Kisah Howard Schultz, Pebisnis Asal Amerika yang Mendirikan Starbucks

Minggu, 12 November 2023 14:16 WIB

Howard Schultz, mantan CEO Starbuck, mundur jadi calon presiden Amerika Serikat dari jalur independen. Sumber: reuters/english.alarabiya.net

TEMPO.CO, Jakarta - Saat ini, Starbucks merupakan perusahaan besar di Amerika yang berfokus untuk mengoperasikan kedai kopi terbesar di dunia. Tak hanya itu, Starbucks juga dikenal sebagai merek ternama yang memiliki puluhan ribu kedai tersebar di 80 negara. Dilansir dari Britannica, Starbucks menjadi jaringan kedai kopi pertama yang mendistribusikan merek café culture secara massal. Kesuksesan Starbucks tidak bisa lepas dari pebisnis Amerika terkenal bernama Howard Schultz.

Schultz dikenal sebagai CEO Starbucks. Lahir pada 19 Juli 1953 di Brooklyn, New York, Amerika Serikat. Ia menghabiskan masa kecilnya di Perumahan Bayview, bagian tenggara Brooklyn. Schultz kecil memiliki bakat dalam bidang olahraga, terutama basket dan sepak bola.

Setelah beranjak remaja dan lulus dari sekolah menengah, Schultz memutuskan untuk berkuliah di Northern Michigan University pada 1970 dengan jurusan komunikasi. Setelah lima tahun berkuliah, ia lulus dan mendapat pekerjaan pertama di Hammarplast, perusahaan mesin pembuat kopi Eropa di Amerika Serikat. Saat itu, ia memiliki tanggung jawab untuk menjual berbagai peralatan yang dirilis oleh Hammarplast.

Menemukan Starbucks di Seattle

Pada 1981, Schultz pergi ke Seattle untuk mengunjungi Starbucks Coffee Tea and Spice Company yang menjual biji kopi. Saat itu, Starbucks adalah perusahaan yang dimiliki oleh Jerry Baldwin, Gordon Bowker, dan Zev Siegl. Mereka mendirikan Starbucks pertama dengan logo putri duyung pada 1971 di Seattle.

Advertising
Advertising

Saat pertama kali ke Starbucks, Schultz mencicipi kopi Sumatra untuk pertama kalinya dan berbincang dengan para penikmat kopi. Sejak itu, Schultz tertarik untuk membangun perusahaan yang berfokus pada kopi. Pada 1982, ia mengadakan pertemuan dengan para pendiri Starbucks dan diangkat sebagai direktur operasi ritel dan pemasaran.

Perjuangan Schultz Terhadap Starbucks

Dilansir dari Biography, Setahun setelah menjabat, ia mengunjungi Italia dan melihat banyak kedai kopi yang menyediakan minuman. Tiba-tiba Schultz memiliki ide untuk menambahkan minuman kopi dalam penjualan Starbucks. Ia ingin Starbucks menjadi tempat untuk menciptakan hubungan dan percakapan antarmanusia melalui minuman kopi. Namun, idenya tidak diterima oleh para pendiri awal sehingga ia memutuskan keluar dari Starbucks.

Dilansir dari starbucks.com, setelah keluar, Schultz mendirikan kedai kopi bernama II Gionarle dan meraih kesuksesan dalam waktu cepat pada 1985. Akibat dari kesuksesannya, Schultz mampu membeli Starbucks dengan bantuan para investor.Pada saat itu, Schultz harus meyakinkan para investor bahwa Starbucks akan memiliki harga tinggi. Kemudian, ia berhasil menjadi pemimpin Starbucks.

Pada 2018, Howard Schultz pernah menghebohkan publik saat mengumumkan dirinya akan mengundurkan diri dari CEO Starbucks karena ingin mencalonkan diri sebagai presiden Amerika Serikat tahun 2020. Namun, setahun kemudian, ia mengatakan bahwa dirinya membatalkan pencalonan tersebut.

Piilihan Editor: Produk Pro-Israel Diboikot, Ekonom Ungkap Dampaknya



Berita terkait

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

12 jam lalu

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

Putin dan Xi Jinping sepakat memperdalam kemitraan strategis mereka sekaligus mengecam Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

15 jam lalu

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

Seorang anggota Kongres AS mendorong resolusi yang mengakui peristiwa Nakba dan hak pengungsi Palestina.

Baca Selengkapnya

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

1 hari lalu

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

Gedung putih mengatakan pemerintah AS berupaya mengevakuasi sekelompok dokter AS yang terjebak di Gaza setelah Israel menutup perbatasan Rafah

Baca Selengkapnya

All 4 One Gelar Konser di Jakarta 23 Juni, Ini Profil Grup Vokal yang Populerkan Lagu I Swear

1 hari lalu

All 4 One Gelar Konser di Jakarta 23 Juni, Ini Profil Grup Vokal yang Populerkan Lagu I Swear

Grup vokal legendaris dari Amerika Serikat, All 4 One menggelar konser bertajuk All 4 One 30 Years Anniversary Tour di Jakarta pada 23 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

1 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

1 hari lalu

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

Pejabat AS mengatakan Israel tak bisa menang melawan Hamas karena strateginya meragukan.

Baca Selengkapnya

Healing di Tepian Sungai Selangis, Aroma Bunga Kopi Menyelinap ke Dalam Tenda di Dusun Camp

1 hari lalu

Healing di Tepian Sungai Selangis, Aroma Bunga Kopi Menyelinap ke Dalam Tenda di Dusun Camp

Menikmati sensasi aroma kopi menyeruak ke dalam cabin serta tenda-tenda kemping yang ada di Riversides Dusun Camp

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menyerahkan paket bantuan senjata untuk Israel senilai USD1 miliar (Rp16 triliun)

Baca Selengkapnya

Marinir Amerika Serikat dan TNI AL Latihan Militer Bersama CARAT

1 hari lalu

Marinir Amerika Serikat dan TNI AL Latihan Militer Bersama CARAT

Marinir Amerika Serikat dan TNI AL memulai latihan militer bersama bernama Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) Indonesia 2024

Baca Selengkapnya

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

2 hari lalu

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

Harrison Mann, perwira Angkatan Darat Amerika Serikat mengumumkan mundur sebagai protes atas dukungan Washington terhadap perang Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya