Indonesia Gandeng Australia Kembangkan Kendaraan Listrik

Kamis, 23 November 2023 19:44 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Ad Interim Erick Thohir dan Menteri Industri dan Ilmu Pengetahuan Australia Ed Husic menandatangani MoU tentang Pembentukan 'Mekanisme' Bilateral untuk Memajukan Kolaborasi Kendaraan Listrik antara Indonesia dengan Australia di Kantor Kementerian BUMN, Kamis, 23 November 2023. TEMPO/Riri Rahayu

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia menggandeng Australia untuk berkolaborasi mengembangkan kendaraan listrik. Kerja sama ini ditandai dengan penandatangan MoU tentang Pembentukan ‘Mekanisme’ Bilateral untuk Memajukan Kolaborasi Kendaraan Listrik antara Indonesia dengan Australia oleh Menko Marves Ad Interim Erick Thohir dan Menteri Industri dan Ilmu Pengetahuan Australia Ed Husic pada Kamis, 23 November 2023.

Erick Thohir mengatakan kerja sama tersebut menjadi kesempatan untuk mengembangkan electric vehicle (EV) atau kendaraan lisrik di Indonesia. Apalagi jumlah penduduk Indonesia akan terus meningkat. Di sisi lain, permasalahan polusi saat ini menjadi perhatian.

"Tentu dengan situasi polusi udara yang kita bisa lihat sekarang ini, pemerintah sudah mengambil posisi bagaimana kita harus terus mendorong pengembangan EV," kata Erick di Kantor Kementerian BUMN, Kamis, 23 November 2023.

Lebih lanjut, Erick menuturkan, Indonesia telah mengembangkan industri hilirisasi nikel menuju ekosistem kendaraan listrik dalam lima tahun terakhir. Bahkan, telah ada tiga pabrik di Indonesia yang beroperasi untuk memproduksi mixed hydroxide precipitate, bahan dasar prekursor baterai.

"Selain itu, beberapa proyek manufaktur baterai juga telah direncanakan dimulai pada beberapa tahun mendatang," ungkap Erick.

Advertising
Advertising

Sementara itu, Australia memiliki 24 persen cadangan litium dunia. Australia bahkan menyumbang 43 persen dari ekstraksi litium global pada tahun 2022. Karena itu, menurutnya Australia dapat mengambil manfaat dari sumber daya litium yang melimpah ini dengan berkolaborasi dengan Indonesia dalam membangun poros baru ekosistem baterai kendaraan listrik, serta menjalin aliansi.

Erick juga mengatakan Indonesia tidak hanya potensial memproduksi EV tetapi juga memiliki pasar yang besar. Karena itu, ia optimistis kerja sama dengan Australia ini bisa membuka lapangan pekerjaan bagi kedua negara sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi.

Karena itu, Erick berjanji dalam sebulan ke depan Indonesia bisa memiliki roadmap untuk mengimplementasikan kerja sama dengan Australia tersebut. "Sehingga MoU ini bukan hanya seremonial, tapi sesuatu yang real untuk kemajuan persahabatan kedua negara," ujarnya.

Pilihan Editor: BFI Finance Tak Buru-Buru soal Pembiayaan Kendaraan Listrik: Secara Demand Belum Sesuai Ekspektasi

Berita terkait

PLN akan Menambah 111 SPKLU di Berbagai Rest Area

20 jam lalu

PLN akan Menambah 111 SPKLU di Berbagai Rest Area

PT PLN (Persero) melalui anak usahanya PLN Haleyora Power akan menambah 111 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di berbagai ruas tol di Indonesia.

Baca Selengkapnya

PLN Tambah 111 Unit SKPLU di Berbagai Ruas Tol, Dukung Kendaraan Listrik

1 hari lalu

PLN Tambah 111 Unit SKPLU di Berbagai Ruas Tol, Dukung Kendaraan Listrik

PLN menambah unit SKPLU untuk mendukung kendaraan listrik.

Baca Selengkapnya

Telin dan BW Digital Jalin Kolaborasi Percepat Konektivitas Indonesia dan Australia

1 hari lalu

Telin dan BW Digital Jalin Kolaborasi Percepat Konektivitas Indonesia dan Australia

Anak perusahaan Telkom Indonesia, PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin) dan BW Digital, menandatangani nota kesepahaman (MoU) pengembangan dan pembangunan bersama Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Hawaiki Nui 1.

Baca Selengkapnya

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

1 hari lalu

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

Pengadilan Australia menjatuhkan hukuman hampir enam tahun penjara kepada eks pengacara militer yang ungkap tuduhan kejahatan perang di Afghanistan

Baca Selengkapnya

Bedakan Aurora Borealis dan Aurora Australis, Berikut Proses Terciptanya

1 hari lalu

Bedakan Aurora Borealis dan Aurora Australis, Berikut Proses Terciptanya

Aurora adalah tampilan cahaya alami yang berkilauan di langit. Bedakan Aurora Borealis dan Aurora Australis.

Baca Selengkapnya

Kendaraan Listrik Disiapkan untuk Pengawalan VIP dan VVIP di KTT WWF Bali

2 hari lalu

Kendaraan Listrik Disiapkan untuk Pengawalan VIP dan VVIP di KTT WWF Bali

Pengawalan VVIP dan VIP Konferensi Tingkat Tinggi World Water Forum (KTT WWF) ke-10 di Bali nanti menggunakan kendaraan listrik. Acara itu akan digelar pada 18-25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

2 hari lalu

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.

Baca Selengkapnya

Power Bank: Mengenali Berbagai Jenis-jenisnya

3 hari lalu

Power Bank: Mengenali Berbagai Jenis-jenisnya

Power bank solusi praktis untuk mengisi daya ponsel saat bepergian atau dalam situasi mati listrik

Baca Selengkapnya

Australia Siapkan 20 Program Beasiswa untuk Indonesia Timur

4 hari lalu

Australia Siapkan 20 Program Beasiswa untuk Indonesia Timur

Pemerintah Australia menyiapkan 20 program beasiswa untuk Indonesia Timur pada tahun ini guna memperkuat hubungan diplomatik.

Baca Selengkapnya

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

4 hari lalu

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

Australia dan Selandia Baru pada Jumat bergabung dengan 141 negara lain untuk mendukung negara Palestina dalam pemungutan suara keanggotaan PBB

Baca Selengkapnya