Direktur Bulog Beberkan Penyebab Harga Beras Masih Melonjak

Jumat, 3 November 2023 14:46 WIB

Buruh memasukkan beras ke dalam karung di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Rabu 20 September 2023. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meminta Perum Bulog dapat mempercepat penyaluran beras untuk menjaga stabilitas harga pangan di daerah. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog Mokhamad Suyamto mengatakan pihaknya telah melakukan pemantauan intensif ihwal harga beras saat ini. Menurutnya, harga beras saat ini masih meningkat lantaran beberapa faktor baik eksternal maupun internal. Antara lain faktor bencana El Nino dan situasi dalam negeri yang baru memasuki musim tanam.

"Kami melakukan pemantauan secara terus menerus di tengah situasi saat ini agar tetap terkendali,” kata Suyamto dalam keterangannya, Kamis malam, 2 Oktober 2023.

Berdasarkan Panel Harga Pangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas), harga beras medium tercatat naik 0,15 persen menjadi Rp 13.190 per kilogram. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, yaitu Rp 10.900 per kilogram. Harga beras premium juga naik 0,13 persen menjadi Rp 14.000 per kilogram.

Kendati demikian, menurut Suyamto. masyarakat tidak perlu khawatir soal kenaikan harga beras ini. Sebab, tuturnya, pemerintah melalui Buloh menjamin kebutuhan beras tersedia di masyarakat dengan harga terjangkau walau di pasaran ada sedikit kenaikan harga.

Sampai dengan saat ini Bulog menyatakan sudah menggelontorkan beras operasi pasar atau Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di seluruh Indonesia. Jumlahnya mencapai 885 ribu ton. Suyamto berujar beras SPHP akan terus digelontorkan sampai harga stabil.

Advertising
Advertising

Pemerintah juga sedang menyalurkan bantuan pangan atau bansos beras untuk bulan September, Oktober, dan November. Total bansos beras yang digelontorkan kepada masyarakat kurang mampu di seluruh Indonesia ini sebanyak 641 ribu ton.

Adapun stok beras yang dikuasai Bulog saat ini ada sebanyak 1,45 juta ton. Pemerintah pun telah menambah penugasan impor beras kepada Bulog sebanyak 1,5 juta ton.
Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, Suyamto mengungkapkan Bulog sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton.

Meski kuota impor beras bertambah 1,5 juta ton, menurutnya, realisasi impo akan tetap disesuaikan dengan kebutuhan penyaluran di dalam negeri. Saat ini Bulog sudah meneken kontrak dengan beberapa negara, antara lain Thailand, Vietnam, Pakistan dan Myanmar. Selanjutnya Bulog juga akan menjajaki dengan India dan Kamboja maupun negara lainnya yang memungkinkan dan memenuhi persyaratan.

RIANI SANUSI PUTRI

Berita terkait

Pemerintah Belum Bahas Kelanjutan Program Bansos Beras 10 Kg, Airlangga: Harga Beras Mulai Turun

1 hari lalu

Pemerintah Belum Bahas Kelanjutan Program Bansos Beras 10 Kg, Airlangga: Harga Beras Mulai Turun

Jokowi memberi sinyal bahwa bansos beras akan dilanjutkan hingga akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Sebut Stok Aman Menjelang Idul Adha, Jokowi Tak Khawatir Harga Naik

2 hari lalu

Sebut Stok Aman Menjelang Idul Adha, Jokowi Tak Khawatir Harga Naik

Presiden Joko Widodo atau Jokowi optimistis tidak ada lonjakan harga bahan pokok menjelang Idul Adha karena stok pangan aman.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

8 hari lalu

Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

9 hari lalu

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

10 hari lalu

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

Pengadilan baru saja mencabut izin penanaman komersial padi Beras Emas atau Golden Rice hasil rekayasa genetika di Filipina.

Baca Selengkapnya

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

11 hari lalu

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

Pemerintah melalui Perum Bulog menaikkan harga eceran tertinggi atau HET untuk beras SPHP, dari Rp10.900 menjadi Rp12.500 per kilogram sejak 1 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

11 hari lalu

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo buka suara soal naiknya harga beras merek SPHP.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

12 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

12 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani, Investigasi Tempo soal Produk Spyware Israel Dijual ke RI

13 hari lalu

Terpopuler: Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani, Investigasi Tempo soal Produk Spyware Israel Dijual ke RI

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Jumat, 3 Mei 2024, dimulai dari harta kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang belakangan jadi sorotan.

Baca Selengkapnya