Bapanas Sebut Panen Raya Padi Akan Mundur, Bagaimana Persediaan Stok Beras?

Selasa, 14 November 2023 10:30 WIB

Petani memanen padi saat panen raya di Kampung Bojong Jambu, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 18 September 2023. Di petak sawah lain yang menggunakan pupuk organik bios 44 bisa menghasilkan 7,2 ton gabah basah. TEMPO/Prima mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengungkapkan panen raya padi di Tanah Air diperkirakan mundur menjadi sekitar Mei dan Juni 2024 mendatang, Menurut Arief, kondisi ini disebabkan masa tanam yang terlambat akibat kemarau.

Namun ia mengaku tetap optimistis produksi dalam negeri dapat memperkuat cadangan beras pemerintah atau CBP. Kita semua tentu ingin sumber CBP diperkuat dari dalam negeri agar para petani terus termotivasi berproduksi,” ujar Arief dalam keterangannya, Senin, 13 November 2023.

Dia menjelaskan 70 persen hasil produksi tanaman padi ada di semester pertama. Lalu semester kedua ada sisa panen. Dengan demikian, ia menekankan panen pada semester pertama harus berhasil. Untuk memastikannya, Bapanas akan memperhatikan mulai dari bibit, benih, dan sumber airnya.

Arief berujar pemerintah pun kini tengah bersiap untuk menyerap hasil dalam negeri pada saat panen raya. Ia memprediksi panen raya akan terjadi sekitar Mei dan Juni 2024. Menurutnya, produksi dalam negeri tetap harus menjadi prioritas dalam penguatan ketersediaan stok beras.

Di kawasan ASEAN, kata dia, produksi beras Indonesia memang termasuk yang terbesar. Arief pun menukil data The U.S. Department of Agriculture (USDA). Berdasarkan data tersebut, pada 2022 Indonesia termasuk produsen beras terbesar keempat di dunia setelah Cina, India, dan Bangladesh.

Advertising
Advertising

Akan tetapi, ia menilai pemerintah harus mengejar selisih atau gap antara hasil produksi dan konsumsi. Produksi beras Indonesia pada 2022 tercatat sebesar 31,5 juta ton. Sementara konsumsi selama 2022 sebesar 30,1 juta ton. Dengan ini masih ada gap surplus antara produksi dan konsumsi sebanyak 1,3 juta ton.

"Kalau dengan kebutuhan konsumsi nasional tahun ini sekitar 30 juta ton, sebaiknya produksi dalam negeri terus kita genjot,” kata Arief.

Menteri Pertanian atau Mentan Andi Amran Sulaiman sebelumnya memprediksi masa panen raya padi bisa mundur. "Sebenarnya ini kan masa tanam padi mundur satu sampai dua bulan," katanya saat ditemui di Gedung Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan pada Selasa, 7 November 203.

Oleh sebab itu, Kementan akan melakukan percepatan tanam. Kini, lanjut Amran, jajarannya segera turun untuk memastikan daerah mana yang akan ditanami dalam waktu dekat.

"Kalau masa tanam padi mundur satu bulan kan jatuhnya panen raya April-Mei. Dulu panen Maret-April," tutur Amran Sulaiman.

Perkiraan tersebut adalah jika masa tanam mundur 1 bulan. Dia pun berharap hujan di November bisa merata ke selruh Indonesia. Dengan begitu, masa tanam hanya mundur 1 bulan. "Tapi yang terpenting sudah mulai hujan," ujar Amran.

RIANI SANUSI PUTRI | AMELIA RAHIMA SARI

Pilihan Editor: Harga Cabai Kian Meroket, Kementerian Pertanian Akui Produksi Turun Akibat El Nino

Berita terkait

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

2 hari lalu

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

Kemunculan ubur-ubur biasanya terjadi saat puncak kemarau atau saat udara laut dingin pada Juli hingga September.

Baca Selengkapnya

Harga Gula Pasir Kembali Naik, Capai Rp 19 Ribu per Kilogram

3 hari lalu

Harga Gula Pasir Kembali Naik, Capai Rp 19 Ribu per Kilogram

Harga gula pasir terus mengalami kenaikan, hari ini mencapai Rp 19 ribu per kilogram.

Baca Selengkapnya

BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Siang Nanti, Suhu Udara Bisa Tembus 31 Derajat Celcius

3 hari lalu

BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Siang Nanti, Suhu Udara Bisa Tembus 31 Derajat Celcius

BMKG memperkirakan Jakarta berawan hari ini, Selasa, 14 Mei 2024, dengan sedikit potensi hujan pada siang nanti.

Baca Selengkapnya

Masuk Musim Kemarau, Ini Daerah di Yogyakarta yang Diprediksi Masih Tetap Diguyur Hujan

4 hari lalu

Masuk Musim Kemarau, Ini Daerah di Yogyakarta yang Diprediksi Masih Tetap Diguyur Hujan

BMKG Yogyakarta memperkirakan cuaca di sebagian wilayah DIY periode 12 - 14 Mei 2024 akan diguyur hujan, meski Mei ini masuk musim kemarau.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Tinjau Pertanaman Padi di Sulawesi Selatan

5 hari lalu

Mentan Amran Tinjau Pertanaman Padi di Sulawesi Selatan

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meninjau jalanya pertanaman padi di sejumlah sentra wilayah Provinsi Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Bapanas Siapkan Revisi Aturan Cadangan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Ekstrem

6 hari lalu

Bapanas Siapkan Revisi Aturan Cadangan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Ekstrem

Bapanas siapkan revisi Perpres mengenai Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah untuk atasi kemiskinan ekstrem.

Baca Selengkapnya

Bapanas Akan Tingkatkan Masa Simpan Pangan

7 hari lalu

Bapanas Akan Tingkatkan Masa Simpan Pangan

Kepala Badan Pangan Nasional atau Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan akan perbaiki masa simpan pangan.

Baca Selengkapnya

Indonesia Dilanda Suhu Panas yang Bikin Gerah, Sampai Kapan?

7 hari lalu

Indonesia Dilanda Suhu Panas yang Bikin Gerah, Sampai Kapan?

Suhu panas yang melanda Indonesia diperkirakan terjadi hingga Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Musim Kemarau, Jokowi Siapkan Sumur Pompa

9 hari lalu

Antisipasi Musim Kemarau, Jokowi Siapkan Sumur Pompa

BMKG memperkirakan musim kemarau 2024 berlangsung pada Mei hingga Agustus.

Baca Selengkapnya

Mentan Bangun Klaster Pertanian Modern

9 hari lalu

Mentan Bangun Klaster Pertanian Modern

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, akan membangun klaster pertanian modern seluas 10.000 hektare di Kabupaten Bandung.

Baca Selengkapnya