Pemilu 2024 dan Capres - Cawapres Berpengaruh ke Rupiah? Begini Kata Analis

Minggu, 22 Oktober 2023 17:06 WIB

Ilustrasi rupiah. Pexels/Ahsanjaya

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar atau kurs rupiah selama sepekan diketahui mengalami pelemahan maupun penguatan tipis terhadap dolar Amerika Serikat. Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk (BCA), David Sumual, mengatakan pergerakan kurs rupiah tidak dipengaruhi oleh pemilihan calon presiden dan calon wakil presiden yang menjadi topik hangat belakangan ini.

“Kalau ke rupiah nggak (mempengaruhi). Dari empat kali pilpres terakhir secara langsung, tren rupiah saat pemilu kadang melemah atau menguat. Lebih ditentukan perkembangan eksternal,” ujar David ketika dihubungi oleh Tempo, Minggu, 22 Oktober 2023.

Menurut David, kondisi eksternal masih akan menjadi faktor utama penggerak mata uang emerging markets, termasuk rupiah. “Ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed di bulan November dan ketegangan geopolitik, serta pengaruhnya ke harga minyak menjadi fokus perhatian pasar,” tuturnya.

Adapun pengamat komoditas dan mata uang, Lukman Leong, mengatakan sentimen pemilu bisa saja berpengaruh pada pergerakan rupiah.

“Bisa saja. Namun ini masih perlu melihat polling baru dulu. Investor biasanya merespons negatif pergantian rezim dan menyambut positif kemenangan mayoritas besar atau mutlak,” ujar Lukman kepada Tempo, Minggu, 22 Oktober 2023.

Advertising
Advertising

Apabila investor menyambut positif, kata Lukman, hal ini akan memberikan dukungan pada rupiah walau tidak akan serta merta menguatkan rupiah secara drastis. “Namun yang pasti bisa menahan rupiah dari depresiasi yang lebih dalam,” tuturnya.

Meski begitu, Lukman mengatakan faktor eksternal juga berpengaruh. “Dolar AS diperkirakan masih akan susah dibendung di tengah kekhawatiran seputar perang Israel-Hamas dan pidato hawkish dari Powell minggu lalu,” tuturnya.

Pada pekan depan, kata Lukman, para investor mengantisipasi data Produk Domestik Bruto (PDB) AS yg diperkirakan akan tumbuh kuat 4,1 persen. Data inflasi core Personal Consumption Expenditures (PCE) juga diperkirakan naik sebesar 0,3 persen dalam satu bulan (month-to-month/mtm) dan 3,3 persen (year-on-year/yoy), di mana angka ini masih jauh di atas target inflasi 2 persen yang diinginkan oleh Federal Reserve alias The Fed.

Adapun kurs rupiah ditutup melemah di level Rp 15.889 per dolar AS pada perdagangan Jumat lalu, 20 Oktober 2023. Untuk perdagangan besok Senin, David memprediksi rupiah ditutup di kisaran Rp 15.750 hingga 16.000 per dolar AS. Sementara Lukman memprediksi rupiah ditutup di kisaran Rp 15.800 hingga 15.950 per dolar AS.

Pilihan Editor: Terkini: Penumpang Kereta Cepat Whoosh Tembus 11 Ribu Tertinggi Sejak Dioperasikan, JMFW 2024 Catat Transaksi US$ 20,1 Juta

Berita terkait

Bawaslu Ungkap Alasan Caleg Terpilih Harus Mundur Jika Maju pada Pilkada 2024

47 menit lalu

Bawaslu Ungkap Alasan Caleg Terpilih Harus Mundur Jika Maju pada Pilkada 2024

Bawaslu menyatakan PKPU tentang pencalonan diperlukan untuk menghindari sengketa pada proses Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Mardani Ali Sera Usul Pilpres Didahulukan Sebelum Pileg

58 menit lalu

Mardani Ali Sera Usul Pilpres Didahulukan Sebelum Pileg

Politikus PKS Mardani Ali Sera mengusulkan agar pelaksanaan Pilpres didahulukan, setelah itu baru digelar pemilihan legislatif.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Fluktuatif, Citroen Terapkan Strategi Khusus Jual Produk Anyar

10 jam lalu

Nilai Tukar Rupiah Fluktuatif, Citroen Terapkan Strategi Khusus Jual Produk Anyar

Masih sangat berfluktuasinya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS membuat sejumlah produsen mobil menerapkan strategi khusus dalam menjual produknya.

Baca Selengkapnya

KPU Klaim Kecurangan Pengurangan Suara PAN di Yahukimo 3 Tidak Terbukti

11 jam lalu

KPU Klaim Kecurangan Pengurangan Suara PAN di Yahukimo 3 Tidak Terbukti

Menurut KPU, dalil yang diajukan PAN soal kehilangan suara pada saat rekapitulasi tingkat kabupaten tidak didukung oleh alat bukti yang sah.

Baca Selengkapnya

Sidang PHPU Pileg, KPU Minta Mahkamah Konstitusi Tolak Permohonan PSU dari PPP

16 jam lalu

Sidang PHPU Pileg, KPU Minta Mahkamah Konstitusi Tolak Permohonan PSU dari PPP

Dalam permohonannya, KPU meminta MK menolak permohonan PPP terkait pemungutan suara ulang di Dapil Lampung Selatan 7.

Baca Selengkapnya

Kata Ketua KPU Soal Caleg Terpilih yang Mencalonkan Diri pada Pilkada 2024

19 jam lalu

Kata Ketua KPU Soal Caleg Terpilih yang Mencalonkan Diri pada Pilkada 2024

Menurut Hasyim Asy'ari, yang mengundurkan diri untuk maju di Pilkada 2024 adalah anggota legislatif yang sedang menjabat.

Baca Selengkapnya

Hari Ini Rupiah Makin Terpuruk ke Rp 16.100 per Dolar AS, Pedagang Tunggu Rilis Data Inflasi Terbaru

23 jam lalu

Hari Ini Rupiah Makin Terpuruk ke Rp 16.100 per Dolar AS, Pedagang Tunggu Rilis Data Inflasi Terbaru

Kurs rupiah ditutup melemah 20 poin ke level Rp 16.100 per dolar AS. Pada perdagangan kemarin, kurs rupiah per dolar AS ditutup pada level Rp 16.080

Baca Selengkapnya

MK Batasi Maksimal 5 Saksi dan 1 Ahli yang Dihadirkan di Sidang Sengketa Pileg

1 hari lalu

MK Batasi Maksimal 5 Saksi dan 1 Ahli yang Dihadirkan di Sidang Sengketa Pileg

MK membatasi saksi dan ahli yang dihadirkan di agenda pembuktian sidang sengketa Pileg.

Baca Selengkapnya

KPU Tolak Permintaan NasDem untuk Penghitungan Suara Ulang di Bangka Belitung

1 hari lalu

KPU Tolak Permintaan NasDem untuk Penghitungan Suara Ulang di Bangka Belitung

KPU menilai, NasDem tidak memberikan penjelasan mengapa KPU harus melaksanakan PSSU di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

1 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

Wamenkeu Suahasil Nazara memperkirakan suku bunga The Fed belum akan turun dalam waktu dekat, sehingga indeks dolar meningkat dan menekan nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya