Dugaan Nasabah Pinjol AdaKami Bunuh Diri di Sumatera Selatan, Ini Hasil Investigasi Polisi

Kamis, 19 Oktober 2023 13:44 WIB

Direktur Utama AdaKami Bernardino Vega (kiri) dan Sekjen AFPI Sunu Widyatmoko (kanan) dalam konferensi pers kasus nasabah AdaKami, di Hotel Manhattan, Jakarta pada Jumat, 22 September 2023. (Istimewa)

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Resor Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, mengungkap hasil investigasi korban bunuh diri yang diduga merupakan pengguna aplikasi pinjaman online atau pinjol AdaKami. Kapolres Ogan Komering Ulu, Ajun Komisaris Besar Polisi Arif Harsono membenarkan adanya kasus bunuh diri dengan latar belakang masalah ekonomi.

“Tetapi berdasarkan keterangan dari keluarga korban, tidak ada keterkaitan dengan pinjol)," ujar Arif lewat keterangan tertulis pada Kamis, 18 Oktober 2023.

Sebelumnya, kabar mengenai kasus bunuh diri itu viral setelah akun @rakyatvspinjol mengunggah informasi tentang seorang pria yang dikabarkan bunuh diri. Akun tersebut menjelaskan penyebab buruh diri itu karena tekanan dari debt collector pinjol) di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan.

Dalam cuitannya, @rakyatvspinjol menuliskan bahwa kasus tersebut pernah ditangani oleh Kepolisian. “Polisi menemukan surat terakhir yang ditulis oleh K,” cuit akun tersebut.

Menanggapi hal tu, Arif memastikan bahwa tidak ada identitas pria yang terkait dengan bunuh diri akibat pinjol. Menurut dia, polisi telah menyelidiki semua kasus bunuh diri di wilayah tersebut dan meminta masyarakat untuk berpartisipasi dengan melaporkan informasi terkait, khususnya dari pihak keluarga korban.

Advertising
Advertising

Nomor layanan konsumen AdaKami

<!--more-->

Sebelumnya, Direktur Utama AdaKami Bernardino Moningka Vega Jr. mengatakan kasus itu sudah diserahkan kepada Kepolisian untuk melakukan investigasi independen. “Hasil investigasi internal AdaKami juga tidak menemukan profil yang sesuai dengan gambaran korban yang menjadi pusat perhatian,” tutur Bernardino.

Dia mengingatkan kepada seluruh nasabahnya untuk tetap waspada terhadap pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang mencoba memanfaatkan nama AdaKami. Nomor layanan konsumen AdaKami hanya dapat dihubungi melalui 15000-77 dan tidak melalui layanan WhatsApp. Akun Instagram resmi Adakami adalah @adakami.id yang telah terverifikasi, dan situs web resmi dapat diakses di www.adakami.id.

“Harap berhati-hati terhadap tawaran bantuan dari individu atau akun yang tidak dikenal dan mengaku sebagai perwakilan AdaKami, terutama dalam menangani keluhan dan aduan nasabah,” kata dia.

Pihak AdaKami juga sudah mencoba menghubungi pemilik akun @rakyatvspinjol sejak cuitannya viral. Pemilik akun belum bersedia bertemu, tapi diwakili oleh kuasa hukumnya. AdaKami juga telah dipanggil oleh Bareskrim Polri Direktorat Tindak Pidana Siber untuk memberikan keterangan dan klarifikasi serta memaparkan hasil investigasi internal terkait dugaan korban.

Sementara, Direktur Eksekutif Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI), Kuseryansyah menjelaskan, pihaknya akan mengambil tindakan tegas terhadap pemilik akun yang menyebarkannya informasi palsu. Hal ini, kata dia, penting untuk menjaga integritas industri.

“AFPI berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan sehat industri fintech lending dengan meningkatkan akses pembiayaan bagi masyarakat yang belum terlayani, termasuk UMKM,” tutur Kuseryansyah.

Pilihan editor: Tak Cuma Beri Surat Peringatan, OJK Minta Pinjol AdaKami Investigasi soal Kasus Nasabah Bunuh Diri

Berita terkait

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

4 jam lalu

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut bantuan beras merupakan langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.

Baca Selengkapnya

Proyek MRT Jakarta Jalur Tomang-Medan Satria Dapat Kucuran Pinjaman Jepang Rp 14,5 Trilun

8 jam lalu

Proyek MRT Jakarta Jalur Tomang-Medan Satria Dapat Kucuran Pinjaman Jepang Rp 14,5 Trilun

Jepang berikan pinjaman 140,699 miliar Yen atau sekitar Rp 14,5 triliun untuk pembanguan MRT di Jakarta. Rencana pembangunan mulai Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Satgas PASTI Hentikan 915 Entitas Keuangan Ilegal hingga April 2024

1 hari lalu

Satgas PASTI Hentikan 915 Entitas Keuangan Ilegal hingga April 2024

Satgas PASTI menutup aktivitas 915 entitas keuangan ilegal, yang terdiri 19 investasi ilegal dan dan 896 pinjol ilegal selama 1 Januari-30 April 2024.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Sejumlah Modus Penipuan Baru

1 hari lalu

OJK Ungkap Sejumlah Modus Penipuan Baru

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ungkap sejumlah modus penipuan baru.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Pinjaman Rp14 Triliun ke Indonesia untuk Proyek MRT Koridor Timur-Barat

2 hari lalu

Jepang Kucurkan Pinjaman Rp14 Triliun ke Indonesia untuk Proyek MRT Koridor Timur-Barat

Jepang dan Kementerian Luar Negeri menandatangani pertukaran nota atau E/N senilai Rp14 triliun untuk Proyek MRT Koridor Timur-Barat

Baca Selengkapnya

Apakah Orang yang Terlilit Pinjol Sulit Mengajukan Pinjaman di Bank?

2 hari lalu

Apakah Orang yang Terlilit Pinjol Sulit Mengajukan Pinjaman di Bank?

OJK melaporkan banyak orang terlilit pinjol dan paylater. Lantas, apakah orang terlilit pinjol masih bisa mengajukan pinjaman di bank?

Baca Selengkapnya

Tim SAR Belum Temukan Pria yang Loncat dari Jembatan Barelang Batam, Sempat Telepon Pacar

2 hari lalu

Tim SAR Belum Temukan Pria yang Loncat dari Jembatan Barelang Batam, Sempat Telepon Pacar

Pria itu diduga melompat setelah meminjam handphone seorang pengunjung Jembatan Barelang. Kota Batam.

Baca Selengkapnya

Izin TaniFund Dicabut, ICT Ingatkan Lender agar Hati-Hati Berinvestasi di Fintech P2P Lending

5 hari lalu

Izin TaniFund Dicabut, ICT Ingatkan Lender agar Hati-Hati Berinvestasi di Fintech P2P Lending

ICT ingatkan para pemberi dana yang ingin berinvestasi di platform pinjaman online berbasis peer to peer lebih berhati-hati.

Baca Selengkapnya

Kasus Kematian Brigadir RAT, Beda Pernyataan Polda Sulawesi Utara dan Si Pengusaha Tambang

5 hari lalu

Kasus Kematian Brigadir RAT, Beda Pernyataan Polda Sulawesi Utara dan Si Pengusaha Tambang

Kematian Brigadir RAT masih menyisakan misteri. Untuk apa ia di Jakarta, padahal tugasnya di Manado? Kenapa beda keterangan Polda Sulut dan pengusaha?

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

7 hari lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya