UOB Indonesia Luncurkan Fitur Digitalisasi Pembiayaan Rantai Pasok, Apa Kelebihannya?
Reporter
Defara Dhanya Paramitha
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Senin, 25 September 2023 20:32 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - UOB Indonesia meluncurkan fitur manajemen rantai pasok keuangan (financial supply chain management/FSCM) di aplikasi UOB Infinity.
Fitur ini memudahkan nasabah mendigitalkan ekosistem pembiayaan rantai pasok keuangan baru serta mendapatkan serangkaian solusi yang komprehensif, mulai dari pengadaan hingga pembayaran, pemesanan, hingga produksi, penjualan dan collection dalam satu platform tunggal.
Selain itu, nasabah juga memiliki akses terhadap pembiayaan di berbagai tahapan rantai pasok mulai dari pembiayaan pemasok sebelum pengapalan hingga pasca pengiriman, pembiayaan distributor, dan pelunasan piutang.
Yang terpenting, nasabah akan mendapatkan visibilitas penuh dan kendali atas transaksi tunai, perdagangan dan FSCM melalui satu platform dengan satu login.
Head of Transaction Banking, UOB Indonesia, Kartyono mengatakan dunia usaha di Indonesia harus menghadapi berbagai kompleksitas untuk memastikan operasional yang efisien dan efektif dalam rantai pasokannya.
“Di UOB Indonesia, kami memahami bahwa mempertahankan layanan yang berkualitas dan biaya rendah menjadi suatu kebutuhan bagi dunia usaha untuk memenuhi permintaan nasabah yang terus meningkat akan layanan yang memberikan nilai tambah namun dengan biaya efisien,” ujar Kartyono, dalam keterangan resmi, Senin, 25 September 2023.
Ia mengatakan Indonesia merupakan negara keempat yang memiiki kapabilitas FSCM pada UOB Infinity setelah Singapura, Hong Kong, dan Malaysia. Selanjutnya, kapabilitas regional ini akan diluncurkan ke pasar regional lainnya di ASEAN dan Tiongkok Raya.
UOB Business Outlook 2023
<!--more-->
Dalam acara yang sama, Head of Group Transaction Banking UOB, So Lay Hua, mengatakan FSCM UOB Infinity memungkinkan klien terhubung secara digital dengan ekosistem mitra dagang mereka dari hulu ke hilir.
“Dengan peluncuran ini, nasabah regional kami dapat memiliki pengawasan yang lebih besar terhadap interaksi pemasok dan distributor, persyaratan pembiayaan FSCM serta kendali atas program FSCM domestik dan regional bersama UOB di seluruh lokasi tersebut melalui satu tampilan.”
Adapun Kajian UOB Business Outlook 2023 menunjukan lebih dari 7 dari 10 bisnis di Indonesia menilai manajemen rantai pasok sebagai hal yang sangat penting. Rantai pasok Indonesia mencakup berbagai sektor, antara lain yang dianggap paling penting adalah barang konsumsi, manufaktur dan teknik, serta jasa bisnis.
Kajian ini lebih lanjut menyimpulkan bahwa peningkatan biaya pasokan dan kesulitan mendapatkan pasokan merupakan kekhawatiran utama di Indonesia. Dalam menghadapi tantangan-tantangan tersebut, koneksi terhadap teknologi digital tanpa hambatan yang menghubungkan proses bisnis di dalam dan luar negeri antara perusahaan dan organisasi, merupakan dukungan utama yang dibutuhkan dunia usaha dalam mengelola rantai pasokan yang lebih baik.
Pilihan editor: Citi Indonesia: Proses Akuisisi Bisnis Consumer Banking ke UOB Rampung Semester Depan