Bos Bank Indonesia Blak-blakan Terus Pertahankan Suku Bunga Acuan
Reporter
Amelia Rahima Sari
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Kamis, 30 November 2023 02:40 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan akan mempertahankan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR). Apa alasannya?
"Suku bunga BI rate akan kami pertahankan, dan respons lebih lanjut sesuai dinamika ekonomi global dan domestik," ujar Perry dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) yang dipantau secara virtual pada Rabu, 29 November 2023.
Sebagai informasi, Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan menjadi 6 persen pada Oktober 2023. Pada bulan ini, BI memutuskan untuk menahan BI7DRR.
Adapun penahanan suku bunga menjadi salah satu solusi untuk memastikan inflasi terkendali. Perry optimistis inflasi akan aman di sasaran 2,5±1 persen pada 2024 dan 2025.
Selain itu, BI juga akan memperkuat sinergi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). Penguatan ini dilakukan lewat 46 kantor perwakilan yang tersebar di seluruh Indonesia.
Selain menjaga inflasi, Perry juga menuturkan tiga jurus lain dalam kebijakan moneter 2024 untuk terus memperkuat stabilitas. Jurus kedua adalah stabilisasi nilai tukar rupiah.
Strategi operasi moneter yang pro-market
<!--more-->
"Ini untuk mitigasi gejolak global dan pengendalian inflasi harga impor melalui intervensi secara spot maupun forward sesuai kebutuhan," ucap Perry.
Bank Indonesia juga menjaga kecukupan cadangan devisa. Ketiga, strategi operasi moneter yang pro-market.
Strategi ini dilakukan dengan efektivitas transmisi kebijakan, pendalaman pasar uang, serta pengelolaan aliran portofolio asing melalui penerbitan dan mendorong pasar sekunder seperti Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI), Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI).
Keempat, pengelolaan lalu lintas devisa sesuai kaidah internasional. Perry menyebut, instrumen penempatan valuta asing devisa hasil ekspor sumber daya alam atau Valas DHE SDA akan diperluas.
AMELIA RAHIMA SARI
Pilihan editor: Alasan Bank Indonesia Prediksi The Fed Turunkan Bunga Acuan Semester II 2024