Ordal PT Teknologi Militer Indonesia Disorot Anies Baswedan dalam Debat Capres, Begini Profilnya

Selasa, 9 Januari 2024 10:10 WIB

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan (kanan), calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto (tengah) dan calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo saat debat capres perdana di Gedung KPU RI, Jakarta, Selasa, 12 Desember 2023. Debat pertama mengangkat tema soal Pemerintahan, Hukum, HAM, Pemberantasan Korupsi, Penguatan Demokrasi, Peningkatan Layanan Publik, dan Kerukunan Warga. TEMPO/ Febri Angga Palguna

TEMPO.CO, Jakarta - Pada debat capres putaran ketiga, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan menyoroti pembelian alutsista bekas dan utang luar negeri Indonesia yang digunakan untuk membeli alutsista bekas oleh Kementerian Pertahanan (Kemenhan) yang saat ini dijabat oleh Prabowo Subianto.

Selain itu, Anies juga menyentil soal orang dalam atau ordal di Kemenhan, dengan memberi contoh keterlibatan PT Teknologi Militer Indonesia dalam proyek pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) di Kementerian Pertahanan.

Profil PT Teknologi Militer Indonesia

Dilansir dari situs resminya, PT Teknologi Militer Indonesia merupakan platform strategis untuk pengadaan teknologi inovatif guna meningkatkan sektor pertahanan dan keamanan nasional, serta menjadi integrator sistem pertempuran yang mewakili pengembangan teknologi militer canggih.

Perusahaan ini memiliki visi untuk menjadi pelopor dalam manajemen teknologi militer dan penyedia solusi untuk berbagai kebutuhan sistem misi berbasis teknologi dan perangkat lunak.

Advertising
Advertising

Misi perusahaan ini antara lain adalah untuk mendukung kekuatan dan keandalan sistem pertahanan nasional melalui kegiatan desain dan rekayasa peralatan utama dan sistem senjata (alutsista), serta melaksanakan kebijakan dan program pemerintah, terutama yang terkait dengan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, dalam mengembangkan kemandirian dalam hal peralatan utama dan sistem senjata (alutsista).

Kasus yang Melingkupinya

Pengadaan alutsista yang mencapai triliunan rupiah dan keterlibatan PT Teknologi Militer Indonesia dalam proyek pengadaan alutsista menjadi sorotan utama dalam debat capres.

Anies Baswedan menyoroti keterlibatan perusahaan ini dalam proyek pengadaan alutsista di Kementerian Pertahanan, sementara Ganjar mengkritisi pembelian alutsista bekas dan utang luar negeri yang digunakan untuk membeli alutsista bekas.

PT Teknologi Militer Indonesia mencuri perhatian publik karena rencana Kemenhan membeli alutsista senilai US$124 miliar atau setara dengan Rp1.760 triliun. Selain itu, terdapat dugaan konflik kepentingan karena empat komisaris PT Teknologi Militer merupakan pengurus Partai Gerindra yang diketuai Prabowo.

Juru bicara Menteri Pertahanan, Dahnil Anzar Simanjuntak, membantah adanya kontrak pengadaan alutsista dengan PT Teknologi Militer. Namun, ia mengakui bahwa perusahaan tersebut menjadi konsultan yang membantu mencari alutsista terbaik dan mendorong alih teknologi.

Terkait kebocoran informasi, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Suharso Monoarfa, menyatakan keheranannya karena anggaran alutsista sebesar Rp1.760 triliun tidak diketahui oleh lembaga yang dipimpinnya.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mencatat adanya peningkatan belanja modal Kemenhan sepanjang 2023, yang meningkat 36 persen dari tahun sebelumnya.

Empat kader Partai Gerindra tercatat sebagai komisaris perusahaan alutsista yang dikenalkan oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto kepada Rosoboronexport pada 16 November 2020. Rosoboronexport merupakan agen perantara resmi Rusia untuk ekspor dan impor produk teknologi pertahanan.

Mereka adalah Glenny Kairupan, Yudi Magio Yusuf, Prasetyo Hadi, dan Angga Raka Prabowo. Sesuai dengan akta PT Teknologi Militer Indonesia, Glenny menjabat komisaris utama perusahaan, sedangkan ketiga orang lainnya sebagai komisaris.

Glenny merupakan anggota Dewan Pembina Gerindra sekaligus Direktur Penggalangan Badan Pemenang Nasional Prabowo dan Sandiaga Uno pada Pemilihan Presiden 2019. Pria kelahiran 1949 ini seangkatan dengan Prabowo Subianto di Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, Magelang, pada 1970.

Adapun Yudi Magio Yusuf adalah purnawirawan TNI berpangkat mayor jenderal dan sekaligus Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra. Adapun Prasetyo Hadi sebagai Wakil Sekretaris Dewan Pembina Gerindra. Ia juga merupakan anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat dan sempat tercatat sebagai komisioner PT Agro Industri Nasional (Agrinas), perusahaan yang turut berinduk pada Yayasan Kesejahteraan Pendidikan dan Perumahan. Yayasan ini bentukan Kementerian Pertahanan.

M RAFI AZHARI | RACHEL FARAHDIBA REGAR

Pilihan Editor: Anies dan Ganjar Soroti Alutsista Selama Prabowo Menjabat Menhan, Termasuk Soal Ordal di PT Teknologi MIliter Indonesia

Berita terkait

Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Klaim Tak Ada Komunikasi yang Mandek dengan PDIP

47 menit lalu

Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Klaim Tak Ada Komunikasi yang Mandek dengan PDIP

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, mengatakan tidak ada komunikasi yang macet antara Prabowo dengan PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Respons Internal PDIP Soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilkada Jakarta 2024

1 jam lalu

Respons Internal PDIP Soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilkada Jakarta 2024

Politikus PDIP menyebut Ahok dan Anies berasal dari akar rumput yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Ketahui Hak Prerogatif Presiden, Kapan dan untuk Kepentingan Apa Bisa Digunakan?

6 jam lalu

Ketahui Hak Prerogatif Presiden, Kapan dan untuk Kepentingan Apa Bisa Digunakan?

Presiden Jokowi sebut pemilihan menteri merupakan hak prerogatif Prabowo sebagai presiden terpilih. Apakah pengertiannya?

Baca Selengkapnya

Reaksi Internal KIM Soal Peringatan Prabowo agar Pihak yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu

7 jam lalu

Reaksi Internal KIM Soal Peringatan Prabowo agar Pihak yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu

Zulhas menceritakan bagaimana Prabowo bersama tim dan koalisinya secara gigih bertarung dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Jokowi Dinilai Lemah terhadap Freeport, Keluarga Prabowo Bangun Pabrik Timah

7 jam lalu

Terpopuler: Jokowi Dinilai Lemah terhadap Freeport, Keluarga Prabowo Bangun Pabrik Timah

Terpopuler: Pemerintah Jokowi dinilai lemah terhadap Freeport, keluarga Prabowo Subianto bangun pabrik timah di Batam.

Baca Selengkapnya

Isu Raffi Ahmad Berpeluang Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

19 jam lalu

Isu Raffi Ahmad Berpeluang Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Sejumlah tokoh baik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju ataupun pendukung disebut-sebut berpeluang jadi menteri di kabinet Prabowo-Gibran nanti.

Baca Selengkapnya

Sindiran Sukarno Bukan Milik Satu Partai Bisa jadi Batu Sandungan Pertemuan Prabowo dan Megawati

19 jam lalu

Sindiran Sukarno Bukan Milik Satu Partai Bisa jadi Batu Sandungan Pertemuan Prabowo dan Megawati

Pernyataan Prabowo bisa menjadi hambatan psikologi politik yang serius di kemudian hari, untuk menjalin hubungan dengan Megawati.

Baca Selengkapnya

Wacana Pembentukan Kementerian Baru Prabowo, Pengamat: Jika Kabinet Gemuk, Anggaran akan Gemoy

20 jam lalu

Wacana Pembentukan Kementerian Baru Prabowo, Pengamat: Jika Kabinet Gemuk, Anggaran akan Gemoy

Wacana pembentukan kementerian baru di pemerintahan Prabowo-Gibran menuai kritik karena dianggap boros anggaran.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sesumbar Sejahterakan Indonesia dalam 4 Tahun, Ini Catatan Janjinya Saat Kampanye Pilpres 2024

20 jam lalu

Prabowo Sesumbar Sejahterakan Indonesia dalam 4 Tahun, Ini Catatan Janjinya Saat Kampanye Pilpres 2024

Prabowo mengatakan dirinya hanya butuh 3-4 tahun untuk menyejahterakan Indonesia. Ini janji Prabowo-Gibran saat kampanye pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Kenapa Tak Bisa Duet Anies Baswedan -Ahok di Pilkada Jakarta? KPU Sebutkan Bunyi Pasal Larangannya

21 jam lalu

Kenapa Tak Bisa Duet Anies Baswedan -Ahok di Pilkada Jakarta? KPU Sebutkan Bunyi Pasal Larangannya

Kadivi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU DKI Jakarta, Dody Wijaya sebut duet Anies Baswedan-Ahok pada Pilkada Jakarta 2024 tak akan terwujud.

Baca Selengkapnya