Survei BI: Kinerja Kegiatan Dunia Usaha Tetap Kuat pada Triwulan III 2023

Minggu, 15 Oktober 2023 13:00 WIB

Logo atau ilustrasi Bank Indonesia. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia (BI) mengindikasikan kinerja kegiatan dunia usaha pada triwulan III 2023 tetap kuat. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, mengatakan hal ini tecermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 15,65 persen.

“Kapasitas produksi terpakai pada triwulan III 2023 tercatat sebesar 75,1 persen, meningkat dari 74,88 persen pada triwulan sebelumnya,” ujar Erwin dalam keterangan resmi, Jumat, 13 Oktober 2023.

Sementara itu, kata Erwin, penggunaan tenaga kerja tetap berada dalam fase ekspansi meski melambat. Adapun kondisi keuangan dunia usaha secara umum juga tetap dalam kondisi baik, meski tidak setinggi triwulan sebelumnya.

BI menilai kinerja kegiatan usaha yang tetap kuat didukung oleh kinerja beberapa Lapangan Usaha (LU) yang meningkat. “Termasuk LU Pertambangan dan Penggalian karena faktor musiman, LU Industri Pengolahan didukung oleh permintaan yang masih terjaga, serta LU Konstruksi seiring masih berlangsungnya proyek domestik,” kata Erwin.

Lebih lanjut, pada triwulan IV 2023, responden memperkirakan kegiatan usaha masih tumbuh kuat dengan SBT sebesar 13,08 persen. Namun, angka ini melemah jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.

Advertising
Advertising

Kegiatan usaha yang tetap kuat diperkirakan terjadi pada lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Motor, lapangan usaha Transportasi dan Pergudangan, serta lapangan usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum. “Hal ini didorong permintaan dalam negeri yang meningkat pada periode libur Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru,” ucap Erwin.

Erwin sebelumnya mengklaim bauran kebijakan makroekonomi BI selama ini dapat menjaga stabilitas dan momentum pemulihan ekonomi. Bauran kebijakan ini terdiri dari kebijakan moneter, makroprudensial, fiskal, dan perbankan atau sistem keuangan.

“Sejauh ini bauran kebijakan tersebut dapat menjaga confidence para investor,” ujar Erwin kepada Tempo, Jumat, 13 Oktober 2023.

Persoalan ketidakstabilan global ini, kata Erwin, dihadapi oleh semua emerging economies termasuk Indonesia. “Sejauh ini kinerja ekonomi Indonesia, baik di sisi kestabilan ekonomi maupun economic recovery, tercatat sangat baik bahkan leading di kalangan emerging economies,”

Pilihan Editor: Bank Indonesia Ungkap Bauran Kebijakan Makroekonomi Menjaga Kepercayaan Diri Investor

Berita terkait

Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

53 menit lalu

Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

Dubes Jerman untuk Indonesia menjelaskan tentang UU terbaru yang diterapkan untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja terampil di Jerman.

Baca Selengkapnya

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

20 jam lalu

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

Berikut peraturan baru untuk mempermudah proses mencari kerja di Jerman bagi warga negara di luar Uni Eropa.

Baca Selengkapnya

BI Prediksi Penjualan Eceran April 2024 Tumbuh, Ditopang Belanja Idul Fitri

22 jam lalu

BI Prediksi Penjualan Eceran April 2024 Tumbuh, Ditopang Belanja Idul Fitri

BI memperkirakan kinerja penjualan eceran bulan April 2024 tetap tumbuh, didorong oleh momen Idul Fitri.

Baca Selengkapnya

Satgas PASTI Hentikan 915 Entitas Keuangan Ilegal hingga April 2024

1 hari lalu

Satgas PASTI Hentikan 915 Entitas Keuangan Ilegal hingga April 2024

Satgas PASTI menutup aktivitas 915 entitas keuangan ilegal, yang terdiri 19 investasi ilegal dan dan 896 pinjol ilegal selama 1 Januari-30 April 2024.

Baca Selengkapnya

OJK Tambah Kriteria Konglomerasi Keuangan di Rancangan Peraturan OJK yang Baru

1 hari lalu

OJK Tambah Kriteria Konglomerasi Keuangan di Rancangan Peraturan OJK yang Baru

Dalam Rancangan Peraturan OJK yang baru, total aset konglomerasi keuangan paling sedikit Rp 20 triliun sampai dengan kurang dari Rp 100 triliun.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepeda Motor Listrik Yadea Teknologi Indonesia di Karawang Bakal Serap 3.000 Tenaga Kerja

1 hari lalu

Pabrik Sepeda Motor Listrik Yadea Teknologi Indonesia di Karawang Bakal Serap 3.000 Tenaga Kerja

Pabrik sepeda motor listrik PT Yadea Teknologi Indonesia mulai dibangun di Kawasan Industri Suryacipta Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

1 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diperkirakan Menguat hingga Rp 15.990 Terhadap Dolar AS

2 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diperkirakan Menguat hingga Rp 15.990 Terhadap Dolar AS

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 15.990 sampai Rp 16.070

Baca Selengkapnya

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

3 hari lalu

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

Gubernur BI dan Gubernur Bank Sentral UEA menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Meraih Peringkat BBB, Apa Artinya? Ini Skala Peringkat dari Fitch Ratings

3 hari lalu

Bank Mandiri Meraih Peringkat BBB, Apa Artinya? Ini Skala Peringkat dari Fitch Ratings

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk meraih kenaikan peringkat menjadi BBB dai Fitch Rating. Tak hanya BBB, terdapat jenis peringkat lain.

Baca Selengkapnya