BPJS Kesehatan Ungkap Peserta JKN Capai 264 Juta Jiwa

Kamis, 5 Oktober 2023 20:47 WIB

Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti memberikan pemaparan saat mengunjungi kantor TEMPO di Palmerah, Jakarta, Kamis, 5 Oktober 2023. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan cakupan kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) per 1 Oktober 2023 mencapai 264 jiwa. Adapun jumlah penduduk Indonesia semester I 2023 adalah 279 juta jiwa.

“BPJS itu mengelola seluruh keluarga bangsa ini keseluruhan, sekarang sudah 95 persen. Dulu cuma di 4 provinsi, DKI Jakarta, Aceh, DIY, dan Papua,” ujar Ali Ghufron saat melakukan kunjungan ke Gedung Tempo, di Jalan Palmerah Barat, Jakarta Selatan, Kamis, 5 Oktober 2023.

Ali Ghufron mengatakan Universal Health Coverage (UHC) per 1 Oktober 2023 sudah 29 provinsi dengan 383 kabupaten atau kota. Ia menargetkan cakupan kepersertaan JKN ini bisa mencapai 98 persen di tahun depan. “UHC ini nambah terus, targetnya di 2024, UHC 98 persen terpenuhi,” katanya.

Lebih jauh, ia menjelaskan soal out-of-pocket penduduk Indonesia pada awal 2014 mencapai 49,9 persen. Maksud out-of-pocket adalah jumlah uang harus dikeluarkan untuk berobat. “Di indonesia awal 2014, out of pocket itu hampir 50 persen. Artinya, mereka ke rumah sakit harus keluar uang sendiri,” katanya.

Kini, setiap peserta JKN akan memperoleh manfaat dan perlindungan untuk memenuhi kebutuhan kesehatannya. “Kalo dulu dibilang orang miskin dilarang sakit, sekarang orang miskin kalau sakit dilarang bayar. Kan udah dibayarin pake BPJS,” ujar Ali. Meski begitu, ia juga menekankan bahwa BPJS Kesehatan tidak hanya mengurusi orang miskin saja, tetapi juga orang kaya.

Advertising
Advertising

Kondisi ini sejalan dengan konsep gotong royong yang dipakai dalam sistem BPJS Kesehatan. "Mau kaya, miskin, setengah kaya, setengah miskin, itu semua dikelola. Selama ini kesannya (BPJS Kesehatan) mengelola orang miskin, tapi bukan, orang kaya kalo dia peserta ya boleh pakai ini, kan gotong royong," ujarnya.

Melalui iuran yang dibayarkan setiap peserta, saat ini pendapatan iuran sudah mencapai Rp 144 triliun. Peserta ini terbagi menjadi Penerima Bantuan Iuran (PBI) dan Non-PBI yang terdiri dari Pekerja Penerima Upah (PPU), Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU), dan Bukan Pekerja (BP). Total pendapatan iuran ini merupakan akumulasi PBI sebesar Rp 62,5 triliun dan Non-PBI sebesar Rp 81,5 triliun.

Adapun total dari pendapatan iuran tersebut, total pemanfaatan iuran per hari mencapai Rp 1,4 juta. Sementara total pemanfaatan iuran per tahun mencapai Rp 502,9 juta.

Pilihan Editor: AFPI: Penetapan Suku Bunga Pinjol 0,4 Persen per Hari Berdasarkan....

Berita terkait

Alasan Orang Stunting Berpotensi Berpenghasilan 22 Persen Lebih Rendah Menurut Kepala BKKBN

9 jam lalu

Alasan Orang Stunting Berpotensi Berpenghasilan 22 Persen Lebih Rendah Menurut Kepala BKKBN

Kepala BKKBN mengatakan orang stunting berpotensi memiliki pendapatan 22 persen lebih rendah dari yang sehat, berikut alasannya.

Baca Selengkapnya

BPJS Kesehatan Imbau Masyarakat Tepat Waktu Membayar Iuran JKN

1 hari lalu

BPJS Kesehatan Imbau Masyarakat Tepat Waktu Membayar Iuran JKN

Dengan membayar iuran sebelum tanggal 10 tiap bulannya, status kepesertaan JKN-nya sipastikan akan tetap aktif dan bisa digunakan kapanpun untuk mengakses layanan di fasilitas kesehatan.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

3 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

7 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

8 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

8 hari lalu

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencetak laba bersih yang naik 13 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

8 hari lalu

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatannya di kuartal pertama 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen.

Baca Selengkapnya

Program JKN Bisa Layani Pengobatan dengan KTP

9 hari lalu

Program JKN Bisa Layani Pengobatan dengan KTP

Salah satu kemudahan yang diberikan saat ini adalah peserta JKN aktif dapat berobat hanya dengan menunjukan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang tertera di Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Baca Selengkapnya

Aplikasi Mobile JKN Mudahkan Masyarakat Jalani Pengobatan

9 hari lalu

Aplikasi Mobile JKN Mudahkan Masyarakat Jalani Pengobatan

Kehadiran aplikasi Mobile JKN kemudahan layanan kesehatan bagi peserta JKN

Baca Selengkapnya

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

10 hari lalu

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

Berapa jumlah penduduk bumi saat ini? Hingga tahun 2024, penduduk bumi mencapai hampir 10 miliar. Berikut ini daftar negara dengan populasi terbanyak.

Baca Selengkapnya