171 Hoaks Pemilu Ditemukan Sepanjang 2023, Kominfo: Turun Dibanding 2019 karena Literasi Digital

Selasa, 19 Desember 2023 07:48 WIB

Ilustrasi hoax atau hoaks. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Usman Kansong buka suara soal kasus kabar bohong atau hoaks selama masa kampanye Pemilu. Menurut dia, jumlah kasus hoaks yang ditemukan Kominfo bertambah tetapi tidak banyak.

"Kan, baru pekan ketiga kampanye. Itu tidak banyak. Kalau ditotal sejak Januari sampai 13 Desember 2023 itu total 171 hoax," kata Usman ketika ditemui di The Ritz Carlton Jakarta pada Senin, 18 Desember 2023.

Usman tidak merinci jumlah hoaks selama tiga pekan masa kampanye. Namun, ia mengklaim jumlah hoax saat ini menurun dibanding Pemilu sebelumnya. "Dibanding Pemilu 2019, jauh sekali karena banyak faktor. Salah satunya literasi digital," katanya.

Lebih lanjut, Usman mengatakan Kominfo telah menindak konten-konten hoax tersebut. Mulai dari memberi stampel "Hoax" hingga takedown.

Namun, untuk menyeret pelaku ke pidana, Kominfo bekerja sama dengan aparat penegak hukum. Khusus Pemilu, kata dia, Kominfo berkolaborasi dengan Polri, Kejaksaan, dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang tergabung dalam Tim Penegakan Hukum Terpadu atau Gakumdu.

Advertising
Advertising

"Urusan kami dengan kontennya. Bukan Kominfo yang menjadikannya tersangka," kata Usman. "Sejauh ini juga belum ada yang ke ranah pidana. Cuma kami takedown dan stempel 'hoax'."

Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria menambahkan, masyarakat mesti lebih berhati-hati dengan informasi yang diakses di tengah momentum Pemilu saat ini. Ia mengimbau masyarakat tidak menyebar disinformasi dan misinformasi.

"Rantainya harus kita putus," kata Nezar.

Menurut Nezar, sebagai konsumen informasi, masyarakat harus bisa menyaring konten yang mereka akses. Masyarakat harus bisa mengidentifikasi kualitas informasi yang mereka dapat.

"Misalnya konten too good to be true begitu, ya. Kan kita tahu kalau konten tidak masuk akal, pokoknya meragukan, coba cek dulu sumbernya," kata Nezar. "Supaya kita tahu ini hoax atau tidak."

Nezar mengatakan hal tersebut mesti dilakukan karena kemampuan seseorang melakukan disinformasi semakin canggih, misalnya menggunakan AI atau deepfake. Ia pun mengaku beberapa kali mendapat hoax.

"Ya, tapi itu tadi, saya pakai pembenahan, kayaknya ini too good to be true," ujar Nezar.

Beberapa waktu lalu, Menkominfo Budi Arie Setiadi mengatakan mengatakan penyebaran hoaks dan disinformasi patut menjadi kekhawatiran bersama. Sebab, hoaks Pemilu dapat menurunkan kualitas demokrasi. Selain itu, berpotensi memecah belah persatuan bangsa.

Pilihan Editor: Awas! Penipu BNI Rekrutmen Sebar Hoaks Lewat Media Sosial dan Email, Jangan Percaya

Berita terkait

Pengamat Sebut Menabung di Bank Masih Menjadi Pilihan yang Aman

22 jam lalu

Pengamat Sebut Menabung di Bank Masih Menjadi Pilihan yang Aman

Ekonom sekaligus Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah mengatakan, perbankan nasional masih menjadi tempat yang sangat aman untuk menyimpan uang.

Baca Selengkapnya

Respons Mendagri Tito Karnavian Soal Perlunya Sistem Pemilu Dievaluasi

1 hari lalu

Respons Mendagri Tito Karnavian Soal Perlunya Sistem Pemilu Dievaluasi

Mendagri mengatakan perbaikan sistem pemilu melalui RUU jangan sampai bersifat kejar tayang.

Baca Selengkapnya

4 Alasan Komisi II DPR Sebut Sistem Pemilu Harus Dievaluasi

1 hari lalu

4 Alasan Komisi II DPR Sebut Sistem Pemilu Harus Dievaluasi

KPU menyatakan siap memberikan masukan perihal revisi Undang-Undang Pemilu.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Tolak Usulan Money Politics Dilegalkan Saat Pemilu

1 hari lalu

Ramai-ramai Tolak Usulan Money Politics Dilegalkan Saat Pemilu

ICW menganggap usulan melegalkan money politics saat pemilu tidak pantas dan sangat tidak menunjukkan integritas.

Baca Selengkapnya

PKS Tanggapi Usulan Legalkan Money Politics di Pemilu: Justru Harus Diperangi

1 hari lalu

PKS Tanggapi Usulan Legalkan Money Politics di Pemilu: Justru Harus Diperangi

Fraksi PKS menyebut money politics dalam pemilu harusnya diperangi jangan justru dilegalkan

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Usul Money Politics Dilegalkan, ICW: Logika Berpikirnya Berbahaya

1 hari lalu

Anggota DPR Usul Money Politics Dilegalkan, ICW: Logika Berpikirnya Berbahaya

Indonesia Corruption Watch menanggapi usulan anggota DPR dari Fraksi PDIP yang meminta money politics dilegalkan saat pemilu.

Baca Selengkapnya

PAN Tolak Usulan Money Politics Dilegalkan saat Pemilu

1 hari lalu

PAN Tolak Usulan Money Politics Dilegalkan saat Pemilu

PAN menentang usulan anggota Komisi II DPR dari Fraksi PDIP, Hugua, yang meminta money politics dilegalkan selama pemilu.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR dari PDIP Minta KPU Legalkan Money Politic saat Pemilu

2 hari lalu

Anggota DPR dari PDIP Minta KPU Legalkan Money Politic saat Pemilu

Dia mengklaim bahwa masyarakat tidak akan memilih politikus yang tidak menggunakan menggunakan money politics.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Ini Usulkan Pencoblosan Pemilu Jangan Hari Rabu

2 hari lalu

Anggota DPR Ini Usulkan Pencoblosan Pemilu Jangan Hari Rabu

Anggota Komisi II DPR RI, Mardani Ali Sera, mengusulkan sudah saatnya pemilu tidak dilakukan setiap hari Rabu.

Baca Selengkapnya

Kominfo Buka Lowongan Kerja Pendamping UMKM, Usia 21-50 Tahun Bisa Ikut

2 hari lalu

Kominfo Buka Lowongan Kerja Pendamping UMKM, Usia 21-50 Tahun Bisa Ikut

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) membuka lowongan kerja fasilitator dan koordinator untuk program UMKM Level Up 2024, pendaftaran buka sampai 18 Mei 2024.

Baca Selengkapnya