Pesawat dan Lisensinya akan Dialihkan ke Citilink, Bagaimana Nasib Pelita Air?

Minggu, 24 September 2023 21:17 WIB

Pesawat Airbus A320-200 maskapai Pelita Air parkir di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Kamis 28 April 2022. PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Pelita Air Service (PAS) membuka penerbangan perdana dengan pesawat Airbus A320-200 rute reguler dari Bandara Soekarno-Hatta ke Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali dan sebaliknya guna mewujudkan komitmen mendukung pengembangan industri transportasi udara dan memperkuat konektivitas di tanah air dengan melayani penerbangan komersial berjadwal (regular flight). ANTARA FOTO/Fauzan

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan bahwa pesawat dan lisensi PT Pelita Air Service akan dialihkan ke PT Citilink Indonesia. Menurut Kartika Wirjoatmodjo, langkah itu diambil untuk memperbaiki anak perusahaan Pertamina tersebut.

"Brand Pelita justru akan kami kembangkan," kata Kartika pada Tempo lewat pesan tertulis pada Ahad, 24 September 2023. Namun Tiko, sapaan akrabnya, enggan menjawab ketika ditanya lebih lanjut mengenai pengembangan Pelita Air.

Sebelumnya pada 20 September lalu, Tiko mengatakan lisensi dan pesawat Pelita Air akan dialihkan ke Citilink. Pelita lantas akan menjadi bagian dari Garuda Indonesia Group, bersama Garuda Indonesia dan Citilink. Adapun badan hukumnya tetap terpisah atau tidak bergabung dengan Citilink.

Sementara itu, pengamat penerbangan Gerry Soejatman mengatakan bahwa pesawat Airbus A320 yang dioperasikan Pelita Air akan dialihkan ke Citilink. “Serta izin rutenya dilebur ke Citilink," kata dia pada Tempo saat dihubungi secara terpisah. "Apakah izin angkutan niaga berjadwalnya (Pelita Air) juga (dialihkan ke Citilink), sepertinya iya, meskipun belum jelas."

Lebih lanjut, Gerry mengatakan Citilink tidak bisa mengakuisisi Pelita Air. Sebab, kata dia, Garuda Indonesia masih memiliki utang kepada Pertamina. Selain itu akuisisi juga berpotensi melanggar perjanjian penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) Garuda dengan kreditur.

Advertising
Advertising

"Pelita Air pemain lama di angkutan niaga tidak berjadwal, saya rasa kalau mau mengembangkan itu sih di luar ranah Kementerian BUMN. Namun, kalau artinya mau meneruskan kegiatan angkutan niaga berjadwal tapi untuk skala pasar yang beda, ya bisa-bisa aja," jelas Gerry.

Jika tidak mau ada dua maskapai berbiaya murah (LCC) di BUMN, lanjut Gerry, sebaiknya Citilink yang dioper ke Pelita. “Ini agar bisa menjadi LCC BUMN yang tidak terkendala situasi keuangan Garuda Indonesia,” ujarnya.

Tempo menghubungi Direktur Utama Pelita Air Dendy Kurniawan untuk mengonfirmasi rencana pengalihan tersebut. Namun, hingga berita ini ditulis, Dendy belum merespons.

Pilihan Editor: Jaminan Utang Kereta Cepat Diteken Pemerintah, Ekonom: Indonesia Masuk Jebakan Utang Cina



Berita terkait

Pertamina Bentuk Direktorat Manajemen Risiko di Seluruh Subholding

17 jam lalu

Pertamina Bentuk Direktorat Manajemen Risiko di Seluruh Subholding

PT Pertamina (Persero) resmi menetapkan direktorat baru, yaitu direktorat manajemen risiko di seluruh subholding.

Baca Selengkapnya

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

17 jam lalu

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menjajaki kerja sama dengan ExxonMobil Indonesia melalui pengembangan Asri Basin Project CCS Hub.

Baca Selengkapnya

Karen Agustiawan Didakwa Korupsi Pengadaan LNG, Jusuf Kalla Ungkap Faktor yang Bikin Pertamina Merugi

22 jam lalu

Karen Agustiawan Didakwa Korupsi Pengadaan LNG, Jusuf Kalla Ungkap Faktor yang Bikin Pertamina Merugi

Jusuf Kalla mengatakan bila direktur perusahaan harus dihukum karena merugi, maka seluruh BUMN Karya harus dihukum.

Baca Selengkapnya

Bersaksi di Pengadilan Tipikor, Jusuf Kalla Bingung Karen Agustiawan Bisa Jadi Terdakwa Korupsi Pengadaan LNG

1 hari lalu

Bersaksi di Pengadilan Tipikor, Jusuf Kalla Bingung Karen Agustiawan Bisa Jadi Terdakwa Korupsi Pengadaan LNG

Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla mengatakan Karen Agustiawan sebagai Dirut Pertamina menjalankan perintah presiden.

Baca Selengkapnya

Koruptor Pengadaan Lahan Bandara Ditangkap, YKKAP I Apresiasi Kejati Jawa Tengah

1 hari lalu

Koruptor Pengadaan Lahan Bandara Ditangkap, YKKAP I Apresiasi Kejati Jawa Tengah

Yayasan Kesejahteraan Karyawan Angkasa Pura I atau YKKAP I mengapresiasi Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah tangkap koruptor pengadaan lahan bandara.

Baca Selengkapnya

Pertamina Menggaet KNOC dan ExxonMobil untuk Kembangkan CCS

1 hari lalu

Pertamina Menggaet KNOC dan ExxonMobil untuk Kembangkan CCS

Pertamina membangun kerja sama strategis dengan Korea National Oil Corporation (KNOC) dan ExxonMobil untuk pengembangan Carbon Capture and Storage (CCS) lintas batas antara Indonesia dan Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Akan Hadir sebagai Saksi Meringankan di Sidang Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

1 hari lalu

Jusuf Kalla Akan Hadir sebagai Saksi Meringankan di Sidang Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

Jusuf Kalla akan hadir sebagai saksi meringankan dalam sidang dugaan korupsi pengadaan LNG dengan terdakwa Karen Agustiawan.

Baca Selengkapnya

PHE Tandatangani Kerja Sama Carbon Capture dengan ExxonMobil

1 hari lalu

PHE Tandatangani Kerja Sama Carbon Capture dengan ExxonMobil

Melalui penguatan kerja sama ini, PHE dan ExxonMobil akan mematangkan dan menyiapkan rancangan model komersial untuk pengembangan hub CCS/CCUS regional di wilayah kerja PT Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera (PHE OSES)

Baca Selengkapnya

Holding RS BUMN IHC Kerahkan Tim Medis untuk Dukung WWF di Bali

1 hari lalu

Holding RS BUMN IHC Kerahkan Tim Medis untuk Dukung WWF di Bali

IHC mengambil peran strategis sebagai koordinator layanan tim medis untuk tamu VVIP, bersama Kementerian Sekretariat Negara di WWF

Baca Selengkapnya

Pertamina Patra Niaga Pastikan Pasokan Energi Jelang WWF di Bali

2 hari lalu

Pertamina Patra Niaga Pastikan Pasokan Energi Jelang WWF di Bali

Pertamina siapkan ketersediaan pasokan energi jelang World Water Forum (WWF) ke-10, di Bali, 18 - 25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya