AAUI Prediksi Lini Asuransi Rekayasa Tumbuh di Tahun Politik, Ini Sebabnya

Rabu, 8 November 2023 07:01 WIB

Ilustrasi asuransi. Pixabay

TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) memprediksi lini asuransi rekayasa akan tumbuh di tahun politik. Apa sebabnya?

Dilansir dari laman resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), asuransi rekayasa adalah produk asuransi yang yang menjamin kerugian atau kerusakan harta benda yang dipertanggungkan, yang disebabkan oleh kecelakaan secara tiba-tiba.

"Jadi kami melihat lini asuransi engineering atau rekayasa akan tumbuh di tahun politik," ujar Wakil Ketua Bidang Kerja Sama Antar Anggota dan Lembaga AAUI, Heddy Pritasa, dalam webinar Insurance Outlook 2024 pada Selasa, 7 November 2023.

Heddy membeberkan analisa industri asuransi dari AAUI. Selain asuransi rekayasa yang tumbuh di tahun politik, dia menyebut pasar reasuransi masih hardening.

Sebagai informasi, reasuransi memberikan jasa dalam pertanggungan ulang terhadap risiko yang dihadapi oleh Perusahaan Asuransi Kerugian, Perusahaan Asuransi Jiwa, Perusahaan Penjaminan, atau Perusahaan Reasuransi lainnya. Adapun hardening market adalah merupakan terminologi yang umum digunakan di industri asuransi dan reasuransi ketika sulit mendapatkan cover atau back-up.

Advertising
Advertising

"Lalu dukungan reasuransi yang masih tertahan, kami harap dengan komunikasi yang cair antara reasuransi dan seeding company atau perusahaan asuransi, itu akan membuat jadi lebih baik," ucap Heddy.

Selain itu, dia menyebut ada tren dalam asuransi kendaraan bermotor ketika kendaraan listrik mulai digunakan pemerintah dan masyarakat. Terakhir, dia berujar, investor masih wait and see menunggu hasil Pemilu 2024.

Dia lantas memaparkan outlook asuransi dan reasuransi 2023. Premi asuransi umum pada akhir 2023 akan tumbuh minimal di kisaran 12 persen.

"Kami juga memprediksi klaim asuransi juga akan stabil ya, memang ada klaim yang besar namun sudah dalam tahap pembayaran," jelas Heddy.

Sedangkan hasil investasi akan cenderung stagnan menyesuaikan suku bank sentral dan kondisi pasar. Sehingga combined ratio diperkirakan akan turun menjadi di kisaran 95 persen. Ini membaik dari periode sebelumnya di kisaran 100 persen, menyisakan 5 persen margin sebagai profit.

Berita terkait

Penghapusan Kelas Rawat Inap, BPJS Kesehatan akan Gandeng Asuransi Swasta

5 jam lalu

Penghapusan Kelas Rawat Inap, BPJS Kesehatan akan Gandeng Asuransi Swasta

Pembagian kelas rawat inap peserta BPJS Kesehatan dihapus. BPJS Kesehatan membuka kemungkinan kerja sama dengan asuransi swasta.

Baca Selengkapnya

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

7 jam lalu

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

Ekonom Nailul Huda menilai langkah OJK mencabut izin PT Paytren Manajemen Investasi sudah tepat.

Baca Selengkapnya

Kasus Hilangnya Dana Nasabah di Bank BTN, OJK Sebut Bank Harus Bertanggung Jawab jika Terbukti Ada Kesalahan

1 hari lalu

Kasus Hilangnya Dana Nasabah di Bank BTN, OJK Sebut Bank Harus Bertanggung Jawab jika Terbukti Ada Kesalahan

OJK merespons kasus BTN dan mengingatkan agar masyarakat berhati-hati saat berinvestasi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Hapus Pembagian Kelas BPJS Kesehatan, YLKI: Menguntungkan Asuransi Swasta

1 hari lalu

Jokowi Hapus Pembagian Kelas BPJS Kesehatan, YLKI: Menguntungkan Asuransi Swasta

YLKI menilai langkah Presiden Jokowi menghapus pembagian kelas BPJS Kesehatan hanya akan menguntungkan perusahaan asuransi swasta.

Baca Selengkapnya

KNKT Ungkap Bus Putera Fajar yang Alami Kecelakaan di Subang Diubah Bentuk: Dari Normal Deck jadi High Deck

1 hari lalu

KNKT Ungkap Bus Putera Fajar yang Alami Kecelakaan di Subang Diubah Bentuk: Dari Normal Deck jadi High Deck

KNKT masih menganalisis ada atau tidaknya pengaruh perubahan bentuk bus pariwisata yang tidak semestinya hingga menyebabkan kecelakaan maut.

Baca Selengkapnya

Tersangka Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Bisa Bertambah, Pengusaha dan Karoseri Bus Akan Diperiksa

2 hari lalu

Tersangka Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Bisa Bertambah, Pengusaha dan Karoseri Bus Akan Diperiksa

Kakorlantas Polri menyatakan pihak pengusaha dan karoseri bus bisa diperiksa dalam kasus kecelakaan bus SMK Lingga Kencana.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang, Polisi Akan Periksa Semua Pihak yang Terlibat

2 hari lalu

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang, Polisi Akan Periksa Semua Pihak yang Terlibat

Kakorlantas Polri Aan Suhanan mengatakan akan memeriksa semua pihak yang terlibat dalam kecelakaan bus SMK Lingga Kencana di Subang.

Baca Selengkapnya

5 Hal Tentang Paytren, Bisnis Yusuf Mansur yang Sempat Hits Kini Disanksi OJK

2 hari lalu

5 Hal Tentang Paytren, Bisnis Yusuf Mansur yang Sempat Hits Kini Disanksi OJK

Pada 13 Mei 2024 PayTren milik Yusuf Mansur harus merelakan izin usahanya dicabut oleh OJK karena melanggar sejumlah aturan Pasar Modal.

Baca Selengkapnya

4 Orang Meninggal, Ini Kronologi Mobil Fortuner Jatuh ke Jurang di Taman Nasional Bromo

2 hari lalu

4 Orang Meninggal, Ini Kronologi Mobil Fortuner Jatuh ke Jurang di Taman Nasional Bromo

Polres Malang mengungkap kronologi mobil Fortuner berpenumpang 9 orang jatuh ke jurang di kawasan Taman Nasional Bromo.

Baca Selengkapnya

OJK Cabut Izin Paytren, Yusuf Mansur: Kami Semua Mulus Jaga Amanah

2 hari lalu

OJK Cabut Izin Paytren, Yusuf Mansur: Kami Semua Mulus Jaga Amanah

Otoritas Jasa Keuangan atau OJK resmi mencabut izin PT Paytren Aset Manajemen atau Paytren

Baca Selengkapnya