Danone Diduga Dukung Israel, Ini Profil dan Produknya

Reporter

Andika Dwi

Editor

Agung Sedayu

Senin, 13 November 2023 14:38 WIB

Danone merupakan pengendali saham PT Tirta Investama yang memproduksi minuman air mineral yang sangat terkenal di Indonesia, Aqua. Selain itu, Danone juga memproduksi sejumlah biskuit, susu bayi, serta makanan dan minuman nutrisi yang banyak dijual di Indonesia. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Belum lama ini, tagar TolakDanoneAqua sempat menjadi trending di media sosia X (dulu Twitter). Hal ini terjadi karena Danone diduga mendukung Israel dalam melakukan agresi ke Palestina.

Selain itu, Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun telah mengeluarkan fatwa terbaru Nomor 83 Tahun 2023 tentang Hukum Dukungan terhadap Perjuangan Palestina. Hal ini diwujudkan dengan rekomendasi agar umat Islam Indonesia menghindari transaksi produk yang terafiliasi atau mendukung agresi Israel di Palestina.

Diketahui, Danone termasuk salah satu produk luar negeri yang diduga mendukung Israel, bersama McDonalds, Starbucks, Nestle, Coca Cola, hingga Unilever. Hal ini pun meningkatkan reaksi masyarakat untuk menolak penggunaan produk-produk Danone dan menaikan tagar tersebut.

Menanggapi hal itu, Corporate Communication Director Danone Indonesia, Arif Mujahidin, mengatakan Danone adalah perusahaan publik yang beroperasi di 120 negara. Dia menyebut, Danone memiliki beragam karyawan dari beragam latar belakang etnis dan budaya.

“Sebagai entitas swasta, Danone tidak memiliki afiliasi dengan politik apa pun,” ucap Arief pada Tempo lewat pesan tertulis, Sabtu malam, 11 November 2023.

Advertising
Advertising

Selain itu, Arif menyebut perusahaan juga berkomitmen menjadikan bisnis sebagai kekuatan untuk mengalirkan kebaikan kepada masyarakat. Danone Indonesia, lanjut dia, terus berkomitmen mengembangkan investasinya di Indonesia.

“Danone tidak memiliki pabrik dan tidak beroperasi di Israel,” ujar Arif. “Di Indonesia, Danone memiliki 25 pabrik dengan 13.000 karyawan, dan melayani lebih dari 1 juta pedagang di seluruh negeri.”

Lantas, seperti apa profil Danone yang dapat seruan boikot karena diduga mendukung Israel? Simak rangkuman informasi selengkapnya berikut ini.

Profil Danone

Danone adalah perusahaan yang mendedikasikan diri untuk memberikan kesehatan melalui makanan kepada sebanyak mungkin orang melalui produk-produknya. Melalui situs resminya, danone.com, Danone memiliki tujuan untuk menginspirasi praktik makan dan minum yang lebih sehat dan berkelanjutan.

Dengan tujuan dan standar yang tinggi, Danone menjadi salah satu perusahaan multinasional pertama yang mendapat sertifikasi B Corp. Memiliki produk yang terjual di lebih dari 120 pasar, Danone berhasil mendapatkan penjualan sebesar 24,7 miliar Euro pada 2017.

Terdaftar di Euronext Paris dan di pasar OTCQX melalui program ADR (American Depositary Receipt), Danone adalah saham komponen indeks tanggung jawab sosial terkemuka, termasuk Dow Jones Sustainability Indexes, Vigeo, Ethibel Sustainability Index, MSCI Global Sustainability, MSCI Global SRI Indeks dan Indeks FTSE4Good.

Selanjutnya: Sejarah dan Ragam Produk Danone...

<!--more-->

Sejarah Danone

Melansir dari situs danone.com, Danon pertama kali didirikan saat akhir Perang Dunia I saat masyarakat di Spanyol menderita gangguan usus karena kekurangan gizi. Isaac Carasso pun meluncurkan produk yogurt dan menambahkan fermentasi laktat hasil penelitian Elie Metchnikoff, ilmuwan dari Institut Pasteur Perancis, yang telah terbukti manfaat kesehatannya.

Pada 1919, Isaac Carasso pun mulai menjual yogurt Danone, yang diambil dari nama panggilan anaknya Daniel Carasso ‘Danon’. Isaac dan Daniel pun mendedikasikan hidupnya untuk mempelajari, meningkatkan, menguasai, dan kontribusi pada produk tersebut.

Pada 1929, Daniel pun bergabung dengan bisnis keluarga dan mendirikan merk Societe Parisienne du yoghourt Danone di Prancis. Danone kemudian memperluas bisnisnya melintasi Samudera Atlantik pada 1942.

Beberapa tahun kemudian, Daniel yang menjabat sebagai Ketua dan Chief Executive Officer (CEO) Gervais-Danone bertemu dengan Antoine Riboud yang saat itu menjabat sebagai Ketua BSN (Boussois-Souchon-Neuvesel) pada 1972. Mereka memiliki ketertarikan untuk bekerja sama. Akhirnya, kedua perusahaan pun disatukan dan merger diumumkan pada Desember 1973.

Pada 1990-an, BSN-Gervais Danone mencari pendorong pertumbuhan perusahaan yang lebih jauh. Setelah Paskah Eropa, Asia, dan Amerika Latin menjadi target group, perusahaan pun berganti nama menjadi Danone.

Danone memiliki misi ‘Memberikan kesehatan melalui makanan kepada sebanyak mungkin orang’. Hal ini diusung oleh Franck Riboud (Ketua Kehormatan Danone) dan didukung oleh Emmanuel Fabel (Ketua dan CEO Danone) sejak 2017 yang membuat nilai-nilai asli Danone semakin kuat.

Produk Danone

Melansir dari laman resminya, Danone telah memiliki total 146 merek internasional di seluruh dunia. Adapun ratusan merek tersebut terbagi dalam tiga kelompok produk utama, yakni Dairy & Plant Based, Waters, dan Specialized Nutrition.

Kelompok Dairy & Plant Based adalah untuk produk-produk makanan dan minuman nabati. Mulai dari Danette, Danone, Danonino, International Delight, Oikos, Silk, YoPRO, Actimel, Activia, ProViva, Densia, Les 2 Vaches, dan Alpro.

Sementara itu, produk untuk kelompok Waters ada AQUA, VIT, Mizone, Bonafont, Salus, Font Vella, Evian, Volvic, Hayat, dan ywiec Zdroj. Adapun untuk produk kelompok Specialize Nutrition ada SGM Eksplor, SGM Bunda, Nutrilon Royal, Bebelac, Lactamil, dan Nutricia.

RADEN PUTRI

Pilihan Editor: Danone Blak-blakan soal Tudingan Dukung Israel

Berita terkait

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

48 menit lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menyerahkan paket bantuan senjata untuk Israel senilai USD1 miliar (Rp16 triliun)

Baca Selengkapnya

ICJ akan Gelar Sidang Serangan Israel ke Rafah Pekan Ini

6 jam lalu

ICJ akan Gelar Sidang Serangan Israel ke Rafah Pekan Ini

Pengadilan tinggi PBB (ICJ) menggelar sidang atas permintaan Afrika Selatan agar Israel dipaksa menghentikan serangan ke Rafah

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

8 jam lalu

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 14 Mei 2024 diawali oleh alasan 9 negara menolak Palestina menjadi anggota penuh PBB.

Baca Selengkapnya

PM Qatar Sebut Negosiasi Gencatan Senjata Buntu setelah Serangan Israel di Rafah

9 jam lalu

PM Qatar Sebut Negosiasi Gencatan Senjata Buntu setelah Serangan Israel di Rafah

Perdana Menteri Qatar mengatakan negaranya akan terus melakukan mediasi antara Hamas dan Israel.

Baca Selengkapnya

HRW: Delapan Serangan Israel Tewaskan dan Lukai 31 Petugas Kemanusiaan di Gaza

17 jam lalu

HRW: Delapan Serangan Israel Tewaskan dan Lukai 31 Petugas Kemanusiaan di Gaza

HRW melaporkan Israel telah membunuh atau melukai sedikitnya 31 pekerja kemanusiaan di Gaza sejak Oktober dalam setidaknya delapan serangan.

Baca Selengkapnya

Palang Merah Buka Rumah Sakit dengan Kapasitas 60 Tempat Tidur di Gaza

18 jam lalu

Palang Merah Buka Rumah Sakit dengan Kapasitas 60 Tempat Tidur di Gaza

Komite Internasional Palang Merah (ICRC) membuka rumah sakit dengan kapasitas 60 tempat tidur di Rafah, Gaza selatan.

Baca Selengkapnya

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

19 jam lalu

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

PBB mengatakan masih ada sekitar 10.000 jenazah di Gaza yang masih harus melalui proses identifikasi.

Baca Selengkapnya

Tujuh Bulan Perang Lenyapkan Hamas, Apakah Israel Gagal?

19 jam lalu

Tujuh Bulan Perang Lenyapkan Hamas, Apakah Israel Gagal?

Netanyahu bersumpah untuk melenyapkan Hamas, namun tujuh bulan berperang, sumpah itu belum juga terwujud.

Baca Selengkapnya

Pemimpin Hizbullah Ancam Penduduk Israel Tak Bisa Pulang jika Serangan di Gaza Berlanjut

19 jam lalu

Pemimpin Hizbullah Ancam Penduduk Israel Tak Bisa Pulang jika Serangan di Gaza Berlanjut

Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan kelompoknya akan terus memerangi Israel selama serangan di Gaza berlanjut.

Baca Selengkapnya

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

22 jam lalu

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.

Baca Selengkapnya