Sepi Orderan Pemilu, Pengusaha Konveksi Ngadu ke Kemenkop UKM

Reporter

Riri Rahayu

Editor

Khairul anam

Senin, 8 Januari 2024 21:12 WIB

Suasana pembuatan kaos kampanye di usaha konveksi Sinergi Adv Nusantara di Srengseng Sawah, Jakarta, Selasa, 31 Oktober 2023. Menjelang kampanye Pemilu legislatif dan kampanye pemilihan presiden pada Pemilu 2024, pesanan kaos kampanye naik hingga 400 persen. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaku usaha mikro kecil menengan (UMKM) sektor konveksi dan sablon mengaku belum menikmati cuan dari momen kampanye Pemilu 2024. Orderan alat peraga kampanye anjlok hingga 70% dibanding Pemilu 2019.

"Bukan tidak dapat orderan, tapi masih banyak kurang," kata Ketua Indonesia Pengusaha Konveksi Berkarya (IPKB) Nandi Herdiaman di Kantor Kementerian Koperasi UKM, Senin, 8 Januari 2024.

Dulu, tiga bulan sebelum kampanye, kata Nandi, pengusaha konveksi sudah kebanjiran order. Orderan dari partai bisa mencapai 10 juta keping. Kini hanya di anngka puluhan ribu dari calon anggota legislatif.

Orderan itu pun, kata dia, biasanya mendadak dan bergantung pada acara. Misalnya, orderan 50 ribu untuk acara deklarasi.

"Pesta demokrasi yang tadinya jadi 'THR' kami, bonus, sekarang bukan tidak ada, tapi sedikit," ujar Nandi.

Advertising
Advertising

Kemenkop UKM mengimbau partai politik dan calon anggota legislatif yang punya bisnis alat peraga kampanye untuk melibatkan pelaku UMKM dalam rantai pasok bisnisnya. Dengan begitu, momen Pemilu bisa berdampak positif ekonomi ke pelaku UMKM.

"Parpol, caleg, dan tim sukses Pilpres mestinya secara nyata memberikan keberpihakan kepada UMKM dan membantu promosi serta penjualan untuk membantu keberlangsungan UMKM," ujar Deputi Bidang Usaha Mikro Kemenkop UKM Yulius, Senin, 8 Januari 2024.

Kemenkop UKM mengaku telah mewawancarai 15 pelaku UMKM di Pasar Jaya Tanah Abang dan Pasar Senen. Hasilnya, omzet anjlok antara 40 hingga 90 persen dibandingkan Pemilu 2019.

"Ini memang bukan kasus nasional. Tapi kami mau menunjukkan situasinya," ujar Yulius.

Sejumlah faktor disebut menyebabkan anjloknya omzet pelaku usaha konveksi dan sablon saat ini. Mulai dari peralihan orderan ke e-commerce, jangka waktu kampanye yang singkat, hingga pilihan peserta pemilu untuk lebih bagi-bagi sembako ketimbang kaos. Selain itu, ada peralihan tren kampanye secara online.

"Peserta pemilu mengalokasikan dana untuk influencer, (kampanye) di media sosial, buzzer," ujar Yulius.

Selain mengimbau parpol dan caleg, pihaknya mendorong pelaku UMKM memperluas pasar dan pemasaran melalui ekosistem digital. Selain itu, menjembatani aspirasi para pelaku UMKM di Pasar Jaya untuk membentuk wadah pemasaran online terpadu.

"Kami berkoordinasi dengan Pemprov DKI Jakarta dan lintas kementerian/lembaga terkait untuk mendorong terciptanya marketplace PD Pasar Jaya sebagai wadah pemasaran bagi Pelaku UMKM di lingkungan PD Pasar Jaya," kata Yulius.

Riri Rahayu

Pilihan Editor: Banyak Baliho Hilang, Relawan Ganjar Yogyakarta Buat Posko Sablon Kaus Gratis Gantika Alat Kampanye

Berita terkait

LPDB-KUMKM jadi Mitra Terbaik Koperasi Jasa KORPRI Kota Ternate

21 hari lalu

LPDB-KUMKM jadi Mitra Terbaik Koperasi Jasa KORPRI Kota Ternate

LPDB-KUMKM merupakan mitra terbaik bagi koperasi dan UMKM Kota Ternate

Baca Selengkapnya

Kisah Pelaku UMKM Melihat Peluang di Negeri Jiran

12 Maret 2024

Kisah Pelaku UMKM Melihat Peluang di Negeri Jiran

Simak kisah pelaku umkm yang berhasil melihat peluang bisnis hijab di Malaysia dan Singapura.

Baca Selengkapnya

Sampah Alat Peraga Kampanye Pemilu di Dua Kabupaten di Sulawesi Barat Lebih dari 5 Ton

17 Februari 2024

Sampah Alat Peraga Kampanye Pemilu di Dua Kabupaten di Sulawesi Barat Lebih dari 5 Ton

Sampah alat peraga kampanye Pemilu 2024 dari dua kabupaten di Sulawesi Barat lebih dari 5 ton. Sebagian dimanfaatkan warga.

Baca Selengkapnya

Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024 bertumpuk di DKI, Seberapa Banyak?

16 Februari 2024

Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024 bertumpuk di DKI, Seberapa Banyak?

Tumpukan alat peraga kampanye Pemilu 2024 di DKI melebihi luasan dua lapangan futsal.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Hujan Lebat di Jawa Barat Saat Pencoblosan, Bank Sampah untuk Limbah Kampanye, Banjir di TPS Jakarta

15 Februari 2024

Top 3 Tekno: Hujan Lebat di Jawa Barat Saat Pencoblosan, Bank Sampah untuk Limbah Kampanye, Banjir di TPS Jakarta

Potensi hujan lebat di Jawa Barat saat pencoblosan Pemilu 2024 menjadi artikel terpopuler Top 3 Tekno pada hari ini.

Baca Selengkapnya

Skema Bank Sampah untuk Pembersihan Limbah Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024

14 Februari 2024

Skema Bank Sampah untuk Pembersihan Limbah Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024

Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat mengoptimalkan bank sampah untuk pembersihan alat kampanye Pemilu 2024. Berfokus ke pemlilahan sampah.

Baca Selengkapnya

Olah Limbah Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024, Pemda Depok Gandeng Bank Sampah

13 Februari 2024

Olah Limbah Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024, Pemda Depok Gandeng Bank Sampah

Pemda Kota Depok bekerjasama dengan bank sampah untuk mengolah sampah dari alat peraga kampanye Pemilu.

Baca Selengkapnya

Ratusan Petugas Gabungan Diterjunkan Copot Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024 Berseliweran di Tangsel

13 Februari 2024

Ratusan Petugas Gabungan Diterjunkan Copot Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024 Berseliweran di Tangsel

Setidaknya 140 anggota ditugaskan untuk menyisir APK Pemilu 2024 yang ada di jalan umum dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Pemilu 2024: Tanggung Jawab Siapa Pembersihan APK di Masa Tenang?

12 Februari 2024

Pemilu 2024: Tanggung Jawab Siapa Pembersihan APK di Masa Tenang?

Membersihkan Alat Peraga Kampanye (APK) di minggutenang, menurut aturan KPU jadi tanggung jawab siapa?

Baca Selengkapnya

Bawaslu: Penertiban APK di Masa Tenang Kampanye Tugas Peserta Pemilu juga

12 Februari 2024

Bawaslu: Penertiban APK di Masa Tenang Kampanye Tugas Peserta Pemilu juga

Jika APK tak diturunkan oleh para peserta pemilu, Bagja mengatakan Bawaslu akan memberikan sanksi administrasi berupa imbauan dan teguran.

Baca Selengkapnya