Capres Didesak Konsisten Transisi ke Ekonomi Hijau, Ekonom: Dampaknya 2 Kali Lipat Pertambangan

Selasa, 19 Desember 2023 15:11 WIB

Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo tampil dalam debat capres pertama di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Selasa, 12 Desember 2023. YouTube/KPU

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom sekaligus Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mendorong agar para kandidat capres-cawapres pada Pemilu 2024 berfokus pada transisi ke ekonomi hijau. Pasalnya berdasarkan kajian Celios, dampak ekonomi hijau dapat melampaui ekonomi ekstraktif atau pertambangan hingga hampir 2 kali lipat.

Dia membeberkan ekonomi ekstraktif memberikan dampak ekonomi sebesar Rp 1.843 truliun. Sedangkan ekonomi hijau mencapai Rp 2.943 triliun. "Jadi ekonomi hijau berkontribusi hampir dua kali lipat dibandingkan sektor ekstraktif," kata Bhima dalam diskusi bersama Greenpeace Indonesia di Jakarta pada Selasa, 19 Desember 2023.

Celios sendiri telah melakukan kajian ini dengan memasukkan beberapa asumsi dari info output dua skenario. Skenario yang pertama adalah melihat apabila pemerintah konsisten setidaknya dalam 10 tahun ke depan melakukan transisi dari struktur ekonomi yang ekstraktif ke struktur ekonomi hijau.

Asumsi skenario pertama yang digunakan adalah nilai investasi diasumsikan berasal dari berbagai komitmen pendanaan hijau, yakni JETPI (Just Energy Transition Partnership) sebesar US$ 20 miliar atau setara 312 triliun. Kemudian dari kerja sama dengan Komitmen Green Belt atau Belt Road Inisiatif senilai US$ 56 miliar atau setara Rp 873,6 triliun.

Serta relokasi kresit perbankan di sektor pertambangan dan penggalian senilai Rp 125,8 triliun dan nilai investasi hijau existing senilai US$ 1,79 miliar atau setara Rp 27,9 triliun. Menurutnya, dari kerja sama tersebut Indonesia bisa mewujudkan sumber pendanaan untuk transisi yang lebih bersih. "Dari situ akan banyak sekali input terhadap ekonomi Indonesia," ucapnya.

Advertising
Advertising

Kemudian skenario yang kedua adalah melihat apa saja dampak dari ekonomi hijau dibandingkan dengan ekonomi yang biasa dilakukan saat ini atau business as usal. Celios mengkomparasi dampak keduanya apabila konsisten dijalankan dalam 10 tahun ke depan.

Dari asumsi-asumsi tersebut, Bhima mengungkapkan apabila bank tidak menggeser dari sektor ekonomi ekstraktif ke ekonomi hijau. Artinya, sektor ekstraktif masih tetap mendapatkan penyaluran perbankan Rp 125,8 triliun. Hasilnya, dampak ekonomi hijau tetap mampu melampaui ekonomi ekstraktif.

Berdasarkan perhitungannya, Bhima menyebut ekonomi ekstraktif memberikan dampak ekonomi sebesar Rp 1.843 truliun. Sedangkan ekonomi hijau mencapai Rp 2.943 triliun.
Ia mengatakan ekonomi hijau memberikan kontribusi sebesar 14,3 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) tahun 2023, dengan asumsi PDB Rp 20.567 triliun.

"Efek berganda ekonomi hijau dari sisi PDB jauh melebihi struktur ekonomi existing yang masih bergantung pada sektor pertambangan," ujarnya.

Dengan demikian, apabila Indonesia tetap menjalankan bisnis as usual, dampaknya terhadap PDB Indonesia hanya Rp 1.843 triliun. Tetapi apabila ada komitmen politik dukungan yang lebih serius dari perbankan dan lembaga pembiayaan maka dampaknya akan lebih besar.

Terlebih apabila didukung dari sisi kebijakan fiskal dan moneter yang mengarah ke transisi ekonomi hijau, Bhima menegaskan PDB yang diciptakan lebih besar bahkan hampir Rp 3.000 triliun dalam 10 tahun ke depan.

"Jadi kelihatan bahwa ekonomi hijau punya dampak yang lebih positif bagi pertanian, Kehutanan, dan juga perikanan," kata dia.

Menurutnya, ekonomi hijau juga punya dampak positif bagi konstruksi. Pasalnya, begitu komitmen untuk melakukan pensiun PLTU batubara dan transisi menghindari batubara dilakukan, maka ada banyak sumber energi terbarukan. Hal, tuturnya, membutuhkan input konstruksi yang sangat besar.

"Jadi untuk menjawab target pertumbuhan PDB kita yang tinggi dan berkualitas, mau tidak mau harus transisi ke ekonomi hijau," ucap Bhima.

Pilihan Editor: Ekonom soal Investasi di Tahun Politik: Kalau Tidak Selaras dengan Pemerintahan Baru akan Sia-sia

Berita terkait

Alasan Demokrat Tolak Usulan Politik Uang Dilegalkan dalam Pilkada 2024

7 jam lalu

Alasan Demokrat Tolak Usulan Politik Uang Dilegalkan dalam Pilkada 2024

Partai Demokrat menolak usulan agae politik uang atau money politics dilegalkan pada Pemilihan Kepala Daerah alias Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Disanksi Kebocoran Data, Begini Posisi Perkaranya

1 hari lalu

Ketua KPU Disanksi Kebocoran Data, Begini Posisi Perkaranya

DKPP memutuskan menjatuhkan sanksi berupa peringatan kepada ketua dan jajaran Komisi Pemilihan Umum (KPU) atas gugatan DPT yang diduga bocor.

Baca Selengkapnya

Politikus PDIP Bilang Usulan Melegalkan Money Politics Pernyataan Sarkasme

1 hari lalu

Politikus PDIP Bilang Usulan Melegalkan Money Politics Pernyataan Sarkasme

Anggota Komisi II DPR dari Fraksi PDIP, Hugua, meminta KPU melegalkan praktik money politics saat pemilu lewat PKPU.

Baca Selengkapnya

Bawaslu Ungkap Alasan Caleg Terpilih Harus Mundur Jika Maju pada Pilkada 2024

1 hari lalu

Bawaslu Ungkap Alasan Caleg Terpilih Harus Mundur Jika Maju pada Pilkada 2024

Bawaslu menyatakan PKPU tentang pencalonan diperlukan untuk menghindari sengketa pada proses Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

KPU Klaim Kecurangan Pengurangan Suara PAN di Yahukimo 3 Tidak Terbukti

2 hari lalu

KPU Klaim Kecurangan Pengurangan Suara PAN di Yahukimo 3 Tidak Terbukti

Menurut KPU, dalil yang diajukan PAN soal kehilangan suara pada saat rekapitulasi tingkat kabupaten tidak didukung oleh alat bukti yang sah.

Baca Selengkapnya

Sidang PHPU Pileg, KPU Minta Mahkamah Konstitusi Tolak Permohonan PSU dari PPP

2 hari lalu

Sidang PHPU Pileg, KPU Minta Mahkamah Konstitusi Tolak Permohonan PSU dari PPP

Dalam permohonannya, KPU meminta MK menolak permohonan PPP terkait pemungutan suara ulang di Dapil Lampung Selatan 7.

Baca Selengkapnya

Kata Ketua KPU Soal Caleg Terpilih yang Mencalonkan Diri pada Pilkada 2024

2 hari lalu

Kata Ketua KPU Soal Caleg Terpilih yang Mencalonkan Diri pada Pilkada 2024

Menurut Hasyim Asy'ari, yang mengundurkan diri untuk maju di Pilkada 2024 adalah anggota legislatif yang sedang menjabat.

Baca Selengkapnya

MK Batasi Maksimal 5 Saksi dan 1 Ahli yang Dihadirkan di Sidang Sengketa Pileg

3 hari lalu

MK Batasi Maksimal 5 Saksi dan 1 Ahli yang Dihadirkan di Sidang Sengketa Pileg

MK membatasi saksi dan ahli yang dihadirkan di agenda pembuktian sidang sengketa Pileg.

Baca Selengkapnya

KPU Tolak Permintaan NasDem untuk Penghitungan Suara Ulang di Bangka Belitung

3 hari lalu

KPU Tolak Permintaan NasDem untuk Penghitungan Suara Ulang di Bangka Belitung

KPU menilai, NasDem tidak memberikan penjelasan mengapa KPU harus melaksanakan PSSU di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Baca Selengkapnya

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

3 hari lalu

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

Dubes Jerman Ina Lepel mengatakan ada minat dari negaranya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya