Ini Isi Pertemuan Luhut dan CEO Tiktok, Ada Harapan Buat TikTok Shop?

Selasa, 3 Oktober 2023 09:50 WIB

Ilustrasi Project S TikTok Shop. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan telah bertemu dengan CEO TikTok Shou Zi Chew usai social commerce seperti TikTok Shop resmi dilarang di Indonesia.

Dalam pertemuan itu, Luhut mengklaim pihak Tik Tok menerima keputusan tersebut.

"Kemarin TikTok Ceo-nya ketemu sama saya, jadi mereka juga menerima (aturan baru itu)," kata Luhut dalam perayaan ulang tahunnya di Mega Kuningan, Jakarta Selatan pada Kamis, 28 September 2023.

Pemerintah, kata dia, tidak sepenuhnya menutup TikTok. Pemerintah hanya mengatur larangan penggabungan sosial media dengan e-commerce. "Kita tidak pernah melarang TikTok. Sebenarnya kita ingin dipisahkan saja antara sosial media dengan perdagangan," ujar Luhut.

Selain itu, ia menyebutkan keputusan melarang TikTok Shop tidak akan berpengaruh pada investasi TikTok di Indonesia.

Advertising
Advertising

"Saya kira enggak ada masalah," kata Luhut.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo alias Jokowi resmi melarang media sosial melakukan transaksi perdagangan, atau yang dikenal dengan konsep social commerce. Pemerintah hanya memperbolehkan media sosial memfasilitasi promosi barang atau jasa, tidak boleh transaksi langsung.

Adapun larangan tersebut dimuat dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 31 Tahun 2023 tentang Ketentuan Perizinan Usaha, Periklanan, Pembinaan dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PPMSE).

Tanggapan TikTok

Menanggapi Permendag Nomor 31 Tahun 2023, TikTok Indonesia mengaku menghormati peraturan dan hukum yang berlaku di Indonesia dan akan menempuh jalur konstruktif ke depannya. "Kami akan tetap menghormati peraturan dan hukum yang berlaku di Indonesia dan akan menempuh jalur konstruktif ke depannya," ujar perwakilan TikTok Indonesia saat dihubungi Tempo pada Rabu malam, 27 September 2023.

Meski begitu, pihak TikTok Indonesia pun menyatakan sangat menyayangkan terkait pengumuman tersebut. Pasalnya, perusahaan menilai keputusan itu akan berdampak pada penghidupan 6 juta penjual dan hampir 7 juta kreator affiliate yang menggunakan TikTok Shop.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas mengatakan telah mengirimkan surat pada pelaku niaga elektronik dan social commerce, khususnya TikTok Shop. Surat tersebut berisi peringatan atas larangan transaksi jual beli di platform media sosial.

Selanjutnya: "Sudah enggak boleh lagi jualan..."

<!--more-->

"Sudah enggak boleh lagi jualan mulai kemarin, tapi kami kasih waktu seminggu. Ini kan sosialisasi namanya, besok saya suratin," ujar Zulhas dalam konferensi pers di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat pada Rabu, 26 September 2023.

Tiktok Shop sempat menuai polemik lantaran disebut sebagai pemicu lesunya aktivitas jual beli di pasar. Banyak pedagang yang mengeluh sepinya penjualan akibat masyarakat lebih memilih membeli barang lewat TikTok Shop.

Sebelumnya, Zulhas juga menegaskan bahwa peran media sosial dan ekonomi harus dipisahkan. Menanggapi keluhan di masyarakat, pemerintah akhirnya menerbitkan Permendag No.50 Tahun 2020 yang memuat TikTok Shop resmi ditutup dan dilarang.

“Sehingga algoritmanya itu tidak semua dikuasai. Dan ini mencegah penggunaan data pribadi untuk kepentingan bisnis,” kata Zulkifli Hasan usai rapat terbatas dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta pada Senin, 25 September 2023 lalu.

Lebih lanjut, Zulhas mengimbau kepada para pelaku UMKM yang sebelumnya berjualan di TikTok Shop untuk beralih ke platform e-commerce. Menurutnya, hal ini tak akan berdampak buruk pada pelaku UMKM lokal karena masih banyak pilihan platform berjualan yang sesuai dengan regulasi di Indonesia.

Keluhan Afiliator TikTok

Usai keputusan larangan tersebut, sejumlah Afiliator TikTok pun buka suara. Mereka mengeluh soal adanya larangan TikTok Shop yang selama ini mendongkrak penjualan mereka.

“Admin live TikTok dan affiliator jadi pekerjaan yang menghasilkan gara-gara kehadiran TikTok Shop, UMKM yang jualan di TikTok juga sebenarnya banyak banget, kalau mau lihat manfaatnya, jauh lebih banyak, dan TikTok efektif sekali untuk mendongkrak penjualan, sukses memangkas promosi menjadi transaksi,” tulis akun @***mayuan

“Pak @jokowi, bagaimana dengan nasib kami sebagai affiliator TikTok dan penjual? Karena kami juga UMKM yang mencari nafkah di TikTok. Tolonglah pak, jangan dipisah social commerce ini. Ini adalah inovasi untuk menghadapi era digital saat ini #TikTok,” kata @and**anginte.

“Ciri khas pengambilan keputusan yang malas. Cari gampangnya doang. Padahal di TikTok Shop juga ada UMKM yang mungkin enggak sanggup bayar sewa toko. Padahal tinggal larang saja artis yang jadi affiliator, lalu atur sistem penetapan harga, atau apalah gitu,” ucap @sky***ocean, Rabu, 20 September 2023.

RIZKI DEWI AYU | YOHANES MAHARSO JOHARSOYO | RIANI SANUSI PUTRI

Pilihan Editor: Pemerintah Larang TikTok Shop Jualan, Begini Aturan Resminya

Berita terkait

Airlangga Ungkap Peluang Golkar dan KIM Usung Airin di Pilkada Banten

5 jam lalu

Airlangga Ungkap Peluang Golkar dan KIM Usung Airin di Pilkada Banten

Golkar menyatakan bakal calon pendamping Airin di Pilkada Banten sedang dikomunikasikan dengan partai-partai lain.

Baca Selengkapnya

Luhut Tawarkan Elon Musk Luncurkan Roket Starship ke Mars dari Biak

7 jam lalu

Luhut Tawarkan Elon Musk Luncurkan Roket Starship ke Mars dari Biak

Luhut pun sempat bertanya soal keseriusan Elon Musk meluncurkan roket ke Mars dan menawarkan peluncuran roket Starship dapat dilakukan di Biak, Papua

Baca Selengkapnya

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

20 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan untuk IKN Tidak Terburu-buru dan Melanggar HAM: Semua Diganti

1 hari lalu

Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan untuk IKN Tidak Terburu-buru dan Melanggar HAM: Semua Diganti

Pemerintah akan menggusur warga di area 2.086 hektare lahan untuk proyek IKN. Ganti rugi dan tempat relokasi disiapkan.

Baca Selengkapnya

Luhut Puas Tactical Floor Game Pengamanan Tamu VVIP WWF ke-10 Bali

1 hari lalu

Luhut Puas Tactical Floor Game Pengamanan Tamu VVIP WWF ke-10 Bali

Luhut berharap pelaksanaan WWF dengan jumlah peserta yang tercatat lebih 30.000 dari 148 negara itu dapat berjalan dengan baik.

Baca Selengkapnya

Viral Calon Pekerja Dites Tinggi Badan, Netizen: Di Dunia Kerja yang Dibutuhkan Skill

2 hari lalu

Viral Calon Pekerja Dites Tinggi Badan, Netizen: Di Dunia Kerja yang Dibutuhkan Skill

Viral video memperlihatkan ratusan calon pekerja diukur dan di tes tinggi badan secara langsung.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Klaim Neraca Perdagangan Surplus tapi Ekspor Turun

2 hari lalu

Zulkifli Hasan Klaim Neraca Perdagangan Surplus tapi Ekspor Turun

Mendag Zulkifli Hasan klaim neraca perdagangan surplus tapi ekspor turun.

Baca Selengkapnya

Cara Daftar Gratis Ongkir TikTok Shop untuk Penjual

2 hari lalu

Cara Daftar Gratis Ongkir TikTok Shop untuk Penjual

Ketahui cara daftar gratis ongkir TikTok Shop berikut ini. Cara ini cukup menguntungkan untuk menarik pembeli. Berikut ini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Blak-blakan Masalah Budidaya Udang, Luhut Minta Kasus Karimunjawa Tak Terulang

2 hari lalu

Blak-blakan Masalah Budidaya Udang, Luhut Minta Kasus Karimunjawa Tak Terulang

Luhut mengatakan permasalahan industri budidaya udang di Indonesia disebabkan banyaknya aturan yang tumpang tindih dan tidak terintegrasi.

Baca Selengkapnya

Setelah Sebut Orang Toxic, Luhut Kini Sarankan Prabowo Pilih Menteri dengan Rekam Jejak Bagus

3 hari lalu

Setelah Sebut Orang Toxic, Luhut Kini Sarankan Prabowo Pilih Menteri dengan Rekam Jejak Bagus

Setelah minta Prabowo tidak membawa orang 'toxic' atau bermasalah ke dalam kabinetnya, Luhut menyinggung soal track record calon anggota kabinet.

Baca Selengkapnya