TEMPO.CO, Jakarta - PT PLN (Persero) memberikan promo tambah daya listrik dengan harga Rp 271.023 untuk semua golongan tarif listrik hingga 7.700 volt ampere (VA). Program tambah daya ini berlaku hingga 30 November 2023.

Executive Vice President Komunikasi Korporat dan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN Gregorius Adi Trianto menjelaskan biaya Rp 271.023 merujuk pada peringatan Hari Listrik Nasional ke-78 tanggal 27 Oktober 2023.

“Hari Listrik Nasional merupakan momen tepat bagi PLN untuk terus meningkatkan pelayanan dan kepuasan kepada pelanggan. Promo ini diharapkan bisa memenuhi kebutuhan listrik masyarakat dengan harga lebih ringan,” ujar Gregorius dalam keterangan tertulis pada Ahad, 29 Oktober 2023.

Program tambah daya listrik dari 450 VA hingga 5.500 VA ini dapat diperoleh dengan biaya sebesar Rp 271.023. Melalui program ini, pelanggan dari semua tingkat tarif hingga 5.500 VA dapat menikmati biaya khusus yang lebih rendah dibandingkan dengan biaya normal.

"Untuk pelanggan 450 VA yang ingin tambah daya listrik ke 7.700 VA misalnya, tanpa promo harus merogoh kocek sekitar Rp 7 juta di waktu normal, namun dengan promo ini, cukup membayar sebesar Rp 271.023," kata Gregorius.

Selanjutnya: Promo tambah daya ini berlaku untuk....

<!--more-->

Promo tambah daya ini berlaku untuk pelanggan tegangan rendah 1 phasa semua golongan tarif dan sudah menjadi pelanggan PLN sebelum tanggal 1 Oktober 2023. Syarat lain, yaitu pelanggan melakukan pembelian token minimal Rp 50 ribu atau pembayaran listrik melalui aplikasi PLN Mobile.

“Harga promo tambah daya listrik ini hanya berlaku untuk transaksi tambah daya listrik melalui aplikasi PLN Mobile. Kami berharap kesempatan ini bisa dimanfaatkan sebaik mungkin oleh pelanggan,” kata Gregorius.

Gregorius menyebut, untuk dapat mengikuti program promo tambah daya ini, pelanggan cukup bertransaksi bayar listrik dan beli token melalui PLN Mobile, kemudian tambah daya dan memasukkan kode yang berlaku.

"Setelah pembayaran terkonfirmasi, maka PLN unit setempat akan menindaklanjuti proses penambahan daya yang diajukan,” ucap Gregorius.

Pilihan Editor: Penerbangan Perdana di Bandara Kertajati, Menteri Perhubungan Budi Karya Klaim Okupansi 80 Persen