NTB Satu-satunya Provinsi yang Belum Mendapat Beras Impor, Ini Alasan Dirut Bulog Buwas

Reporter

Amy Heppy

Editor

Agung Sedayu

Kamis, 19 Oktober 2023 07:26 WIB

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso melakukan monitoring ketersediaan stok beras di Pasar Perumnas Klender, Jakarta, Senin, 28 Agustus 2023. Dipastikan beras SPHP akan membanjiri pasar-pasar di seluruh daerah melalui pedagang pengecer dan juga tersedia di ritel modern. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso atau Buwas mengungkapkan bahwa beras impor telah disalurkan ke seluruh provinsi di Indonesia, kecuali Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Ia pun memastikan bahwa stok beras yang dimiliki NTB aman.

“Satu-satunya wilayah di Indonesia yang sekarang ini tidak kemasukan beras impor tinggal NTB,” kata Buwas saat ditemui di Kantor Perum Bulog, Jakarta, pada Rabu, 18 Oktober 2023.

Buwas menyebut, dirinya telah memerintahkan pihak Bulog yang ada di NTB untuk mengawasi betul pasokan beras yang ada di sana. Tujuannya agar pasokan tetap terjaga, sehingga pemerintah tidak perlu memasok beras impor ke NTB.

“Kalau sampai NTB kemasukan beras impor kita mau bangganya dari mana ini,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Pasalnya, NTB merupakan salah satu wilayah penghasil beras.

“Saya bersyukur dan alhamdulillah bahwa NTB tidak kemasukan beras dari luar NTB, apalagi impor,” ungkap Buwas.

Di sisi lain, mantan Kabareskrim Polri itu juga menyayangkan bahwa Provinsi Sulawesi Selatan yang merupakan daerah lumbung beras nasional saat ini kekurangan pasokan dan harus menerima beras impor.

Buwas menjelaskan, masuknya beras impor ke Sulsel tersebut bukan karena produksinya yang kurang. Melainkan, karena beras Sulsel dikirimkan ke daerah-daerah lain yang mengalami kekurangan beras.

"Sulawesi Selatan itu kan barometer dan produksi terbesar di Indonesia, jadi sampai hari ini ini sudah kemasukan beras untuk Sulawesi Selatan dari impor 70 ribu ton. Miris kan," ujarnya.

Menyikapi hal tersebut, Buwas mengimbau kepada daerah-daerah penghasil beras agar dapat mengatur soal pembatasan keluarnya beras dari wilayah mereka.

"Supaya tertata lah dengan baik, yang produksi-produksi bertahan untuk wilayahnya tetap di wilayah cukup, baru sisanya boleh keluar," pesan Buwas.

Pilihan Editor: Cara Dapat Gigi Palsu Menggunakan BPJS Kesehatan dan Biayanya



Berita terkait

Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

6 hari lalu

Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

6 hari lalu

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

8 hari lalu

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

Pengadilan baru saja mencabut izin penanaman komersial padi Beras Emas atau Golden Rice hasil rekayasa genetika di Filipina.

Baca Selengkapnya

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

8 hari lalu

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

Pemerintah melalui Perum Bulog menaikkan harga eceran tertinggi atau HET untuk beras SPHP, dari Rp10.900 menjadi Rp12.500 per kilogram sejak 1 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

9 hari lalu

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo buka suara soal naiknya harga beras merek SPHP.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

10 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

10 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

11 hari lalu

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi membeberkan alasan penyerapan jagung dari petani hingga kini masih terkendala.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

11 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

11 hari lalu

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

Perum Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Tahap II berupa beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya