Bos BRI Beberkan Alasan Punya Program Holding Ultra Mikro

Jumat, 12 Januari 2024 14:51 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI Sunarso menjelaskan alasan memilih membuat program holding ultra mikro. Holding ultra mikro merupakan sinergi BRI sebagai induk bersama PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) untuk mewujudkan layanan keuangan yang lengkap, terintegrasi, dan memenuhi kebutuhan pelaku usaha.

Sunarso bercerita bahwa dia sudah bekerja di beberapa Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).

“Saya pernah di bank yang dari ujung kaki sampai ujung ramput wholesale corporate banking (perbankan korporasi besar), kemudian saya sudah tahu kelemahannya ini itu, ini itu,” ujar dia dalam acara Diskusi Taman BRI yang digelar virtual pada Jumat, 12 Januari 2024.

Selain itu, kata Sunarso, wholesale corporate banking untuk tumbuh juga memiliki keterbatasan-keterbatasan. Dia mencontohkan, ketika bank tersebut memberikan kredit misalnya setahun, itu akan diminta tumbuh Rp 100 triliun, kemudian 3 tahun Rp 300 triliun. “Memangnya ada korporasi yang mampu menyerap kredit secara sehat Rp 300 triliun dalam 3 tahun?”

Sunarso menganalogikan di bank besar itu seperti orang makan duku. Di mana awalnya yang dimakan adalah yang berwarna kuning dan rasanya manis. Kemudian di tahun kedua, diberi target Rp 100 triliun mulai yang berwarna hijau, lalu tahun ketiga yang rasanya kecut, dan tahun keempat tersedak. Namun, tidak dengan segmen mikro dan ultra mikro.

Advertising
Advertising

Sunarso mengaku pernah ditugaskan di PT Pegadaian yang fokusnya pada hal yang kecil-kecil atau mikro. Menurut dia, segmen itu potensinya masih sangat besar dan tidak perlu terlalu rigit dengan kriteria risiko seperti yang dilakukan wholesale corporate banking.

Selanjutnya: “Maka saya katakan memasuki ultra mikro sebenarnya...."

<!--more-->

“Maka saya katakan memasuki ultra mikro sebenarnya potensinya besar, kita seperti memasuki blue ocean,” ucap Sunarso.

Namun, dia berujar, syaratnya tidak boleh melihat ke belakang atau mundur, tapi harus terus maju. Karena memang potensi di depan masih besar. Kemudian itu juga memunculkan mekanisme proses segala macam yang musti dijalankan dengan baik.

Menurut Sunarso, di segmen mikro dan ultra mikro masih ada sumber pertumbuhan yang melimpah di sana. Kemudian, tantangannya adalah sumber pertumbuhannya melimpah. Karena yang diurusi orang banyak dan berada di tempat yang banyak, maka risiko dan biaya operasionalnya tinggi.

Tetapi, dia menuturkan, hadirlah zaman digital sekarang yang menjadi berkah. Maka dengan digital, semua bisa diselesaikan baik risiko maupun biaya operasional yang tinggi itu. Dengan digitalisasi masuk fokus ke mikro dan ultra mikro, maka bisa meningkatkan kapasitas untuk memberikan layanan kepada masyarakat.

“Sebanyak mungkin dengan biaya seefisien mungkin itu targetnya,” tutur Sunarso.

Pilihan Editor: Koalisi Masyarakat Sipil Heran Prabowo Tiba-tiba Peduli Banjir Pantura

Berita terkait

PNM Rayakan Hari Bumi dengan Pelatihan untuk UMKM

2 jam lalu

PNM Rayakan Hari Bumi dengan Pelatihan untuk UMKM

Terdapat tiga aktivitas kegiatan, dua di antaranya adalah pelatihan literasi keuangan digital dan penanaman bibit tanaman.

Baca Selengkapnya

Kasus Penipuan Deposito BTN, Ombudsman: Bukan Kali Pertama Terjadi

15 jam lalu

Kasus Penipuan Deposito BTN, Ombudsman: Bukan Kali Pertama Terjadi

Kasus penipuan deposito BTN bukan kali pertama. Ombudsman mengungkap kasus serupa sudah terjadi dua kali di dua tahun terakhir

Baca Selengkapnya

Pegadaian Syariah Luncurkan Pembiayaan Porsi Haji Plus

21 jam lalu

Pegadaian Syariah Luncurkan Pembiayaan Porsi Haji Plus

Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk PT Pegadaian, Elvi Rofiqotul Hidayah, meluncurkan Produk Pegadaian Syariah Pembiayaan Porsi Haji Plus.

Baca Selengkapnya

Dapat Porsi Haji Plus di Pegadaian Hanya dengan 7,5 Gram Emas

1 hari lalu

Dapat Porsi Haji Plus di Pegadaian Hanya dengan 7,5 Gram Emas

Masyarakat bisa memanfaatkan fitur ini dengan barang jaminan berupa emas (perhiasan atau Logam Mulia) setara dengan 7,5 gram emas 24 karat.

Baca Selengkapnya

PNM Mekaar Beri Reward untuk Nasabah Berprestasi

1 hari lalu

PNM Mekaar Beri Reward untuk Nasabah Berprestasi

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) memberikan reward studi banding kepada Ketua Kelompok Mekaar.

Baca Selengkapnya

PNM Menggelar Event SEHATI untuk Menyambut HUT ke 25

1 hari lalu

PNM Menggelar Event SEHATI untuk Menyambut HUT ke 25

SEHATI merupakan acara untuk meningkatkan keakraban dan keharmonisan antara keluarga insan PNM.

Baca Selengkapnya

BTN Persilakan Nasabah Tempuh Jalur Hukum atas Kasus Penipuan oleh Mantan Pegawai

1 hari lalu

BTN Persilakan Nasabah Tempuh Jalur Hukum atas Kasus Penipuan oleh Mantan Pegawai

BTN berkomitmen menindak tegas setiap pelanggaran hukum dan tidak akan melindungipegawai yang melakukan penipuan dan penggelapan dana

Baca Selengkapnya

PT Pegadaian Resmikan Gedung Baru The Gade Tower

1 hari lalu

PT Pegadaian Resmikan Gedung Baru The Gade Tower

PT Pegadaian meresmikan gedung barunya yang dinamakan The Gade Tower, di Jalan Kramat Raya, Jakarta, pada Selasa, 7 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

BRI Danareksa dan Succor AM Jalin Kerja Sama, Bidik Kenaikan AUM 50 Persen

2 hari lalu

BRI Danareksa dan Succor AM Jalin Kerja Sama, Bidik Kenaikan AUM 50 Persen

Sucor Aset Management menjalin kerja sama dengan BRI Danareksa Sekuritas untuk distribusi produk investasi reksa dana. Seperti apa targetnya tahun ini

Baca Selengkapnya

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

4 hari lalu

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

Koalisi organisasi masyarakat sipil mendesak agar kalangan perbankan berhenti memberikan dukungan pendanaan energi kotor seperti batu bara.

Baca Selengkapnya