Bahlil Pertanyakan Target Investasi Rp 1.650 Triliun pada 2024, Begini Penjelasan Airlangga Hartarto

Sabtu, 21 Oktober 2023 13:39 WIB

Presiden Joko Widodo (keempat kiri) bersama Kepala BKPM Bahlil Lahadalia (ketiga kiri), Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (ketiga kanan), Menteri Keuangan Sri Mulyani (kedua kiri), Mendagri Tito Karnavian (kanan), Jaksa Agung ST Burhanuddin (keempat kanan), Kapolri Jenderal Pol Idham Aziz (kedua kanan) dan Seskab Pramono Anung (kiri) menekan tombol saat membuka Rakornas Investasi 2020 di Jakarta, Kamis 20 Februari 2020. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

TEMPO.CO, Jakarta - Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan mengenai target investasi Rp 1.650 triliun pada 2024.

Ia menyebutkan angka target penanaman modal itu telah diputuskan dalam rapat terbatas alias Ratas Pembahasan Kebijakan Ekonomi Makro (KEM) dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (PPKF) Tahun 2024 pada Februari lalu. Hal tersebut juga telah dibahas bersama Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

"Seluruh pihak diharapkan dapat bersinergi dan memberi kontribusi yang terbaik dalam menghadapi berbagai tantangan global yang tidak mudah," kata Airlangga dalam keterangan resminya pada Sabtu, 21 Oktober 2023.

Tantangan global itu mulai dari risiko pertumbuhan ekonomi Cina yang melemah, harga komoditas yang volatile, geopolitik perang Ukraina-Rusia dan konflik Palestina-Israel, fragmentasi ekonomi (antitesis dari integrasi ekonomi), ancaman El Nino dan perubahan iklim, risiko debt-distress, kontraksi PMI Manufaktur global, serta meningkatnya harga minyak dunia.

"Pertumbuhan ekonomi global masih lemah dan melambat serta tidak merata, tahun 2023 diperkirakan hanya tumbuh 2,9 persen dan 2024 menurun ke 2,8 persen," tutur Airlangga.

Advertising
Advertising

Kondisi perlambatan ekonomi global ini akan meningkatkan risiko terhadap pencapaian pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal IV-2023. Untuk 2024, lanjut dia, peningkatan risiko global diperkirakan akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang ditargetkan mampu mencapai 5,2 persen.

Meski begitu, Kemenko Perekonomian mencatat Indonesia memiliki fundamental ekonomi yang baik. Ihwalnya, pertumbuhan ekonomi nasional berasa di atas 5 persen selama tujuh triwulan berturut-turut.

Inflasi Indonesia pada September 2023 juga terjaga di level 2,28 persen secara tahunan (yoy) dan menjadi yang terendah sejak Februari 2022.

Selain itu, PMI Manufaktur masih terus di level ekspansif, optimisme masyarakat dari sisi IKK masih cukup tinggi, Indeks Penjualan Riil masih tumbuh positif, dan Neraca Perdagangan pada September 2023 yang masih surplus sebesar US$ 3,42 miliar.

“Perlambatan ekonomi dunia dan berbagai risiko serta ketidakpastian global, berpotensi akan meningkatkan risiko bagi pencapaian target pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal IV-2023 dan di tahun 2024,” ungkap Airlangga Hartarto.

Untuk bisa mencapai target pertumbuhan ekonomi di kisaran 5,3 persen yoy pada 2023, lanjut dia, diperkirakan butuh investasi sebesar Rp 6.189,10 triliun. Adapun mayoritas porsi investasi dari masyarakat sebesar 84,7 persen, kemudian dari Pemerintah sebesar 9,7 persen, dan sisanya dari Badan Usaha Milik Pemerintah.

Selanjutnya: Adapun untuk meraih target pertumbuhan ...

<!--more-->

Adapun untuk meraih target pertumbuhan ekonomi 5,2 persen yoy pada 2024, kebutuhan investasi dari berbagai pelaku ekonomi berada pada kisaran Rp 6.900 triliun.

Jika dilihat dari sumber investasinya, ucap dia, kebutuhan itu bisa dipenuhi dari investasi pemerintah, perbankan, pasar modal, capital expenditure atau belanja modal BUMN, penanaman modal, serta internal pendanaan korporasi.

Dengan target pertumbuhan ekonomi dan kebutuhan investasi tersebut, sektor penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) pada 2024 diharapkan mampu menyumbang investasi di sekitar Rp1.600-an triliun.

"Berdasarkan share realisasi 2022 dan target 2023, sumber dari PMA dan PMDN mampu memberikan sumbangan sekitar 22 persen dari total kebutuhan investasi," tutur Airlangga.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Investasi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyoroti target investasi 2024 sebesar Rp 1.650 triliun yang lebih tinggi ketimbang target tahun ini Rp 1.400 triliun.

"Pak Airlangga ini paling jago bikin angka-angka, tapi enggak jelas juga dia dapat angka dari mana," kata Bahlil kepada wartawan di Kementerian Investasi pada Jumat, 20 Oktober 2023.

Meski begitu, Bahlil menuturkan, dirinya akan bekerja sesuai perintah Presiden Jokowi, bukan Menko Airlangga. Dia menyebut dirinya bakal berupaya sekuat tenaga untuk mencapai target investasi yang diperintahkan Jokowi.

AMELIA RAHIMA SARI | RIRI RAHAYU

Pilihan Editor: Target Investasi Rp 1.650 Triliun pada 2024, Bahlil: Pak Airlangga Jago Bikin Angka-angka, tapi Nggak Jelas..

Berita terkait

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Pengamat Sebut Hukuman Politik

4 menit lalu

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Pengamat Sebut Hukuman Politik

Djarot mengatakan Jokowi dan Ma'ruf tidak diundang ke Rakernas PDIP lantaran keduanya sedang sibuk dan menyibukkan diri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Revisi Aturan Impor agar Ribuan Kontainer Barang Tak Menumpuk di Pelabuhan, Ini Poin-poin Ketentuannya

16 menit lalu

Jokowi Revisi Aturan Impor agar Ribuan Kontainer Barang Tak Menumpuk di Pelabuhan, Ini Poin-poin Ketentuannya

Menteri Airlangga mengatakan ada beberapa poin dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 8 Tahun 2024 yang direvisi oleh Peresiden Jokowi. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Bos BPJS Kesehatan soal Penerapan Perbedaan Kelas Saat Ini: Mau-maunya Rumah Sakit Sendiri

1 jam lalu

Bos BPJS Kesehatan soal Penerapan Perbedaan Kelas Saat Ini: Mau-maunya Rumah Sakit Sendiri

Dirut BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti menjelaskan empat pengertian dari KRIS yang masih dibahas bersama dengan DPR dan lembaga terkait.

Baca Selengkapnya

Reaksi Istana hingga KSP Soal PDIP Tak Undang Jokowi dan Ma'ruf Amin ke Rakernas

1 jam lalu

Reaksi Istana hingga KSP Soal PDIP Tak Undang Jokowi dan Ma'ruf Amin ke Rakernas

Ali Ngabalin mengatakan Presiden Jokowi disibukkan dengan seabrek jadwal.

Baca Selengkapnya

Bahas RUU Kementerian Negara Bersama Pemerintah, DPR Tunggu Surpres Jokowi

8 jam lalu

Bahas RUU Kementerian Negara Bersama Pemerintah, DPR Tunggu Surpres Jokowi

Baleg DPR siapa menteri yang ditunjuk presiden untuk membahas RUU Kementerian Negara.

Baca Selengkapnya

Golkar: Dukungan KIM untuk Khofifah - Emil Dardak Cukup untuk Pilgub Jatim 2024

8 jam lalu

Golkar: Dukungan KIM untuk Khofifah - Emil Dardak Cukup untuk Pilgub Jatim 2024

Airlangga mengatakan selain Golkar, dukungan untuk Khofifah dan Emil di Pilkada Jawa Timur juga datang dari partai pendukung Prabowo lainnya.

Baca Selengkapnya

Prabowo Akan Tambah Kementerian pada Kabinetnya, Faisal Basri: Menteri Sekarang Sudah Kebanyakan

9 jam lalu

Prabowo Akan Tambah Kementerian pada Kabinetnya, Faisal Basri: Menteri Sekarang Sudah Kebanyakan

Ekonom Faisal Basri mempertanyakan alasan pemerintahan Prabowo-Gibran berencana menambah sejumlah kementerian baru dalam kabinetnya mendatang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Revisi Aturan tentang Pengetatan Impor, Begini Penjelasan Airlangga

9 jam lalu

Jokowi Revisi Aturan tentang Pengetatan Impor, Begini Penjelasan Airlangga

Presiden Joko Widodo telah merevisi aturan Kementerian Perdagangan tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor menjadi Permendag baru Nomor 8 Tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Istana Klaim Jokowi Hormati Masukan Masyarakat dalam Pembentukan Pansel KPK

10 jam lalu

Istana Klaim Jokowi Hormati Masukan Masyarakat dalam Pembentukan Pansel KPK

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan, nama-nama bakal calon pansel KPK masih dalam proses penggodokan.

Baca Selengkapnya

Aturan Baru KRIS, DJSN: Iuran BPJS Kesehatan Tidak Akan Sama, yang Kaya Tetap Bantu yang Miskin

11 jam lalu

Aturan Baru KRIS, DJSN: Iuran BPJS Kesehatan Tidak Akan Sama, yang Kaya Tetap Bantu yang Miskin

Ketua Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) Agus Suprapto menyatakan pihaknya masih membahas soal besaran iuran untuk peserta BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya