Analis: Rupiah Masih Berpotensi Melemah Pekan Depan, Dipengaruhi 2 Sentimen

Minggu, 29 Oktober 2023 14:04 WIB

Ilustrasi Uang Rupiah. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat pasar uang, Ariston Tjendra, mengatakan peluang pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (dolar AS) masih terbuka pekan depan.

“Situasi di Timur Tengah dan potensi kebijakan moneter bank sentral Asia masih menjadi motor pergerakan rupiah terhadap dolar AS,” ujar Ariston ketika dihubungi oleh Tempo, Minggu, 29 Oktober 2023.

Penguatan dolar AS masih terjadi karena konflik antara Israel dan Hamas masih memanas. “Sentimen hindar risiko berpeluang terjadi akibat ekskalasi konflik Israel-Hamas,” tuturnya.

Pada akhir pekan kemarin, kata Ariston, harga emas mengalami kenaikan spot ke atas level US$ 2.000 per troy ounce. “Level yang tidak pernah disentuh sejak 16 Mei 2023,” ucapnya. Kenaikan ini bisa menjadi suatu indikasi sentimen hindar risiko yang mendorong pelaku pasar masuk ke aset safe haven emas dan juga dolar AS.

Pada pekan depan, fokus pasar juga dipengaruhi oleh keputusan kebijakan moneter bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed), khususnya kebijakan suku bunga acuannya. Sebagaimana dilaporkan sebelumnya, bahwa tingkat inflasi AS masih jauh di atas target, yakni sebesar 2 persen.

Advertising
Advertising

“Ini yang mendorong The Fed mempertahankan suku bunga tingginya dan juga membuka kemungkinan kenaikan suku bunga lagi sehingga penguatan dolar AS masih di-support oleh fundamental ini,” kata Ariston.

Selanjutnya: Selain itu, pelaku pasar kemungkinan juga akan....

<!--more-->

Selain itu, pelaku pasar kemungkinan juga akan mencermati pelambatan ekonomi dari data-data yang dirilis oleh negara-negara ekonomi besar, seperti Zona Euro, China, Inggris, Jepang. Menurut Ariston, indikasi pelambatan tentunya bisa mendorong penguatan aset aman seperti dolar AS.

Sementara dari internal, Ariston mengatakan data inflasi bisa saja menjadi penggerak rupiah. “Tapi biasanya sentimen eksternal lebih mendominasi,” katanya.

Dengan kondisi perekonomian domestik yang saat ini cukup baik, data inflasi masih diperkirakan berada di bawah kisaran target Bank Indonesia. “Ini artinya inflasi masih terkendali dan bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah,” ujar pengamat pasar uang ini.

Lebih lanjut, Ariston menekankan bahwa penting bagi pemerintah dan Bank Indonesia untuk memantau dan menjaga pergerakan rupiah terhadap dolar AS. “Bila rupiah terlalu jauh dan terlalu cepat melemah, ini bisa menurunkan kepercayaan pasar terhadap rupiah dan rupiah bisa ditinggalkan,” katanya.

Untuk perdagangan besok Senin, Ariston memprediksi nilai rupiah berada di kisaran Rp 15.900 hingga Rp 16 ribu per dolar AS.

Pilihan Editor: Indonesia-Jepang Bahas Peningkatan Kerja Sama Bidang Produk Olahan Ikan

Berita terkait

Akhir Pekan, Harga Emas Antam Tembus Rp 1.350.000 per Gram

1 hari lalu

Akhir Pekan, Harga Emas Antam Tembus Rp 1.350.000 per Gram

Harga emas PT Aneka Tambang atauharga emas Antam melonjak ke level Rp 1.350.000 per gram dalam perdagangan akhir pekan, Sabtu, 18 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Sebut IA-CEPA Dorong Perdagangan RI-Australia Melonjak 90 Persen

1 hari lalu

Airlangga Sebut IA-CEPA Dorong Perdagangan RI-Australia Melonjak 90 Persen

Menteri Airlangga menyatakan IA-CEPA pada tahun 2020 telah berhasil menggenjot nilai perdagangan Indonesia dan Australia melonjak hingga 90 persen.

Baca Selengkapnya

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

1 hari lalu

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 11 Ribu, Jadi Rp 1.343.000 per Gram

2 hari lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 11 Ribu, Jadi Rp 1.343.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini naik Rp 17 ribu dibandingkan dengan harga dalam perdagangan Jumat pekan lalu, yakni Rp 1.326.000 per gram.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Berada di Rentang Rp15.900 - Rp16.025 per Dolar AS Hari Ini

2 hari lalu

Rupiah Diprediksi Berada di Rentang Rp15.900 - Rp16.025 per Dolar AS Hari Ini

Pada awal perdagangan Jumat pagi, rupiah turun 60 poin atau 0,38 persen menjadi Rp15.984 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Tingkatkan Ekspor ke Amerika Selatan, Kemendag Akan Pakai Perjanjian Perdagangan Bilateral dengan Cile

2 hari lalu

Tingkatkan Ekspor ke Amerika Selatan, Kemendag Akan Pakai Perjanjian Perdagangan Bilateral dengan Cile

Kemendag berencana memanfaatkan perjanjian dagang bilateralnya dengan Cile untuk meningkatkan ekspor ke Amerika Selatan.

Baca Selengkapnya

Riset: Sektor Pariwisata Global Berkembang Pesat Meski Nilai Tukar Uang Fluktuatif

2 hari lalu

Riset: Sektor Pariwisata Global Berkembang Pesat Meski Nilai Tukar Uang Fluktuatif

Mastercard Economics Institute mendalami sejumlah industri pariwisata di 74 negara.

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

2 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

2 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

Kurs rupiah hari ini ditutup menguat 104 poin ke level Rp 15.923 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi Pertama Kembali Menguat, Ditutup di 7,245,1

2 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi Pertama Kembali Menguat, Ditutup di 7,245,1

Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia menyebutkan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG melanjutkan pergerakan positifnya

Baca Selengkapnya