Bukan Tahun Depan, Dirjen Migas Sebut Pertamax Green Gantikan Pertalite pada 2026
Reporter
Riri Rahayu
Editor
Grace gandhi
Jumat, 15 September 2023 19:46 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM) Tutuka Ariadji buka suara soal wacana Pertamax Green 92 yang bakal menggantikan Pertalite. Sebelumnya, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati memang menyampaikan wacana penghapusan Pertalite dan menggantinya dengan Pertamax Green 92 dengan campuran etanol 7 persen.
Menurut Tutuka, program pergantian bahan bakar minyak atau BBM itu bakal dilakukan bertahap. "Itu (Pertamax Green 92) masih 2026. Masih lama, ya, itu skala besarnya," kata Tutuka ketika ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jumat, 15 September 2023.
Untuk tahun 2024, yang bakal dijual adalah Pertamax Green 95 dengan kadar etanol 8 persen. Namun, Tutuka juga belum bisa memastikan apakah Pertalite bakal dihapus atau tetap dijual tahun depan. Sebab, kata dia, masih perlu dikaji dari sisi daya beli hingga kondisi sosial masyarakat.
"Belum, secara teknis itu bisa atau tidak. Baru masuk ke arah perhitungan ekonomi, bisa atau tidak," kata Tutuka.
Sebelumnya, ekonom dari Center of Reform on Economics (Core) Mohammad Faisal juga menyarankan pergantian Pertalite dengan Pertamax 92 dilakukan secara bertahap. "Kalau langsung dihapus ke Pertamax 92, masyarakat bisa syok. Harus ada transisi dulu," tutur Faisal kepada Tempo pada Kamis malam, 31 Agustus 2023.
Masa transisi ini, kata Faisal, juga bisa dilakukan dengan subsidi harga Pertamax Green 92. Misalnya, disamakan dengan harga Pertalite. "Untuk awalnya," ucapnya.
Kemudian yang tidak kalah penting, Faisal menuturkan, Pertamina harus memperhatikan masalah distribusi dan kecukupan volume Pertamax 92 untuk seluruh wilayah tanah air. Sebab jika Pertalite dihapus, otomatis permintaan Pertamax Green 92 bakal tinggi.
"Pertamax Green 92 mesti tersedia dalam jumlah besar untuk memenuhi konsumsi di luar Jawa dan dan di seluruh daerah yang jauh," kata Faisal.
Pilihan Editor: Ingin Percepat Konversi Motor Listrik, Menteri ESDM Usulkan Tambahan Insentif