinet atas persetujuan DPR saat membahas revisi UU Kementerian Negara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Tembus 8 Persen

1 jam lalu

Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Tembus 8 Persen

Prabowo mengatakan Indonesia bisa dengan mudah mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen dalam 2-3 tahun mendatang.

Baca Selengkapnya

Kala Revisi UU Kementerian Negara dan MK di DPR Jadi Sorotan

6 jam lalu

Kala Revisi UU Kementerian Negara dan MK di DPR Jadi Sorotan

Revisi UU Kementerian Negara dan Mahkamah Konstitusi (MK) yang bakal bergulir di DPR ini jadi sorotan. Kenapa jadi sorotan?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Nahdlatul Wathan Dukung Prabowo-Gibran, Pernah Gelar Deklarasi dengan 100 Ribu Santri

8 jam lalu

Kilas Balik Nahdlatul Wathan Dukung Prabowo-Gibran, Pernah Gelar Deklarasi dengan 100 Ribu Santri

Nahdlatul Wathan (NW) baru-baru ini menyatakan komitmennya untuk membangun ekosistem Islam di IKN, diketahui organisasi tersebut memang sudah gamblang mendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kontroversi Jokowi Hapus Kelas BPJS Kesehatan, 16 PSN Baru Diteruskan Prabowo

11 jam lalu

Terpopuler: Kontroversi Jokowi Hapus Kelas BPJS Kesehatan, 16 PSN Baru Diteruskan Prabowo

Berita terpopuler 14 Mei 2024 dimulai dari kontroversi yang timbul usai Presiden Jokowi menghapus sistem kelas dalam pelayanan BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

DPR Segera Bahas Revisi UU Kementerian Negara di Tingkat Panja

19 jam lalu

DPR Segera Bahas Revisi UU Kementerian Negara di Tingkat Panja

Ketua Badan Legislasi DPR RI Supratman Andi Agtas mengatakan pembahasan revisi UU Kementerian Negara akan segera dibawa ke tingkat panitia kerja.

Baca Selengkapnya

Revisi UU Kementerian Negara di Tengah Isu Prabowo Mau Tambah Jumlah Menteri, Ketua Baleg DPR: Kebetulan Saja

20 jam lalu

Revisi UU Kementerian Negara di Tengah Isu Prabowo Mau Tambah Jumlah Menteri, Ketua Baleg DPR: Kebetulan Saja

Ketua Baleg DPR Supratman Andi Agtas menyebut pembahasan revisi UU Kementerian Negara di tengah isu penambahan menteri kabinet Prabowo cuma kebetulan.

Baca Selengkapnya

16 PSN Baru akan Diteruskan Prabowo, Sektor Apa yang Mendominasi?

20 jam lalu

16 PSN Baru akan Diteruskan Prabowo, Sektor Apa yang Mendominasi?

Pemerintah menetapkan 16 PSN baru pada 2024 yang akan diteruskan pemerintahan Prabowo-Gibran. Sektor apa yang akan mendominasi?

Baca Selengkapnya

DPR Mulai Bahas Revisi UU Kementerian Negara, Jumlah Menteri Diusulkan Sesuai Kebutuhan Presiden

21 jam lalu

DPR Mulai Bahas Revisi UU Kementerian Negara, Jumlah Menteri Diusulkan Sesuai Kebutuhan Presiden

Dalam usulan revisi itu, disebutkan bahwa jumlah kementerian diatur dalam pasal 15 UU Kementerian Negara.

Baca Selengkapnya