Profil Pelita Air, Pesawat yang Gagal Terbang Usai Dapat Ancaman Bom dari Penumpang

Rabu, 6 Desember 2023 19:28 WIB

Petugas memeriksa kesiapan pesawat Airbus A320-200 maskapai Pelita Air sebelum melakukan penerbangan perdana di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis 28 April 2022. PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Pelita Air Service (PAS) membuka penerbangan perdana dengan pesawat Airbus A320-200 rute reguler dari Bandara Soekarno-Hatta ke Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali dan sebaliknya guna mewujudkan komitmen mendukung pengembangan industri transportasi udara dan memperkuat konektivitas di tanah air dengan melayani penerbangan komersial berjadwal (regular flight). ANTARA FOTO/Fauzan

TEMPO.CO, Jakarta - Linimasa media sosial X (dulu Twitter), dihebohkan dengan informasi mengenai pesawat Pelita Air yang mendapat ancaman bom sebelum take off atau lepas landas.

Hal ini membuat pesawat harus dipindahkan ke area terpencil atau remote area untuk mengevakuasi penumpang. Ancaman bom tersebut terdapat pada pesawat dengan nomor penerbangan Pelita Air IP 205 rute Surabaya - Jakarta.

“BREAKING: Pelita Air IP205 PKPWD, SUB-CGK, bomb threat prior to take off, aircraft moved to remote area. Semoga bukan bom beneran!” tulis keterangan pada unggahan akun X @GerryS, Rabu 6 Desember 2023. Gerry Soejatman, pemilik akun media sosial tersebut adalah seorang konsultan penerbangan.

Kabar mengenai keterlambatan keberangkatan Pelita Air pun diungkapkan oleh General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Juanda, Sisyani Jaffar, dalam keterangan resminya pada hari ini, Rabu, 6 Desember 2023.

“Menindaklanjuti hal tersebut, pesawat diarahkan ke isolated parking area, untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh petugas gabungan Bandara Juanda,” kata dia.

Advertising
Advertising

Sisyani menuturkan, berdasarkan hasil pemeriksaan, tidak ditemukan ancaman bom. Penumpang tersebut lantas diamankan dan dibawa oleh POM Lanudal Juanda. “Atas kejadian tersebut, tidak terjadi gangguan operasional penerbangan dan masih berjalan dengan normal,” ujar Sisyani.

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PT Pelita Air Service, Agdya P.P. Yogandari, memberikan klarifikasi bahwa pada pukul 13.20, ada laporan yang beredar mengenai adanya ancaman bom di pesawat Pelita Air. Dia menjelaskan, gurauan tersebut terlontar saat pesawat sedang berjalan menuju landasan pacu.

“Kami dan tim keamanan melakukan investigasi dan didapat fakta bahwa gurauan ancaman bom berasal seorang penumpang yang berada di dalam pesawat penerbangan IP 205 dengan nama Surya Hadi Wijaya dengan seat number 14A,” kata Agdya dalam keterangan resminya.

Profil Pelita Air

Pelita Air Service (PAS) adalah anak usaha dari PT Pertamina (Persero) yang bergerak di industri penerbangan. Dalam situs resmi Corporate Pelita Air disebutkan PT Pelita Air Service resmi didirikan pada 1970.

Semua ini berawal pada 1963 saat Pertamina mendirikan pelayanan transportasi udara yang diberi nama Pertamina Air Service. Adapun tujuan pendirian perusahaan tersebut adalah untuk mendukung kegiatan perminyakan nasional.

Kemudian, pada 1970, Pertamina Air Service menjadi lembaga usaha tersendiri berbentuk perseroan dengan nama PT Pelita Air Service (PT PAS), yang secara otonom menjadi anak perusahaan PT Pertamina (Persero). Perseroan didirikan dengan akta notaris Tan Thong Kie No. 21 tanggal 24 Januari 1970, yang kemudian disahkan dengan keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. Y.A.5/444/20 tanggal 19 Desember 1974.

Setelah tiga dekade berjalan, Perseroan merambah bisnis ke penerbangan reguler pada tahun 2000. Hal ini membuat bidang usaha Perseroan berkembang dan tidak hanya melayani operasi penerbangan dalam industri Minyak dan Gas Bumi (migas) di Indonesia dengan pola sewa/charter sebagai bisnis utama.

Sayangnya, bisnis penerbangan reguler Pelita Air ini tidak bertahan lama. Pada 2005, Perseroan memutuskan untuk menutup bisnis penerbangan reguler dan kembali ke bisnis layanan charter pesawat udara. Hal tersebut terjadi karena hasil dari bisnis penerbangan reguler tidak sebaik bisnis penerbangan charter.

Inovasi Pelita Air terus berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Di 2016, Perseroan meningkatkan pelayanan dan jasa dalam bidang aviasi. Hal ini membuat Pelita Air tidak hanya melayani penerbangan charter tetapi juga memberikan pelayanan dan jasa yang mendukung bisnis aviasi, di antaranya kargo BBM.

Setahun berselang, Perseroan mendapatkan kepercayaan dari PT Pertamina (Persero) untuk mengelola lapangan terbang milik Pertamina. Di antaranya adalah bandara Pondok Cabe di Tangerang Selatan dan bandara Warukin di Kalimantan Selatan. Melalui anak perusahaan yaitu PT Indopelita Aircraft Services, Pelita Air mulai memasuki bisnis industrial services dalam bidang turbine maintenance.

Tahun berjalan, pada 2021 Pelita Air akhirnya kembali membuka bisnis penerbangan reguler mereka. Satu tahun kemudian, operasional penerbangan berjadwal dibuka. Mulai dengan rute Jakarta - Bali - Jakarta pada 28 April 2022, Jakarta - Yogyakarta - Jakarta pada 20 Juni 2022, dan pembukaan rute Jakarta - Surabaya - Jakarta pada 18 Desember 2022.

RADEN PUTRI | AMELIA RAHIMA SARI

Pilihan Editor: Penumpang Bercanda Bawa Bom di Pesawat Pelita Air, Bisa Kena Hukuman Pidana 1 Tahun

Berita terkait

3 Poin Kesaksian Jusuf Kalla Saat Jadi Saksi Meringankan Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

3 jam lalu

3 Poin Kesaksian Jusuf Kalla Saat Jadi Saksi Meringankan Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

Jusuf Kalla atau JK menjadi saksi meringankan dalam sidang eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan. Ini tiga poin pembelaannya.

Baca Selengkapnya

Polres Bandara Soekarno-Hatta Selidiki Kasus Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat

3 jam lalu

Polres Bandara Soekarno-Hatta Selidiki Kasus Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat

Polres Bandara Soekarno-Hatta menyelidiki peristiwa terjatuhnya seorang petugas PT Jasa Angkasa Semesta (JAS) dari pintu pesawat Trans Nusa

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Jadi Saksi Meringankan dalam Kasus Eks Dirut Pertamina, Begini Aturan Hukumnya

3 jam lalu

Jusuf Kalla Jadi Saksi Meringankan dalam Kasus Eks Dirut Pertamina, Begini Aturan Hukumnya

Jusuf Kalla alias JK menjadi saksi meringankan dalam sidang kasus dugaan korupsi terdakwa Eks Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan.

Baca Selengkapnya

BPJS Ketenagakerjaan Jamin Biaya Perawatan Petugas Jatuh dari Pintu Pesawat

4 jam lalu

BPJS Ketenagakerjaan Jamin Biaya Perawatan Petugas Jatuh dari Pintu Pesawat

Sebuah video yang menunjukkan seorang petugas bandara terjatuh dari tangga pesawat, viral di media sosial.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia: Penyebab Percikan Api Pesawat Pengangkut Calon Jemaah Haji Masih Diinvestigasi

4 jam lalu

Garuda Indonesia: Penyebab Percikan Api Pesawat Pengangkut Calon Jemaah Haji Masih Diinvestigasi

Salah satu tugas Garuda Indonesia adalah melakukan pemeriksaan serta perbaikan pesawat secara rutin dan regular.

Baca Selengkapnya

Mengintip Penerbangan Komersial Termahal di Dunia Rute Abu Dhabi - New York

19 jam lalu

Mengintip Penerbangan Komersial Termahal di Dunia Rute Abu Dhabi - New York

The Residence terdiri dari tiga ruangan, ruang tamu, kamar tidur, dan kamar mandi pribadi. Penumpang dimanjakan selama 13 jam penerbangan.

Baca Selengkapnya

Pertamina Bentuk Direktorat Manajemen Risiko di Seluruh Subholding

21 jam lalu

Pertamina Bentuk Direktorat Manajemen Risiko di Seluruh Subholding

PT Pertamina (Persero) resmi menetapkan direktorat baru, yaitu direktorat manajemen risiko di seluruh subholding.

Baca Selengkapnya

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

21 jam lalu

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menjajaki kerja sama dengan ExxonMobil Indonesia melalui pengembangan Asri Basin Project CCS Hub.

Baca Selengkapnya

6 Tips Memilih Kursi Pesawat yang Paling Nyaman untuk Perjalanan

22 jam lalu

6 Tips Memilih Kursi Pesawat yang Paling Nyaman untuk Perjalanan

Memilih kursi terbaik di pesawat dapat memberikan kenyamanan dalam perjalanan. Berikut terdapat tips memilih kursi pesawat paling nyaman.

Baca Selengkapnya

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

23 jam lalu

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh BPJS Kesehatan mulai tahun depan menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS).

Baca Selengkapnya