Menkop Teten Sebut Jumlah Wirausaha RI Kalah dari Malaysia dan Thailand

Jumat, 6 Oktober 2023 13:27 WIB

Sambutan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Teten Masduki dalam acara Opening Ceremony Floriculture Indonesia International Expo (FLOII) 2023, di Hall 2 Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD, Tangerang, Kamis, 28 September 2023. TEMPO/Defara Dhanya

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki mengatakan, jumlah wirausaha Indonesia kalah dibandingkan Singapura, Malaysia dan Thailand. Jumlahnya wirausaha tanah air hanya 3,4 persen dari total seluruh penduduk Indonesia.

"Ini kalau dibandingkan dengan Singapura yang penduduknya kurang 5 juta, entrepreneur-nya kira-kira 8,6 persen. Malaysia dan Thailand sudah di atas 4,5 persen. Indonesia yang penduduknya 270 juta entrepreneur-nya baru 3,47 persen," kata Teten dalam acara Indonesia Digital Meet Up 2023 di gedung Smesco, Jakarta Selatan, pada Kamis, 5 Oktober 2023.

Teten menyebut, UMKM sebagai tulang punggung ekonomi sebenarnya dapat melahirkan wirausaha baru. "Tulang punggung ekonomi kita memang UMKM. 97 persen lapangan kerja itu disediakan oleh UMKM," ucap Teten.

Sayangnya, UMKM di Indonesia skala ekonominya masih subsisten. "Skala untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, tidak produktif," ujar Teten.

Ia juga mengatakan, produk UMKM juga masih belum punya daya saing global. Alasannya, produk UMKM masih diproduksi dengan alat-alat yang produksi yang sangat sederhana. "Bisnis model sederhana ini yang saya kira kalau tidak dilakukan perubahan, UMKM kita akan mengalami stagnasi market," tutur Teten.

Advertising
Advertising

Investasi harus modernisasi dari ekonomi lama menjadi modern

<!--more-->

Mengenai evolusi UMKM, Teten menginginkan agar evolusi UMKM itu bukan sekedar skala usahanya yang berkembang naik. Menurutnya, evolusi UMKM juga mengajak wirausaha untuk memastikan produk-produknya memiliki daya saing.

"Karena itu kita ingin sebenarnya melahirkan entrepreneur baru dari kalangan anak muda yang aware dengan teknologi dan aware pada bisnis model yang inovatif, relevan, dan tidak menjadi kompetitor dari para pelaku UMKM yang sudah ada," tutur Teten.

Teten mengatakan, peluang bisnis baru perlu diciptakan agar tidak lagi melahirkan tukang bakso, keripik, atau seblak. "Itu hanya akan menjadi kompetitor dari para pelaku UMKM yang ada, mematikan yang lain. Jangan investasi baru mematikan investasi lama," ujar Teten.

Menurutnya, investasi itu harus bisa melakukan modernisasi dari ekonomi lama menjadi lebih modern. "Yang harus kita create dan butuh adalah menciptakan lapangan kerja yang berkualitas," kata Teten.

Pilihan editor: Dorong UMKM Pakai Teknologi Digital, Menkop Teten: Belajar dari Cina

Berita terkait

Malaysia Sempat Mengutuk Facebook yang Hapus Berita PM Anwar Ibrahim Bertemu Pemimpin Hamas

2 jam lalu

Malaysia Sempat Mengutuk Facebook yang Hapus Berita PM Anwar Ibrahim Bertemu Pemimpin Hamas

Sebelumnya Oktober lalu, Fahmi memperingatkan tindakan tegas terhadap Meta dan Facebook dan medsos jika mereka memblokir kontennya

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Minta Pengusaha Malaysia Kenneth Koh Lunasi Denda Rp11,8 M Bila Mau 9 Mobil Mewahnya Kembali

7 jam lalu

Bea Cukai Minta Pengusaha Malaysia Kenneth Koh Lunasi Denda Rp11,8 M Bila Mau 9 Mobil Mewahnya Kembali

Bea Cukai menyatakan pengusaha asal Malaysia, Kenneth Koh. cukup melunasi denda yang kini mencapai Rp11,8 miliar bila ingin 9 mobil mewahnya kembali.

Baca Selengkapnya

Mengenal Lawrence Wong, PM Baru Singapura yang Akan Memimpin dengan Caranya Sendiri

9 jam lalu

Mengenal Lawrence Wong, PM Baru Singapura yang Akan Memimpin dengan Caranya Sendiri

Lawrence Wong dilantik menjadi Perdana Menteri Singapura, Rabu, dan berjanji memimpin negara kota kaya itu dengan caranya sendiri

Baca Selengkapnya

Meta Naikkan Kembali Unggahan Facebook Pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan Hamas

12 jam lalu

Meta Naikkan Kembali Unggahan Facebook Pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan Hamas

Meta Platforms kembali menaikkan unggahan Facebook dari media Malaysia tentang pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan petinggi Hamas.

Baca Selengkapnya

Benih Lobster Senilai Rp 35 Miliar Dari Pelabuhan Ratu Hendak Diselundukan ke Singapura

13 jam lalu

Benih Lobster Senilai Rp 35 Miliar Dari Pelabuhan Ratu Hendak Diselundukan ke Singapura

Polisi menggagalkan upaya penyelundupan benih lobster senilai Rp 35 miliar ke Singapura itu saat transit di Pulau Bangka.

Baca Selengkapnya

Airlangga Sebut Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Besar dan Menengah Tetap Berlaku Oktober 2024

14 jam lalu

Airlangga Sebut Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Besar dan Menengah Tetap Berlaku Oktober 2024

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa usaha menengah dan besar tetap harus membereskan kebijakan sertifikasi halal paling lambat 17 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Turis Inggris Ditahan di Thailand setelah Dituduh Buat Review yang Bikin Rating Restoran Anjlok

14 jam lalu

Turis Inggris Ditahan di Thailand setelah Dituduh Buat Review yang Bikin Rating Restoran Anjlok

Menurut polisi Thailand, motifnya bermula dari konflik pribadi turis Inggris itu dengan pemilik restoran

Baca Selengkapnya

Program Wirausaha Bantu Tingkatkan Rasa Percaya Diri Anak Wujudkan Potensi

2 hari lalu

Program Wirausaha Bantu Tingkatkan Rasa Percaya Diri Anak Wujudkan Potensi

Pelatihan program wirausaha muda bantu anak melatih pola pikir menjadi pengusaha, sekaligus tingkatkan rasa percaya diri mereka.

Baca Selengkapnya

Aksi Orangutan di Sabah Malaysia Kepanasan, Mampir ke Kafe Cari Minuman Dingin

2 hari lalu

Aksi Orangutan di Sabah Malaysia Kepanasan, Mampir ke Kafe Cari Minuman Dingin

Orangutan dari Pusat Rehabilitasi Orangutan Sabah juga pernah datang ke kafe itu untuk menghabiskan makanan sisa pengunjung.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kerusuhan Berbau Rasial 13 Mei 1969 di Malaysia

3 hari lalu

Kilas Balik Kerusuhan Berbau Rasial 13 Mei 1969 di Malaysia

Inilah peristiwa kerusuhan massal nan kelam di Malaysia yang menewaskan sedikitnya 184 Orang

Baca Selengkapnya